
Community Rating






My Oxford Year
Film terbaru Netflix, “My Oxford Year”, yang baru saja dirilis pada 1 Agustus 2025, telah menarik perhatian para penikmat film romantis. Diadaptasi dari novel populer karya Julia Whelan, film ini—yang perlu dicatat adalah sebuah film, bukan serial—menyajikan sebuah kisah cinta yang berlatar di salah satu kota paling ikonik di dunia, Oxford. Namun, di balik keindahan visual dan romansa yang memikat, film ini mengangkat tema-tema dewasa yang penting untuk dipertimbangkan, terutama mengenai kesesuaiannya untuk penonton anak-anak.
Sinopsis dan Ulasan
“My Oxford Year” mengikuti perjalanan Anna De La Vega (diperankan oleh Sofia Carson), seorang mahasiswi asal Amerika yang ambisius dan penuh semangat. Ia mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan impiannya belajar sastra di Universitas Oxford selama satu tahun. Di sana, takdir mempertemukannya dengan Jamie Davenport (diperankan oleh Corey Mylchreest), seorang pengajar muda yang cerdas dan menawan, namun menyimpan rahasia besar.
Hubungan yang awalnya diwarnai dengan adu argumen dan pesona intelektual perlahan berkembang menjadi sebuah cinta yang mendalam. Namun, kisah mereka tidak berjalan mulus. Anna dihadapkan pada sebuah kenyataan pahit yang akan mengubah pandangannya tentang hidup, cinta, dan pilihan-pilihan yang harus ia buat. Film ini dengan cepat beralih dari komedi romantis yang ringan menjadi sebuah drama yang menguras emosi, mengeksplorasi tema tentang cinta, kehilangan, dan bagaimana memanfaatkan waktu yang kita miliki.
Secara umum, “My Oxford Year” mendapatkan ulasan yang beragam. Banyak penonton memuji chemistry yang kuat antara kedua pemeran utama, Sofia Carson dan Corey Mylchreest, serta sinematografi yang indah dengan latar belakang arsitektur bersejarah Oxford. Namun, beberapa kritikus menilai alur ceritanya cenderung klise dan mudah ditebak, terutama bagi mereka yang sudah akrab dengan genre drama romantis serupa. Meskipun demikian, film ini berhasil menyentuh hati banyak penonton dengan akhir ceritanya yang emosional.
Kecocokan dengan Tontonan Anak
Dengan rating PG-13, “My Oxford Year” secara eksplisit ditujukan untuk penonton remaja dan dewasa. Film ini tidak cocok untuk ditonton oleh anak-anak karena beberapa alasan utama:
- Tema Penyakit Terminal dan Kematian: Tema sentral dari film ini adalah perjuangan menghadapi penyakit yang mengancam jiwa. Ini adalah topik yang berat dan kompleks, yang dapat membingungkan dan menimbulkan kesedihan mendalam bagi penonton yang lebih muda. Visualisasi proses pengobatan seperti kemoterapi dan diskusi mengenai kematian menjadi inti dari narasi film.
- Konten Dewasa: Film ini mengandung adegan yang mengimplikasikan aktivitas seksual, meskipun tidak ditampilkan secara eksplisit. Terdapat juga beberapa adegan pesta dan konsumsi alkohol oleh karakter-karakter dewasa.
- Bahasa: Terdapat penggunaan bahasa yang kurang pantas untuk anak-anak, termasuk beberapa kata umpatan.
- Kompleksitas Emosional: “My Oxford Year” adalah sebuah drama emosional yang menuntut pemahaman matang tentang hubungan, pengorbanan, dan kesedihan. Anak-anak kemungkinan besar akan kesulitan untuk memahami dan memproses kompleksitas emosi yang disajikan.
Kesimpulan:
“My Oxford Year” adalah sebuah film drama romantis yang menyentuh dan dapat menjadi pilihan tontonan yang menarik bagi penonton dewasa dan remaja yang lebih tua. Dengan latar yang memukau dan kisah cinta yang emosional, film ini menawarkan refleksi tentang kehidupan dan kehilangan. Namun, karena tema-tema dewasa yang diangkat, termasuk penyakit terminal dan konten lainnya, film ini sangat tidak direkomendasikan untuk menjadi tontonan bagi anak-anak. Orang tua dianjurkan untuk bijak dalam memilih tontonan yang sesuai dengan usia dan tingkat kedewasaan anak-anak mereka.
This content is restricted!
Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.
Lihat Film Lain
Produk Terkait
- Film
Leo
- Film
The Incredibles
- Film
Zootopia
- Film
Wish
Community Rating




