Community Rating

blank
blank
blank
blank
blank
blank

The Legend of Ochi

“The Legend of Ochi” adalah film petualangan seru yang cocok untuk anak-anak! Ceritanya tentang Yuri, seorang gadis kecil yang tinggal di desa terpencil di pegunungan Carpathian. Di desanya, semua orang takut pada makhluk misterius bernama Ochi dan dilarang keluar saat malam. Suatu hari, Yuri menemukan bayi Ochi yang lucu dan terpisah dari keluarganya. Meskipun takut, Yuri memutuskan untuk berani membantu si bayi Ochi pulang ke rumahnya. Bersama-sama, mereka menjelajahi hutan ajaib, bertemu teman baru, dan belajar tentang keberanian serta persahabatan. Film ini penuh dengan keajaiban, pemandangan indah, dan pelajaran bahwa kita bisa mengatasi rasa takut dengan hati yang baik!

This content is restricted!

Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.

Sinopsis Terlengkap “The Legend of Ochi” (2025)

“The Legend of Ochi” adalah film petualangan fantasi Amerika Serikat yang disutradarai dan ditulis oleh Isaiah Saxon dalam debut penyutradaraan film panjangnya. Diproduksi oleh A24, film ini menampilkan pemeran ternama seperti Helena Zengel sebagai Yuri, Willem Dafoe sebagai Maxim, Emily Watson sebagai Dasha, dan Finn Wolfhard sebagai Petro. Berlatar di pulau fiktif Carpathia yang terpencil, film ini menghadirkan nuansa petualangan keluarga dengan sentuhan estetika tahun 1980-an, mengingatkan pada film seperti The NeverEnding Story, The Dark Crystal, dan E.T. the Extra-Terrestrial. Dengan penggunaan boneka animatronik dan efek visual yang memukau, film ini menggabungkan elemen fantasi, petualangan, dan tema keluarga yang mendalam. Film ini pertama kali ditayangkan di Festival Film Sundance pada 26 Januari 2025, diikuti rilis terbatas di Amerika Serikat pada 18 April 2025, dan rilis luas pada 25 April 2025.
Sinopsis
Di sebuah desa terpencil di ujung utara pulau Carpathia, seorang gadis muda bernama Yuri (Helena Zengel) hidup dalam komunitas yang keras dan terisolasi. Pulau ini dikelilingi oleh hutan lebat dan pegunungan berkabut, dengan kehidupan yang sulit di mana penduduk bergantung pada hasil bumi dan berburu untuk bertahan hidup. Yuri dibesarkan dengan aturan ketat oleh ayahnya, Maxim (Willem Dafoe), seorang pemburu berpengalaman yang memimpin kelompok anak laki-laki desa, termasuk Petro (Finn Wolfhard), anak angkatnya, untuk melacak makhluk misterius bernama Ochi. Makhluk-makhluk ini digambarkan sebagai binatang buas yang berbahaya, ditakuti oleh penduduk desa, dan dianggap sebagai ancaman yang harus diburu. Yuri diajarkan untuk tidak pernah keluar rumah setelah gelap dan untuk selalu waspada terhadap Ochi, yang konon bersemayam di hutan yang gelap dan menakutkan.
Yuri, seorang gadis pendiam dan penyendiri, merasa terasing di antara kelompok anak laki-laki di desa, termasuk Petro, yang sering bersikap kasar kepadanya di depan orang lain meskipun terkadang menunjukkan kebaikan saat mereka berdua saja. Dia juga merindukan ibunya, Dasha (Emily Watson), seorang wanita tangguh dan cerdas yang telah meninggalkan keluarga mereka bertahun-tahun lalu untuk meneliti Ochi di hutan. Kehidupan Yuri yang penuh tekanan dan kesepian berubah drastis ketika, pada suatu malam, ia menemukan seekor bayi Ochi yang terluka dan terjebak dalam perangkap di hutan. Berlawanan dengan ajaran ayahnya, Yuri merasa kasihan pada makhluk kecil yang menggemaskan ini, yang ternyata jauh dari monster menakutkan yang selama ini digambarkan. Bayi Ochi, dengan penampilan yang mengingatkan pada perpaduan antara Gizmo dari Gremlins dan Baby Yoda, memiliki warna cerah dan suara bernada tinggi yang memikat hati.
Alih-alih melaporkan temuannya, Yuri memutuskan untuk membebaskan bayi Ochi tersebut dan merawat lukanya. Dalam proses ini, ia menemukan bahwa ia mampu berkomunikasi dengan Ochi melalui suara-suara bernada tinggi, sebuah kemampuan yang tidak biasa dan memperdalam ikatannya dengan makhluk tersebut. Bertekad untuk mengembalikan bayi Ochi kepada keluarganya, Yuri melarikan diri dari desa, memulai petualangan berbahaya ke dalam hutan Carpathia yang penuh misteri. Keputusan ini bukan hanya pemberontakan terhadap aturan ayahnya, tetapi juga langkah untuk menemukan jati dirinya dan mungkin berhubungan kembali dengan ibunya, Dasha, yang diyakini tinggal di dalam hutan.
Perjalanan Yuri tidaklah mudah. Ia menghadapi berbagai rintangan, mulai dari medan pegunungan yang berat, serangan binatang liar seperti serigala dan beruang, hingga kejaran dari ayahnya, Maxim, yang salah memahami situasi dan percaya bahwa Ochi telah menculik putrinya. Maxim, yang awalnya digambarkan sebagai sosok militan dan keras kepala, memimpin kelompok pemburu untuk mengejar Yuri dan Ochi, menyebarkan kebohongan bahwa Ochi telah menculik Yuri untuk memotivasi anak buahnya. Sementara itu, Petro, yang memiliki hubungan rumit dengan Yuri, mulai menunjukkan sisi pedulinya saat ia ikut dalam pencarian, meskipun motivasinya awalnya tidak jelas.
Di tengah petualangan, Yuri bertemu kembali dengan ibunya, Dasha, yang ternyata telah menghabiskan bertahun-tahun mempelajari Ochi dan berusaha memahami sifat sejati mereka. Dasha, yang memiliki tangan prostetik sebagai simbol ketangguhannya, membantu Yuri memahami bahwa Ochi bukanlah ancaman, melainkan makhluk yang hidup selaras dengan alam. Melalui interaksi dengan Dasha dan bayi Ochi, Yuri belajar tentang keberanian, persahabatan, dan pentingnya melindungi alam. Perjalanan ini juga menjadi sarana rekonsiliasi keluarga, di mana Yuri, Maxim, dan Dasha menghadapi luka lama mereka, termasuk perpisahan keluarga dan kesalahpahaman yang telah memisahkan mereka.
Tema dan Elemen Penting
“The Legend of Ochi” menghadirkan tema-tema seperti keberanian, penerimaan terhadap yang berbeda, dan pentingnya hubungan keluarga. Film ini juga mengeksplorasi konflik antara ketakutan yang didasarkan pada takhayul dan kebenaran yang ditemukan melalui pengalaman pribadi. Yuri, sebagai protagonis, mewakili perjuangan untuk menemukan identitas dan kebebasan di tengah tekanan sosial dan keluarga. Film ini juga menyampaikan pesan lingkungan, menekankan pentingnya hidup harmonis dengan alam dan makhluk lain.
Secara visual, film ini menonjol dengan penggunaan boneka animatronik untuk menghidupkan Ochi, yang dioperasikan oleh tujuh kru untuk setiap adegan, tanpa penggunaan AI seperti yang dikonfirmasi oleh sutradara Isaiah Saxon. Lokasi syuting di Transilvania, Rumania, termasuk Danau Bâlea dan jalan Transfăgărășan, memberikan latar yang memukau dan memperkuat nuansa dongeng film ini. Musik karya Paul Manalatos menambah atmosfer magis, meskipun beberapa kritikus mencatat bahwa skornya terkadang terlalu dominan. Efek visual, yang menggabungkan animatronik, matte painting, dan sedikit animasi 3D, menciptakan dunia yang terasa nyata namun penuh keajaiban.
Kritik dan Penerimaan
“The Legend of Ochi” mendapat pujian atas keberaniannya sebagai film keluarga dari A24, yang biasanya dikenal dengan film horor atau drama yang lebih gelap. Kritikus memuji estetika visualnya yang memukau dan penggunaan efek praktis yang memberikan kesan nostalgia. Brian Tallerico dari RogerEbert.com menyebutnya sebagai “throwback menawan” ke film petualangan tahun 80-an, sementara Carlos Aguilar dari Variety memuji keunikan cerita dan teknik pembuatannya. Namun, beberapa kritikus menyoroti kelemahan dalam penulisan naskah dan pengembangan karakter, yang dianggap kurang mendalam dan kadang klise, serta struktur cerita yang terasa berantakan di bagian tengah. Di Rotten Tomatoes, film ini mendapatkan rating 78% dari 102 ulasan kritikus, dengan konsensus bahwa presentasi visualnya yang memukau mengimbangi cerita yang agak dapat diprediksi.
Catatan Tambahan
  • Durasi: 1 jam 35 menit, dengan rating PG karena beberapa konten kekerasan, gambar berdarah, dan bahasa yang sedikit kasar.
  • Produksi: Film ini diproduksi dengan anggaran sekitar $10 juta dan memakan waktu enam tahun untuk diselesaikan. Syuting dilakukan di Rumania mulai November hingga Desember 2021.
  • Inspirasi: Isaiah Saxon mengambil inspirasi dari film seperti E.T., My Neighbor Totoro, dan Kes, dengan fokus pada hubungan tanpa bahasa antara manusia dan makhluk.
  • Kontroversi: Ada tuduhan bahwa film ini menggunakan AI, tetapi Saxon menegaskan bahwa semua adegan bayi Ochi menggunakan boneka animatronik tanpa AI.
“The Legend of Ochi” adalah petualangan fantasi yang memikat dengan pesan tentang keberanian, keluarga, dan harmoni dengan alam, meskipun tidak sepenuhnya sempurna dalam penceritaan. Film ini menawarkan pengalaman sinematik yang kaya secara visual dan emosional, cocok untuk keluarga yang mencari kisah petualangan dengan nuansa nostalgia dan keajaiban modern.

Community Rating

blank
blank
blank
blank
blank