
Community Rating






Planet of the Apes (2001)
Film fiksi ilmiah karya sutradara Tim Burton ini adalah remake dari film klasik 1968. Cerita berpusat pada astronot Leo Davidson (Mark Wahlberg) yang mendarat di planet asing setelah kecelakaan pesawat ruang angkasa. Di planet ini, kera cerdas menguasai peradaban, sementara manusia diperbudak. Leo berusaha melarikan diri dan mengungkap rahasia planet tersebut, menghadapi konflik dengan pemimpin kera, Jenderal Thade (Tim Roth). Film ini menampilkan visual efek prostetik yang mengesankan untuk kera, dengan tema tentang diskriminasi, kekuasaan, dan kemanusiaan. Durasi: 119 menit. Rating: PG-13 (kekerasan, bahasa ringan, dan tema dewasa).
Kecocokan dengan Anak:
- Usia: Tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 13 tahun (sesuai rating PG-13). Adegan kekerasan (pertempuran, perbudakan manusia), tema kompleks (diskriminasi, otoritarianisme), dan beberapa momen menegangkan (pengejaran, ancaman kematian) mungkin terlalu intens atau sulit dipahami anak kecil.
- Konten yang Perlu Diperhatikan: Kekerasan sedang (tanpa gore berlebihan), perbudakan manusia yang bisa memicu pertanyaan sensitif, dan dialog dengan tema dewasa. Tidak ada konten seksual eksplisit, tapi ada ketegangan antarspesies yang mungkin membingungkan.
- Manfaat Edukasi: Bisa memicu diskusi tentang kesetaraan, empati, dan dampak kekuasaan untuk remaja (13+ tahun), tapi perlu pendampingan orang tua untuk menjelaskan konteks.
- Rekomendasi: Cocok untuk remaja dengan ketertarikan pada fiksi ilmiah, tapi untuk anak lebih muda, pilih film dengan tema lebih ringan seperti animasi atau petualangan keluarga.
This content is restricted!
Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.
Sinopsis Lengkap Film Planet of the Apes (2001)
Planet of the Apes (2001), disutradarai oleh Tim Burton, adalah adaptasi modern dari novel karya Pierre Boulle dan remake dari film klasik 1968. Film ini mengusung cerita fiksi ilmiah tentang konflik antara manusia dan kera cerdas, dengan elemen petualangan, drama, dan komentar sosial tentang kemanusiaan, kekuasaan, dan diskriminasi.
Awal Cerita: Kecelakaan di Luar Angkasa
Tahun 2029, astronot Leo Davidson (Mark Wahlberg) bekerja di stasiun luar angkasa Oberon, yang melakukan penelitian dengan kera yang dilatih untuk misi berbahaya. Leo bertugas melatih simpanse bernama Pericles untuk misi eksplorasi. Saat badai elektromagnetik misterius mendekati stasiun, Pericles dikirim untuk menyelidiki, namun kapsulnya hilang di badai tersebut. Melawan perintah, Leo mengejar Pericles dengan kapsul lain, tetapi kapsulnya tersedot ke dalam vortex temporal. Leo mengalami pendaratan darurat di planet asing yang subur, namun aneh, pada tahun 5021.
Tahun 2029, astronot Leo Davidson (Mark Wahlberg) bekerja di stasiun luar angkasa Oberon, yang melakukan penelitian dengan kera yang dilatih untuk misi berbahaya. Leo bertugas melatih simpanse bernama Pericles untuk misi eksplorasi. Saat badai elektromagnetik misterius mendekati stasiun, Pericles dikirim untuk menyelidiki, namun kapsulnya hilang di badai tersebut. Melawan perintah, Leo mengejar Pericles dengan kapsul lain, tetapi kapsulnya tersedot ke dalam vortex temporal. Leo mengalami pendaratan darurat di planet asing yang subur, namun aneh, pada tahun 5021.
Dunia Kera yang Berkuasa
Leo segera menyadari bahwa planet ini dikuasai oleh kera cerdas yang telah membangun peradaban hierarkis, sementara manusia diperbudak dan diperlakukan sebagai makhluk inferior. Kera memiliki struktur masyarakat yang kompleks, dengan kasta seperti simpanse, gorila, dan orangutan, masing-masing memiliki peran sosial dan politik. Leo ditangkap oleh pasukan gorila yang dipimpin oleh Jenderal Thade (Tim Roth), seorang pemimpin militer yang kejam dan ambisius yang membenci manusia. Ia dibawa ke kota kera, tempat manusia diperjualbelikan sebagai budak.
Leo segera menyadari bahwa planet ini dikuasai oleh kera cerdas yang telah membangun peradaban hierarkis, sementara manusia diperbudak dan diperlakukan sebagai makhluk inferior. Kera memiliki struktur masyarakat yang kompleks, dengan kasta seperti simpanse, gorila, dan orangutan, masing-masing memiliki peran sosial dan politik. Leo ditangkap oleh pasukan gorila yang dipimpin oleh Jenderal Thade (Tim Roth), seorang pemimpin militer yang kejam dan ambisius yang membenci manusia. Ia dibawa ke kota kera, tempat manusia diperjualbelikan sebagai budak.
Di kota, Leo bertemu Ari (Helena Bonham Carter), seorang simpanse aktivis yang memperjuangkan hak manusia dan mempertanyakan perlakuan buruk terhadap mereka. Ari, yang berpikiran terbuka, tertarik pada kecerdasan Leo, yang mampu berbicara dan menunjukkan kemampuan yang tidak biasa bagi manusia di planet ini. Leo juga bertemu Daena (Estella Warren), seorang wanita manusia yang cantik dan pemberani, serta beberapa manusia lain yang memberontak terhadap kekuasaan kera. Bersama Ari, Leo berhasil melarikan diri dari penahanan, membawa serta sekelompok manusia dan kera yang mendukungnya, termasuk Krull (Cary-Hiroyuki Tagawa), seorang gorila yang setia pada Ari.
Pencarian Asal-Usul dan Konflik
Saat melarikan diri, Leo menemukan petunjuk bahwa planet ini mungkin memiliki hubungan dengan masa lalunya. Dengan bantuan teknologi dari kapsulnya yang rusak, ia melacak sinyal dari stasiun Oberon, yang ternyata jatuh di planet ini ribuan tahun lalu. Leo, Ari, dan kelompoknya melakukan perjalanan berbahaya melintasi gurun menuju “Zona Terlarang,” wilayah yang dianggap suci dan dilarang oleh kera karena menyimpan rahasia masa lalu.
Saat melarikan diri, Leo menemukan petunjuk bahwa planet ini mungkin memiliki hubungan dengan masa lalunya. Dengan bantuan teknologi dari kapsulnya yang rusak, ia melacak sinyal dari stasiun Oberon, yang ternyata jatuh di planet ini ribuan tahun lalu. Leo, Ari, dan kelompoknya melakukan perjalanan berbahaya melintasi gurun menuju “Zona Terlarang,” wilayah yang dianggap suci dan dilarang oleh kera karena menyimpan rahasia masa lalu.
Di Zona Terlarang, Leo menemukan reruntuhan Oberon, yang mengungkapkan bahwa awak manusia di stasiun tersebut berusaha bertahan setelah jatuh, tetapi kera yang mereka latih berevolusi menjadi cerdas dan akhirnya mengambil alih kekuasaan. Leo juga menemukan bukti bahwa kera menganggap manusia sebagai ancaman karena teknologi canggih mereka. Penemuan ini memicu ketegangan dalam kelompok, karena Ari mulai memahami bahwa sejarah kera dibangun di atas kebohongan, sementara manusia seperti Daena menuntut kebebasan.
Sementara itu, Jenderal Thade, yang didorong oleh kebencian terhadap manusia dan ambisi untuk memperkuat kekuasaannya, memimpin pasukan kera untuk mengejar Leo dan melenyapkan pemberontakan manusia. Thade juga memiliki agenda pribadi untuk menggulingkan pemimpin kera yang lebih moderat, Senator Sandar (David Warner), dan menjadikan dirinya sebagai penguasa tunggal.
Klimaks: Pertempuran dan Pengungkapan
Konfrontasi besar terjadi di Zona Terlarang, di mana Leo memimpin kelompok manusia dan kera pendukungnya melawan pasukan Thade. Dalam pertempuran sengit, Leo menggunakan teknologi dari Oberon untuk mengintimidasi pasukan kera, sementara Ari berusaha meyakinkan kera lain untuk menghentikan kekerasan. Saat pertempuran mencapai puncaknya, kapsul Pericles tiba-tiba mendarat dari vortex temporal, membuat kera terkejut karena mereka menganggapnya sebagai kedatangan dewa mereka, Semos, kera mitos yang dianggap sebagai pendiri peradaban mereka. Kehadiran Pericles melemahkan semangat pasukan Thade, yang mulai mempertanyakan keyakinan mereka.
Konfrontasi besar terjadi di Zona Terlarang, di mana Leo memimpin kelompok manusia dan kera pendukungnya melawan pasukan Thade. Dalam pertempuran sengit, Leo menggunakan teknologi dari Oberon untuk mengintimidasi pasukan kera, sementara Ari berusaha meyakinkan kera lain untuk menghentikan kekerasan. Saat pertempuran mencapai puncaknya, kapsul Pericles tiba-tiba mendarat dari vortex temporal, membuat kera terkejut karena mereka menganggapnya sebagai kedatangan dewa mereka, Semos, kera mitos yang dianggap sebagai pendiri peradaban mereka. Kehadiran Pericles melemahkan semangat pasukan Thade, yang mulai mempertanyakan keyakinan mereka.
Leo akhirnya mengalahkan Thade dalam duel dan menjebaknya, mengakhiri ancaman langsung. Dengan bantuan Ari, Leo meyakinkan sebagian kera untuk mempertimbangkan perdamaian dengan manusia. Namun, Leo menyadari bahwa planet ini bukan tempatnya. Ia memperbaiki kapsul Pericles dan memutuskan untuk kembali ke Bumi, meninggalkan Ari dan Daena untuk membangun masa depan yang lebih harmonis di planet tersebut.
Ending yang Mengejutkan
Leo berhasil kembali melalui vortex temporal dan mendarat di Bumi, yang ia harapkan adalah rumahnya. Namun, saat ia mendekati Monumen Lincoln di Washington, D.C., ia terkejut melihat bahwa monumen tersebut kini adalah patung Jenderal Thade, mengisyaratkan bahwa kera telah menguasai Bumi di masa depan. Film berakhir dengan Leo dikelilingi oleh polisi kera, meninggalkan penonton dengan pertanyaan terbuka tentang bagaimana sejarah berubah dan nasib umat manusia.
Leo berhasil kembali melalui vortex temporal dan mendarat di Bumi, yang ia harapkan adalah rumahnya. Namun, saat ia mendekati Monumen Lincoln di Washington, D.C., ia terkejut melihat bahwa monumen tersebut kini adalah patung Jenderal Thade, mengisyaratkan bahwa kera telah menguasai Bumi di masa depan. Film berakhir dengan Leo dikelilingi oleh polisi kera, meninggalkan penonton dengan pertanyaan terbuka tentang bagaimana sejarah berubah dan nasib umat manusia.
Tema dan Pesan
Planet of the Apes (2001) mengeksplorasi tema seperti diskriminasi, evolusi, dan konflik antarspesies. Film ini mengkritik hierarki sosial dan fanatisme, menggunakan dunia kera sebagai cerminan masyarakat manusia. Meskipun tidak sekuat film aslinya dalam hal komentar sosial, adaptasi Burton menawarkan visual yang memukau, efek khusus yang inovatif (terutama riasan kera), dan alur cerita yang penuh aksi.
Planet of the Apes (2001) mengeksplorasi tema seperti diskriminasi, evolusi, dan konflik antarspesies. Film ini mengkritik hierarki sosial dan fanatisme, menggunakan dunia kera sebagai cerminan masyarakat manusia. Meskipun tidak sekuat film aslinya dalam hal komentar sosial, adaptasi Burton menawarkan visual yang memukau, efek khusus yang inovatif (terutama riasan kera), dan alur cerita yang penuh aksi.
Catatan Tambahan
Film ini menampilkan pemeran pendukung seperti Paul Giamatti sebagai Limbo, pedagang kera yang licik, dan Charlton Heston (bintang film 1968) dalam cameo sebagai ayah Thade. Meskipun mendapat ulasan beragam karena alur yang dianggap kurang mendalam dibandingkan versi aslinya, film ini sukses secara komersial dan tetap menjadi bagian penting dari waralaba Planet of the Apes.
Film ini menampilkan pemeran pendukung seperti Paul Giamatti sebagai Limbo, pedagang kera yang licik, dan Charlton Heston (bintang film 1968) dalam cameo sebagai ayah Thade. Meskipun mendapat ulasan beragam karena alur yang dianggap kurang mendalam dibandingkan versi aslinya, film ini sukses secara komersial dan tetap menjadi bagian penting dari waralaba Planet of the Apes.
Lihat Film Lain
Produk Terkait
- Film
Over the Moon
- Film
Moana
- Film
Big Hero 6
- Film
Wish
Community Rating




