
Community Rating






Pushpa: The Rule – Part 2
“Pushpa: The Rule – Part 2” adalah film drama aksi berbahasa Telugu dari India, sekuel dari “Pushpa: The Rise – Part 1” (2021). Disutradarai oleh Sukumar dan diproduksi oleh Mythri Movie Makers serta Muttamsetty Media, film ini dibintangi Allu Arjun sebagai Pushpa Raj, seorang penyelundup kayu merah yang kini menghadapi tantangan lebih besar dalam mempertahankan kekuasaannya. Film ini melanjutkan kisah Pushpa yang berhadapan dengan musuh kuat, termasuk SP Bhanwar Singh Shekhawat (Fahadh Faasil), dan mengeksplorasi ambisi, konflik, serta dinamika kekuasaan di dunia kriminal. Rashmika Mandanna kembali berperan sebagai Srivalli, istri Pushpa, dengan narasi yang penuh intrik, aksi intens, dan drama emosional. Film ini dirilis pada 5 Desember 2024, dengan durasi 2 jam 45 menit, dan tersedia dalam format 2D, IMAX, serta diterjemahkan ke beberapa bahasa seperti Hindi, Tamil, Kannada, dan Malayalam.
Kecocokan dengan Anak
Film ini tidak cocok untuk anak-anak. Berikut alasannya:
- Konten Kekerasan: Film ini mengandung adegan aksi brutal, pertarungan, dan kekerasan graf- Konten Dewasa: Tema seperti penyelundupan, korupsi, dan konflik kriminal memiliki nuansa gelap dan kompleks yang tidak sesuai untuk anak-anak. Dialog juga mungkin mengandung bahasa kasar atau insinuasi dewasa.
- Emosi Intens: Narasi dramatis dan konflik emosional dapat membingungkan atau mengganggu anak-anak.
- Rating Usia: Meskipun rating resmi di Indonesia belum jelas, film ini umumnya diklasifikasikan sebagai UA (Parental Guidance) di India, setara dengan 13+ atau 16+ di beberapa negara, karena kekerasan dan tema dewasa.
Rekomendasi: Film ini lebih cocok untuk remaja di atas 16 tahun atau dewasa yang menikmati drama aksi dengan cerita intens. Untuk anak-anak, sebaiknya pilih film dengan tema ringan seperti animasi atau petualangan keluarga. Jika ingin menonton bersama anak, pastikan orang tua mengevaluasi konten terlebih dahulu melalui ulasan atau trailer resmi.
This content is restricted!
Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.
Sinopsis Terlengkap Film “Pushpa: The Rule – Part 2”
Pushpa: The Rule – Part 2 adalah sekuel dari film sukses Pushpa: The Rise (2021), disutradarai oleh Sukumar dan diproduksi oleh Mythri Movie Makers bersama Sukumar Writings. Film ini merupakan bagian kedua dari seri Pushpa dan dirilis pada 5 Desember 2024. Dibintangi oleh Allu Arjun sebagai Pushpa Raj, Rashmika Mandanna sebagai Srivalli, dan Fahadh Faasil sebagai SP Bhanwar Singh Shekhawat, film ini menyajikan drama aksi epik dengan latar belakang perdagangan kayu cendana merah yang ilegal di hutan Seshachalam, Andhra Pradesh. Berikut adalah sinopsis terlengkap berdasarkan informasi yang tersedia:
Latar Cerita dan Awal Perjalanan
Film ini melanjutkan kisah dari Pushpa: The Rise, di mana Pushpa Raj, seorang buruh harian yang cerdas dan ambisius, telah naik menjadi raja penyelundupan kayu cendana merah. Setelah konfrontasi dramatis dengan SP Bhanwar Singh Shekhawat di bagian pertama, Pushpa kini menjadi figur yang disegani dan ditakuti dalam dunia kriminal. Kekuasaannya meluas hingga ia mampu memengaruhi politik dengan mengatur pengangkatan sekutunya sebagai Menteri Kepala negara bagian. Namun, kekuasaan ini juga membawa ancaman baru dari musuh lama dan baru, termasuk Shekhawat, Mangalam Srinu (Sunil), dan Pratap Reddy (Jagapathi Babu), yang mengancam posisinya baik secara profesional maupun pribadi.
Film ini melanjutkan kisah dari Pushpa: The Rise, di mana Pushpa Raj, seorang buruh harian yang cerdas dan ambisius, telah naik menjadi raja penyelundupan kayu cendana merah. Setelah konfrontasi dramatis dengan SP Bhanwar Singh Shekhawat di bagian pertama, Pushpa kini menjadi figur yang disegani dan ditakuti dalam dunia kriminal. Kekuasaannya meluas hingga ia mampu memengaruhi politik dengan mengatur pengangkatan sekutunya sebagai Menteri Kepala negara bagian. Namun, kekuasaan ini juga membawa ancaman baru dari musuh lama dan baru, termasuk Shekhawat, Mangalam Srinu (Sunil), dan Pratap Reddy (Jagapathi Babu), yang mengancam posisinya baik secara profesional maupun pribadi.
Film dibuka dengan mimpi buruk Pushpa, di mana ia terluka dan jatuh ke laut, mencerminkan tekanan psikologis yang ia hadapi. Saat terbangun, ia berada di samping istrinya, Srivalli, yang kini menjadi jangkar emosionalnya. Meski telah menjadi suami yang penuh kasih, Pushpa tetap liar dan tidak dapat dijinakkan, dengan kerajaan kriminalnya yang terus berkembang. Hubungan mereka diwarnai oleh momen intim yang canggung, yang tampaknya merupakan respons terhadap kritik bahwa film pertama terlalu mengagungkan kekerasan dan maskulinitas berlebihan.
Konflik Utama dan Intrik Politik
Cerita berfokus pada persaingan sengit antara Pushpa dan Shekhawat, yang dipicu oleh penghinaan masa lalu. Dalam salah satu adegan kunci, Pushpa dipaksa meminta maaf kepada Shekhawat di sebuah pesta yang diadakan oleh politisi untuk mencoba mendamaikan mereka. Namun, Pushpa, yang tidak pernah menerima penghinaan, membalas dendam sebelum pesta berakhir, memicu kembali permusuhan mereka. Shekhawat, dengan dendam yang membara, menggunakan cara-cara licik untuk menjatuhkan Pushpa, meskipun ia seorang polisi.
Cerita berfokus pada persaingan sengit antara Pushpa dan Shekhawat, yang dipicu oleh penghinaan masa lalu. Dalam salah satu adegan kunci, Pushpa dipaksa meminta maaf kepada Shekhawat di sebuah pesta yang diadakan oleh politisi untuk mencoba mendamaikan mereka. Namun, Pushpa, yang tidak pernah menerima penghinaan, membalas dendam sebelum pesta berakhir, memicu kembali permusuhan mereka. Shekhawat, dengan dendam yang membara, menggunakan cara-cara licik untuk menjatuhkan Pushpa, meskipun ia seorang polisi.
Secara paralel, Pushpa terlibat dalam intrik politik. Setelah merasa dihina dalam sebuah sesi foto bersama Menteri Kepala, ia mendukung MLA Sidappa (Rao Ramesh) untuk menantang kekuasaan politik yang ada. Keputusan ini membawa konsekuensi besar, memperumit posisinya di antara sekutu dan musuh. Sementara itu, Pushpa juga menghadapi ancaman dari Mangalam Srinu dan Pratap Reddy, yang berusaha melemahkan dominasinya dalam sindikat penyelundupan.
Hubungan Pribadi dan Drama Keluarga
Di sisi pribadi, film ini mengeksplorasi hubungan tegang Pushpa dengan keluarganya, khususnya dengan saudara tirinya, Molleti Mohan Raj (Ajay), yang terus-menerus mempermalukannya karena statusnya sebagai anak haram. Konflik ini, yang telah disinggung di film pertama, menjadi fokus di sepertiga terakhir film, mengalihkan narasi dari konfrontasi utama dengan Shekhawat ke ranah personal. Kaveri (Pavani Karanam), putri Mohan, menjadi pion dalam permainan musuh yang muncul di akhir cerita, memicu rangkaian aksi klimaks yang panjang di mana Pushpa, meski tangan dan kakinya terikat, menunjukkan mengapa ia disebut sebagai “wildfire” yang tak terhentikan.
Di sisi pribadi, film ini mengeksplorasi hubungan tegang Pushpa dengan keluarganya, khususnya dengan saudara tirinya, Molleti Mohan Raj (Ajay), yang terus-menerus mempermalukannya karena statusnya sebagai anak haram. Konflik ini, yang telah disinggung di film pertama, menjadi fokus di sepertiga terakhir film, mengalihkan narasi dari konfrontasi utama dengan Shekhawat ke ranah personal. Kaveri (Pavani Karanam), putri Mohan, menjadi pion dalam permainan musuh yang muncul di akhir cerita, memicu rangkaian aksi klimaks yang panjang di mana Pushpa, meski tangan dan kakinya terikat, menunjukkan mengapa ia disebut sebagai “wildfire” yang tak terhentikan.
Srivalli, yang diperankan oleh Rashmika Mandanna, bukan lagi sekadar pendamping Pushpa. Ia berkembang menjadi sosok yang kuat, memberikan dukungan emosional dan menunjukkan ketangguhan. Chemistry mereka terlihat dalam adegan tarian seperti lagu Peelings dan Sooseki, yang menjadi sorotan hiburan dalam film.
Puncak Aksi dan Jathara
Salah satu momen puncak film adalah urutan Jathara, sebuah festival yang menggabungkan aksi pertarungan, lagu, dan emosi. Adegan ini dipuji karena visualnya yang memukau dan pesan kuat yang disampaikan, meskipun beberapa kritikus merasa pengulangan tema serupa di akhir film terasa berlebihan. Aksi klimaks, meski dianggap berlebihan oleh beberapa pihak, menampilkan Pushpa melawan musuh-musuhnya dalam kondisi yang tampaknya mustahil, memperkuat citranya sebagai sosok yang tak terkalahkan.
Salah satu momen puncak film adalah urutan Jathara, sebuah festival yang menggabungkan aksi pertarungan, lagu, dan emosi. Adegan ini dipuji karena visualnya yang memukau dan pesan kuat yang disampaikan, meskipun beberapa kritikus merasa pengulangan tema serupa di akhir film terasa berlebihan. Aksi klimaks, meski dianggap berlebihan oleh beberapa pihak, menampilkan Pushpa melawan musuh-musuhnya dalam kondisi yang tampaknya mustahil, memperkuat citranya sebagai sosok yang tak terkalahkan.
Kelemahan dan Kritik
Meski penuh dengan aksi dan drama, film ini memiliki kelemahan dalam penulisan cerita. Dengan durasi 3 jam 20 menit, narasi dianggap kurang berkembang signifikan dari film pertama, dengan beberapa alur yang terasa berulang atau tidak terselesaikan. Karakter Shekhawat, yang menakutkan di film pertama, dianggap menjadi karikatur di sekuel ini, kehilangan daya tariknya sebagai antagonis. Selain itu, aksi yang berlebihan dan akhir yang tidak konvensional dianggap kurang memberikan dampak emosional yang kuat bagi penonton.
Meski penuh dengan aksi dan drama, film ini memiliki kelemahan dalam penulisan cerita. Dengan durasi 3 jam 20 menit, narasi dianggap kurang berkembang signifikan dari film pertama, dengan beberapa alur yang terasa berulang atau tidak terselesaikan. Karakter Shekhawat, yang menakutkan di film pertama, dianggap menjadi karikatur di sekuel ini, kehilangan daya tariknya sebagai antagonis. Selain itu, aksi yang berlebihan dan akhir yang tidak konvensional dianggap kurang memberikan dampak emosional yang kuat bagi penonton.
Puncak dan Antisipasi untuk Bagian Ketiga
Film ini diakhiri dengan cliffhanger melalui adegan pasca-kredit, yang memperkenalkan judul bagian ketiga, Pushpa 3: The Rampage. Adegan ini menjanjikan kelanjutan kisah Pushpa dengan taruhan yang lebih besar, meninggalkan penonton dengan rasa penasaran.
Film ini diakhiri dengan cliffhanger melalui adegan pasca-kredit, yang memperkenalkan judul bagian ketiga, Pushpa 3: The Rampage. Adegan ini menjanjikan kelanjutan kisah Pushpa dengan taruhan yang lebih besar, meninggalkan penonton dengan rasa penasaran.
Elemen Teknis dan Performa
Secara teknis, film ini memukau dengan sinematografi Mirosław Kuba Brożek yang menangkap kekacauan hutan dan intensitas aksi dengan apik. Musik Devi Sri Prasad, termasuk lagu-lagu seperti Pushpa Pushpa dan Kissik, memperkaya narasi, sementara koreografi aksi menyeimbangkan kekerasan dan keagungan. Penampilan Allu Arjun sebagai Pushpa mendapat pujian universal karena karismanya yang memukau, sementara Fahadh Faasil, meski mendapat kritik atas peran yang kurang dimanfaatkan, tetap menonjol dengan humor dan intensitasnya. Rashmika Mandanna juga mendapat apresiasi atas perkembangan karakternya.
Secara teknis, film ini memukau dengan sinematografi Mirosław Kuba Brożek yang menangkap kekacauan hutan dan intensitas aksi dengan apik. Musik Devi Sri Prasad, termasuk lagu-lagu seperti Pushpa Pushpa dan Kissik, memperkaya narasi, sementara koreografi aksi menyeimbangkan kekerasan dan keagungan. Penampilan Allu Arjun sebagai Pushpa mendapat pujian universal karena karismanya yang memukau, sementara Fahadh Faasil, meski mendapat kritik atas peran yang kurang dimanfaatkan, tetap menonjol dengan humor dan intensitasnya. Rashmika Mandanna juga mendapat apresiasi atas perkembangan karakternya.
Kesimpulan
Pushpa: The Rule – Part 2 adalah sebuah extravaganza aksi yang memanjakan penggemar dengan skala besar, penampilan karismatik Allu Arjun, dan momen-momen sinematik yang memukau seperti urutan Jathara. Meski memiliki kekurangan dalam cerita yang kurang koheren dan durasi yang panjang, film ini berhasil memenuhi ekspektasi sebagai hiburan massal dengan daya tarik pan-India. Dengan cliffhanger yang menjanjikan kelanjutan di Pushpa 3: The Rampage, film ini memperkuat posisi Pushpa Raj sebagai ikon sinema aksi Telugu.
Pushpa: The Rule – Part 2 adalah sebuah extravaganza aksi yang memanjakan penggemar dengan skala besar, penampilan karismatik Allu Arjun, dan momen-momen sinematik yang memukau seperti urutan Jathara. Meski memiliki kekurangan dalam cerita yang kurang koheren dan durasi yang panjang, film ini berhasil memenuhi ekspektasi sebagai hiburan massal dengan daya tarik pan-India. Dengan cliffhanger yang menjanjikan kelanjutan di Pushpa 3: The Rampage, film ini memperkuat posisi Pushpa Raj sebagai ikon sinema aksi Telugu.
Catatan Tambahan
Film ini tersedia untuk streaming di Netflix dalam berbagai bahasa, termasuk Telugu, Hindi, Tamil, Kannada, Malayalam, dan Bengali, menjadikannya film pan-India pertama yang dirilis dalam bahasa Bengali. Untuk menonton di bioskop Indonesia, film ini tayang mulai 5 Desember 2024, meskipun tidak di semua bioskop, dan tiket dapat dibeli secara online atau langsung di bioskop yang menayangkan.
Film ini tersedia untuk streaming di Netflix dalam berbagai bahasa, termasuk Telugu, Hindi, Tamil, Kannada, Malayalam, dan Bengali, menjadikannya film pan-India pertama yang dirilis dalam bahasa Bengali. Untuk menonton di bioskop Indonesia, film ini tayang mulai 5 Desember 2024, meskipun tidak di semua bioskop, dan tiket dapat dibeli secara online atau langsung di bioskop yang menayangkan.
Lihat Film Lain
Produk Terkait
Community Rating




