
Marsha
Home » Marsha

Biography
Steven “Marsha” Kurniawan: Kisah Perjalanan Ikon Esports Indonesia dari Pro Player Menjadi Pendiri Tim
Steven Kurniawan, yang lebih dikenal dengan nama panggungnya, Marsha, adalah salah satu figur paling ikonik dan berpengaruh dalam kancah esports Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) di Indonesia. Dikenal dengan kemampuannya yang luar biasa sebagai pemain, perjalanan kariernya yang dinamis di berbagai tim papan atas, hingga kesuksesannya sebagai seorang kreator konten dan pendiri tim esports, Marsha telah mengukir namanya dalam sejarah esports Tanah Air.
Awal Karier dan Popularitas
Lahir pada 5 Oktober 1994, ketertarikan Marsha pada dunia game sudah tumbuh sejak usia muda. Sebelum terjun ke dunia profesional MLBB, ia telah akrab dengan berbagai game online populer. Bakatnya yang besar di MLBB kemudian membawanya memasuki arena kompetitif yang sesungguhnya.
Nama Marsha mulai meroket ketika ia bergabung dengan salah satu tim esports terbesar di Indonesia, Rex Regum Qeon (RRQ). Bersama RRQ, ia dengan cepat menunjukkan kemampuannya sebagai seorang tanker dan inisiator yang andal. Gaya permainannya yang agresif dan kemampuannya membaca permainan membuatnya menjadi salah-satu pemain yang paling disegani.
Perjalanan di Tim-Tim Papan Atas
Karier profesional Marsha ditandai dengan perjalanannya di berbagai tim esports terkemuka di Indonesia. Setelah dari RRQ, ia sempat menjadi bagian dari rival abadi mereka, EVOS Esports. Kepindahannya ini pada saat itu menjadi salah satu berita transfer terpanas di kancah MLBB Indonesia. Bersama EVOS, ia berhasil meraih posisi runner-up di MPL Indonesia Season 2.
Tidak berhenti di situ, Marsha kemudian melanjutkan perjalanannya ke Louvre Esports. Di tim inilah ia kembali menunjukkan tajinya dan berhasil meraih serangkaian prestasi gemilang, termasuk menjadi runner-up di tiga turnamen besar: Piala Presiden Esports 2019, MPL Indonesia Season 3, dan MLBB Southeast Asia Cup (MSC) 2019. Pencapaian ini mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain MLBB terbaik di Indonesia dan Asia Tenggara.
Setelah Louvre, Marsha juga sempat membela Aerowolf Pro Team sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun dari panggung kompetitif sebagai pemain profesional. Teranyar, pada tahun 2024, Marsha kembali ke skena profesional dengan peran baru bersama tim ONIC Esports.
Kesuksesan di Luar Panggung Kompetitif: Kreator Konten dan Pendiri GPX
Meskipun telah pensiun sebagai pemain, popularitas Marsha tidak meredup. Ia bertransisi menjadi seorang kreator konten yang sangat sukses. Melalui kanal YouTube dan platform streaming lainnya, ia tetap aktif berinteraksi dengan para penggemarnya, membagikan pengalamannya, dan menganalisis pertandingan-pertandingan profesional.
Puncak kesuksesannya di luar karier pemain adalah ketika ia bersama dengan mantan pro player lainnya seperti Oura dan Donkey, mendirikan tim esports mereka sendiri yang diberi nama Geng Kapak atau yang lebih dikenal dengan GPX. GPX tidak hanya menjadi tim yang berkompetisi di turnamen-turnamen profesional, tetapi juga menjadi sebuah brand yang kuat di komunitas esports Indonesia.
Kehidupan Pribadi dan Kontroversi
Di luar dunia game, Marsha dikenal sebagai pribadi yang humoris dan dekat dengan para penggemarnya. Pada awal tahun 2024, ia membagikan kabar bahagia atas kelahiran anak pertamanya.
Namun, perjalanannya juga tidak luput dari kontroversi. Namanya pernah terseret dalam isu promosi judi online yang sempat ramai diperbincangkan di media sosial.
Terlepas dari dinamika karier dan kehidupannya, Steven “Marsha” Kurniawan tetap menjadi sosok yang menginspirasi banyak pemain muda di Indonesia. Perjalanannya dari seorang pemain profesional yang berprestasi hingga menjadi seorang pengusaha dan figur berpengaruh di industri esports menunjukkan dedikasi dan kecintaannya yang mendalam pada dunia yang telah membesarkan namanya.