
Community Rating






Split
Sinopsis Film Split (2016)
Sutradara: M. Night Shyamalan
Pemain Utama: James McAvoy, Anya Taylor-Joy, Betty Buckley, Haley Lu Richardson, Jessica Sula
Genre: Psychological Horror Thriller
Durasi: 117 menit
Tanggal Rilis: 20 Januari 2017 (Amerika Serikat), 15 Februari 2017 (Indonesia)
Rating: PG-13 (Amerika Serikat), 17+ (Indonesia, disarankan untuk penonton dewasa)
Studio: Universal Pictures Split adalah film psychological horror thriller yang disutradarai oleh M. Night Shyamalan, yang juga menulis naskahnya. Film ini merupakan bagian kedua dari trilogi Eastrail 177, yang dimulai dengan Unbreakable (2000) dan diakhiri dengan Glass (2019). Cerita Split terinspirasi dari kisah nyata Billy Milligan, seorang pria Amerika yang didiagnosis dengan gangguan identitas disosiatif (Dissociative Identity Disorder/DID) pada tahun 1970-an, yang memiliki 24 kepribadian. Film ini mengisahkan seorang pria dengan gangguan kepribadian ganda yang menculik tiga gadis remaja, menciptakan narasi yang penuh ketegangan dan misteri.Alur CeritaFilm Split dibuka dengan adegan penculikan tiga gadis remaja—Casey Cooke (Anya Taylor-Joy), Claire Benoit (Jessica Sula), dan Marcia (Haley Lu Richardson)—di sebuah tempat parkir setelah menghadiri pesta ulang tahun Claire di King of Prussia Mall. Penculik mereka adalah Kevin Wendell Crumb (James McAvoy), seorang pria yang didiagnosis menderita DID dengan 23 kepribadian berbeda. Penculikan ini dilakukan oleh salah satu kepribadian Kevin, Dennis, yang memiliki sifat perfeksionis dan obsesif terhadap kebersihan.Ketiga gadis disekap di sebuah fasilitas bawah tanah yang misterius, menyerupai labirin dengan ruang-ruang tertutup. Mereka mulai menyadari keanehan penculik mereka karena Kevin sering berubah-ubah perilaku dan pakaian, seolah-olah menjadi orang yang berbeda setiap kali muncul. Beberapa kepribadian Kevin yang menonjol meliputi:
- Dennis: Pria kaku dengan gangguan obsesif-kompulsif, yang menjadi otak penculikan.
- Patricia: Wanita keibuan dengan tatapan dingin, bersikap manipulatif.
- Hedwig: Bocah berusia 9 tahun yang usil dan polos, tetapi mudah dipengaruhi.
- Barry: Pria feminin yang menyukai desain fesyen, sering menjadi kepribadian yang berinteraksi dengan psikiater.
- Jade, Orwell, Mr. Pritchard, dan lainnya, yang masing-masing memiliki karakteristik unik seperti penderita diabetes, ahli sejarah, atau profesor film.
Ketiga kepribadian—Dennis, Patricia, dan Hedwig—membentuk kelompok yang disebut The Horde, yang memiliki rencana mengerikan untuk membangkitkan kepribadian ke-24 Kevin, yang disebut The Beast. The Beast digambarkan sebagai sosok buas dengan kekuatan fisik luar biasa, yang dipercaya oleh The Horde sebagai entitas suci. Tujuan penculikan adalah untuk menjadikan ketiga gadis sebagai pengorbanan bagi The Beast, yang diklaim sebagai kanibal.Sementara itu, Kevin menjalani terapi dengan psikiaternya, Dr. Karen Fletcher (Betty Buckley), yang berusaha memahami dan menyeimbangkan kepribadian-kepribadian Kevin. Dr. Fletcher mencurigai adanya kepribadian baru yang berbahaya dan mulai menyelidiki aksi aneh Kevin. Di sisi lain, Casey, yang memiliki masa lalu kelam akibat pelecehan di masa kecil, menggunakan kecerdikannya untuk memanipulasi kepribadian Kevin, terutama Hedwig, dalam upaya menyelamatkan diri dan teman-temannya.Cerita berpindah-pindah antara tiga alur utama:
- Penculikan dan Upaya Pelarian: Ketiga gadis berusaha mencari jalan keluar dari ruang bawah tanah, menghadapi kepribadian Kevin yang terus berubah.
- Sesi Terapi Kevin: Interaksi Kevin dengan Dr. Fletcher mengungkap latar belakang DID-nya, yang berasal dari trauma masa kecil akibat penyiksaan ibunya.
- Masa Lalu Casey: Flashback menunjukkan pengalaman traumatis Casey, yang membentuk karakternya yang antisosial namun cerdas, serta memberikan petunjuk mengapa ia mampu bertahan dari ancaman The Beast.
Ketegangan meningkat ketika The Beast akhirnya muncul, menunjukkan kekuatan fisik yang mengerikan, termasuk kemampuan memanjat dinding dan tahan terhadap luka. Claire dan Marcia menjadi korban, sementara Casey berjuang untuk bertahan hidup. Dalam klimaks, Casey menemukan bahwa The Beast tidak akan menyakiti mereka yang dianggap “murni” karena memiliki pengalaman trauma serupa. Film ini diakhiri dengan twist mengejutkan yang menghubungkan Split dengan Unbreakable, mengungkap bahwa cerita ini berada dalam satu alam semesta yang sama, dengan kemunculan cameo David Dunn (Bruce Willis).Fakta Menarik
- Inspirasi Nyata: Karakter Kevin terinspirasi dari Billy Milligan, yang didiagnosis dengan 24 kepribadian dan menjadi terkenal karena kasus hukumnya di tahun 1970-an.
- Kesuksesan Box Office: Dengan anggaran produksi hanya 9 juta dolar AS, Split meraup pendapatan global sebesar 278-287 juta dolar AS.
- Akting James McAvoy: McAvoy memerankan sembilan kepribadian dengan perbedaan bahasa tubuh, intonasi, dan ekspresi yang mencolok, meskipun tidak semua 23 kepribadian ditampilkan. Ia bahkan mematahkan tangannya saat syuting karena memukul pintu besi yang dikira properti.
- Koneksi Trilogi: Split adalah sekuel tak terduga dari Unbreakable, dengan twist di akhir yang mengungkap hubungan dengan alam semesta superhero Shyamalan.
Review Film Split
Kelebihan
- Penampilan Akting James McAvoy
James McAvoy memberikan performa luar biasa sebagai Kevin, dengan kemampuan menggambarkan berbagai kepribadian yang berbeda secara fisik dan emosional. Transisinya dari Dennis yang kaku, Patricia yang feminin, hingga Hedwig yang kekanak-kanakan terasa sangat alami dan meyakinkan. Kritikus memuji aktingnya sebagai salah satu elemen terbaik film ini, meskipun tidak mendapatkan nominasi Oscar. - Narasi yang Menegangkan
Split berhasil menciptakan suasana mencekam melalui penggambaran DID yang realistis namun dramatis. Penggunaan setting ruang bawah tanah yang sempit, dikombinasikan dengan ketidakpastian kepribadian mana yang akan muncul, menambah ketegangan psikologis. Alur cerita yang tidak linear, dengan perpaduan antara penculikan, sesi terapi, dan flashback Casey, membuat penonton terus menebak-nebak. - Sutradara Khas Shyamalan
M. Night Shyamalan kembali ke bentuk terbaiknya setelah beberapa kegagalan komersial (The Last Airbender, After Earth). Split menunjukkan keahliannya dalam membangun suspense dan twist yang tak terduga, terutama dengan menghubungkan film ini ke Unbreakable. - Karakter Casey yang Kuat
Anya Taylor-Joy tampil memukau sebagai Casey, seorang gadis dengan trauma masa lalu yang membuatnya berbeda dari dua korban lainnya. Kecerdasannya dalam memanfaatkan kepribadian Kevin, terutama Hedwig, menambah dimensi pada karakternya. Flashback tentang masa kecilnya memberikan kedalaman emosional dan relevansi tematik dengan trauma Kevin. - Tema Psikologis yang Mendalam
Film ini mengeksplorasi tema trauma, mekanisme pertahanan, dan dampak kekerasan pada psikologi seseorang. Penggambaran DID, meskipun didramatisasi, memberikan wawasan tentang kompleksitas gangguan ini, terutama melalui sesi terapi Dr. Fletcher.
Kekurangan
- Pacing yang Tidak Konsisten
Beberapa penonton merasa bagian tengah film terasa lambat dan kurang mempertahankan ketegangan emosional. Tidak seperti film thriller lain seperti 10 Cloverfield Lane, Split gagal menciptakan klimaks yang konsisten menjelang akhir. - Karakter Pendukung yang Kurang Berkembang
Selain Casey, karakter Claire dan Marcia kurang mendapatkan pengembangan, sehingga penonton sulit merasa terhubung secara emosional dengan mereka. Hal ini mengurangi dampak ketegangan dari nasib mereka. - Kontroversi Penggambaran DID
Film ini menuai kritik dari komunitas kesehatan mental karena dianggap memberikan stereotip negatif tentang DID. Beberapa ahli, seperti Dr. Michelle Stevens dan Dr. Garrett Marie Deckel, menilai bahwa penggambaran Kevin sebagai penjahat berbahaya dapat memperburuk stigma terhadap penderita DID. - Musik Latar yang Kurang Mendukung
Beberapa kritikus mencatat bahwa penggunaan musik latar tidak selalu sesuai dengan suasana suspense, kadang-kadang terasa tidak selaras dengan adegan yang seharusnya menegangkan. - Hanya Sebagian Kepribadian yang Ditampilkan
Meskipun Kevin memiliki 23 kepribadian, hanya sembilan yang ditampilkan, dengan fokus utama pada Dennis, Patricia, Hedwig, dan The Beast. Hal ini membuat beberapa penonton merasa premis ambisius tentang 23 kepribadian tidak sepenuhnya dieksplorasi.
Nilai KeseluruhanSplit adalah film psychological thriller yang kuat dengan akting memukau dari James McAvoy dan narasi yang penuh suspense. Meskipun memiliki kekurangan dalam pacing dan pengembangan karakter pendukung, film ini berhasil menghidupkan premis unik tentang DID dengan cara yang menarik dan menegangkan. Twist akhir yang menghubungkan ke Unbreakable menjadi salah satu kejutan terbaik, menambah nilai hiburan bagi penggemar Shyamalan. Skor rata-rata dari situs seperti Rotten Tomatoes (77%) dan IMDb (7.3/10) mencerminkan penerimaan positif dari penonton dan kritikus.
Kecocokan dengan Anak
Split tidak direkomendasikan untuk anak-anak di bawah usia 17 tahun karena beberapa alasan berikut:
- Kekerasan Grafis dan Konten Mengerikan
Film ini menampilkan adegan kekerasan yang intens, termasuk pembunuhan brutal oleh The Beast (misalnya, adegan di mana tulang korban diremukkan) dan visualisasi luka yang cukup eksplisit. Adegan penculikan dan penyekapan di ruang bawah tanah menciptakan atmosfer menakutkan yang dapat menyebabkan trauma pada anak-anak atau remaja muda. - Tema Dewasa dan Trauma
Split mengangkat tema berat seperti pelecehan anak, kekerasan dalam rumah tangga, dan gangguan kesehatan mental. Flashback Casey menggambarkan pelecehan seksual oleh pamannya, yang ditampilkan secara implisit namun tetap mengganggu. Tema-tema ini terlalu kompleks dan sensitif untuk dipahami oleh anak-anak. - Elemen Horor Psikologis
Ketidakpastian tentang kepribadian Kevin yang muncul, terutama The Beast dengan kekuatan supranatural, menciptakan suasana horor psikologis yang intens. Anak-anak yang sensitif terhadap ketegangan atau adegan menakutkan mungkin akan merasa terganggu. - Bahasa dan Dialog yang Tidak Pantas
Meskipun tidak ada bahasa kasar yang eksplisit, beberapa dialog dan interaksi (terutama dari kepribadian Kevin seperti Dennis) mengandung nada ancaman yang tidak sesuai untuk anak-anak. - Rating dan Panduan Usia
Split diberi rating PG-13 di Amerika Serikat, tetapi di Indonesia direkomendasikan untuk usia 17+ karena kontennya yang berat. Orang tua harus mempertimbangkan kesiapan emosional anak mereka, bahkan untuk remaja di atas 17 tahun, karena tema pelecehan dan kekerasan dapat memicu reaksi negatif.
Rekomendasi untuk Orang Tua
- Untuk Anak di Bawah 13 Tahun: Sangat tidak disarankan karena konten kekerasan, horor, dan tema pelecehan dapat menyebabkan ketakutan atau trauma.
- Untuk Remaja 13-16 Tahun: Tidak direkomendasikan kecuali dengan pengawasan orang tua ketat. Jika orang tua memutuskan untuk mengizinkan, diskusikan terlebih dahulu tema DID dan trauma untuk membantu mereka memahami konteksnya.
- Untuk Remaja 17 Tahun ke Atas: Mungkin dapat ditonton oleh remaja yang sudah matang secara emosional dan menyukai genre thriller/horor, tetapi tetap dengan panduan orang tua untuk membahas isu kesehatan mental dan stereotip DID.
- Alternatif untuk Anak: Pilih film keluarga atau thriller ringan seperti Zootopia atau The Incredibles yang lebih ramah untuk anak-anak dan remaja muda.
Catatan untuk Penonton Muda
Jika orang tua atau remaja tertarik untuk menonton Split karena ketertarikan pada tema psikologi, pastikan untuk mendampingi mereka dengan diskusi tentang:
- Realitas DID dan bagaimana film ini mendramatisasi kondisi tersebut.
- Dampak trauma masa kecil dan pentingnya kesehatan mental.
- Pentingnya tidak menstigmatisasi gangguan kesehatan mental berdasarkan penggambaran fiktif dalam film.
Kesimpulan
This content is restricted!
Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.
Lihat Film Lain
Produk Terkait
Community Rating




