Kento Nanami: Profil Karakter
Nama: Kento Nanami (七海 建人, Nanami Kento)
Julukan: Nanamin (oleh Yuji Itadori dan penggemar), 7:3 Shaman (oleh Mahito dan Sukuna)
Tanggal Lahir: 3 Juli 1989
Usia saat Meninggal: 28 tahun
Tinggi Badan: Sekitar 184 cm (6’0½”)
Afiliasi: Tokyo Jujutsu High (alumnus dan penyihir aktif)
Peringkat: Penyihir Jujutsu Kelas 1 (Grade 1 Jujutsu Sorcerer)
Teknik Bawaan: Ratio Technique (Teknik Rasio 7:3)
Pengalaman Black Flash: Pemegang rekor empat kali penggunaan Black Flash secara beruntun
Hobi dan Keterampilan: Menikmati minum, memasak untuk diri sendiri, dan bermain bowling (ditunjukkan dalam game Phantom Parade)
Makanan Favorit: Roti (terutama varietas gourmet) dan ajillo (hidangan berbasis minyak bawang putih)
Makanan yang Tidak Disukai: Mie pipih
Lagu Tema: “Thinking at Yura Yura Teikoku” oleh Yura Yura Teikoku dan “Cactus Record” oleh Fujifabric
Pengisi Suara:
- Jepang: Kenjiro Tsuda
- Inggris: David Vincent
Latar Belakang
Kento Nanami adalah karakter pendukung utama dalam Jujutsu Kaisen, ciptaan Gege Akutami. Ia adalah penyihir Jujutsu Kelas 1 yang lulus dari Tokyo Jujutsu High, di mana ia menjadi junior dari Satoru Gojo dan Suguru Geto. Nanami memiliki latar belakang yang unik karena ia pernah meninggalkan dunia penyihir setelah lulus untuk bekerja sebagai karyawan kantoran (salaryman) di bidang keuangan. Namun, setelah empat tahun merasa hampa dengan kehidupan korporat, ia kembali menjadi penyihir Jujutsu, didorong oleh keinginan untuk melakukan pekerjaan yang bermakna.
Keputusan Nanami untuk kembali menjadi penyihir dipicu oleh pengalaman menyelamatkan seorang wanita di toko roti dari roh terkutuk yang menyebabkan nyeri bahu. Rasa terima kasih dari wanita tersebut mengingatkan Nanami akan pentingnya membantu orang lain, sesuatu yang tidak ia temukan dalam pekerjaan kantorannya yang hanya berfokus pada menghasilkan uang bagi orang kaya. Perjalanan hidupnya mencerminkan konflik batin antara mencari makna hidup dan menghadapi realitas dunia yang penuh bahaya.
Nanami berasal dari keluarga non-penyihir, dengan kakek dari pihak ibu yang berasal dari Denmark. Ia direkrut ke Tokyo Jujutsu High melalui rekomendasi perekrut. Selama masa pelajarannya, ia menjalin persahabatan erat dengan Yu Haibara, sesama penyihir. Namun, kematian tragis Haibara dalam sebuah misi pada tahun 2006 sangat memengaruhi Nanami, membuatnya mempertanyakan nilai dunia penyihir dan menyebabkan ia meninggalkan profesi tersebut untuk sementara waktu.
Penampilan Fisik
Kento Nanami memiliki penampilan yang mencerminkan profesionalisme dan kedisiplinannya. Ia adalah pria tinggi (184 cm) dengan tubuh yang tegap dan berotot, terutama terlihat lebih menonjol pada musim kedua anime dibandingkan musim pertama atau manga. Rambutnya berwarna pirang, disisir rapi dengan belahan 7:3 yang menjadi ciri khasnya, mencerminkan Teknik Rasio yang ia gunakan. Alisnya sangat tipis, dan matanya yang kecil berwarna cokelat hazel biasanya tertutup oleh kacamata khas tanpa gagang yang menyerupai kacamata pengaman.
Sebagai penyihir, Nanami mengenakan setelan formal yang terdiri dari blazer cokelat muda, kemeja biru tua, celana panjang senada, dan sepatu kulit cokelat. Ia juga memakai dasi kuning dengan pola titik-titik hitam yang serasi dengan kain pembungkus pedang tumpulnya. Pedang ini disimpan dalam sarung yang tersembunyi di bagian belakang blazernya. Saat bekerja sebagai salaryman, ia mengenakan setelan biru tua dengan garis-garis biru muda, kemeja putih, dan dasi merah dengan pola titik putih. Saat masih menjadi siswa Jujutsu High, ia mengenakan seragam standar sekolah.
Selama Insiden Shibuya, Nanami mengalami luka parah yang mengubah penampilannya. Ia kehilangan satu mata saat melawan Dagon, dan kemudian setengah tubuh serta rambutnya di sisi kiri hangus akibat serangan Jogo. Penampilan tragis ini mencerminkan pengorbanannya yang besar dalam pertempuran.
Kepribadian
Nanami dikenal sebagai sosok yang tenang, rasional, dan pragmatis, dengan pendekatan profesional terhadap pekerjaan sebagai penyihir. Ia sering tampak stoik, dingin, dan berbicara blak-blakan tanpa basa-basi, terutama dalam situasi yang ia anggap tidak efisien atau tidak praktis. Ia sangat membenci kerja lembur dan selalu berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu, mencerminkan disiplinnya yang ketat. Meski begitu, di balik sikapnya yang serius, Nanami memiliki sisi ramah dan peduli, terutama terhadap murid-muridnya dan orang-orang yang ia lindungi.
Nanami memiliki pandangan realistis tentang dunia penyihir, yang ia anggap sebagai profesi berbahaya dan penuh risiko. Ia pernah menyebut penyihir Jujutsu sebagai “sampah” karena sifat sembrono beberapa di antara mereka, dan ia awalnya meragukan kemampuan Yuji Itadori sebagai penyihir. Namun, seiring waktu, ia mengakui potensi Yuji dan menjadi mentor yang penuh dedikasi. Nanami percaya bahwa kedewasaan bukanlah hasil dari usia atau pengalaman hidup yang berat, melainkan akumulasi “kekecewaan kecil” dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun sering tampak kaku, Nanami memiliki sisi humor yang halus dan terkadang bersedia mengobrol tentang topik-topik cerdas. Ia juga menunjukkan empati yang mendalam, terutama saat melindungi murid-muridnya seperti Yuji, Megumi Fushiguro, dan Nobara Kugisaki. Ia kembali menjadi penyihir bukan karena idealisme, melainkan karena keinginan untuk melakukan kebaikan nyata bagi orang lain, yang menurutnya lebih bermakna dibandingkan kehidupan korporat yang hampa.
Kemampuan dan Teknik
Kento Nanami adalah penyihir Jujutsu Kelas 1 yang sangat kompeten, dikenal karena ketepatan dan efisiensinya dalam pertempuran. Ia menggabungkan strategi analitis dengan kekuatan fisik, menjadikannya lawan yang tangguh bahkan melawan roh terkutuk kelas khusus (Special Grade).
- Ratio Technique (Teknik Rasio 7:3):
Teknik bawaan Nanami memungkinkannya membagi target menjadi sepuluh bagian dan menciptakan titik lemah pada rasio 7:3, terlepas dari ketahanan fisik target. Teknik ini dapat diterapkan pada tubuh secara keseluruhan atau bagian spesifik seperti kepala, lengan, atau kaki, serta benda tak hidup seperti bangunan. Ketika ia mengenai titik lemah ini, serangannya memiliki dampak yang sangat kuat, bahkan mampu memotong tubuh lawan dalam satu pukulan jika lawan lebih lemah darinya. Teknik ini membutuhkan koordinasi tangan-mata yang luar biasa dan kekuatan fisik, yang menunjukkan bahwa Nanami lebih cocok sebagai pekerja fisik daripada pekerja kantoran. - Black Flash:
Nanami memegang rekor untuk penggunaan Black Flash terbanyak secara beruntun, yaitu empat kali, yang ia capai selama Peristiwa Parade Seratus Iblis. Black Flash adalah teknik yang menciptakan distorsi spasial saat energi terkutuk dihantarkan dalam 0,000001 detik dari pukulan fisik, meningkatkan kekuatan serangan hingga 2,5 kali lipat. Nanami mengaku keberhasilannya adalah soal keberuntungan, tetapi ini menunjukkan kemahirannya dalam mengendalikan energi terkutuk. - Collapse (Garagara):
Selama “lembur” (Overtime), Nanami menggunakan teknik Collapse, yaitu pukulan fisik yang diinfus dengan energi terkutuk dalam jumlah besar untuk menghancurkan lingkungan atau target dengan satu serangan. Teknik ini mirip dengan serangan Yuji Itadori, menunjukkan kekuatan fisik Nanami yang luar biasa. - Binding Vow: Overtime:
Nanami membuat ikatan sumpah (Binding Vow) dengan dirinya sendiri untuk membatasi output energi terkutuk selama jam kerja reguler. Namun, setelah jam 6 sore (atau saat ia memutuskan untuk “lembur”), ia melepaskan batasan ini, meningkatkan kekuatan dan efektivitas serangannya secara signifikan. Salah satu momen ikoniknya adalah saat ia melepas dasi dan berkata, “Sekarang saya lembur,” sebelum menghadapi Mahito dengan kekuatan penuh. - Kemampuan Fisik dan Pedang:
Nanami adalah petarung jarak dekat yang luar biasa, menggunakan pedang tumpul yang dibungkus kain bertanda untuk menyalurkan energi terkutuk. Pedang ini, meskipun tumpul, dapat memotong hampir segala sesuatu berkat Teknik Rasio. Ia juga mahir bertarung dengan tinju, sering membungkus tangannya dengan dasi untuk menyalurkan energi terkutuk. Kecepatan, ketepatan, dan kekuatannya dalam pertempuran membuatnya sangat efektif.
Kelemahan:
Nanami tidak mahir dalam teknik penghalang (barrier techniques) seperti Domain Expansion atau Simple Domain, meskipun ia bisa membuat tirai penghalang sederhana. Keterbatasan ini membuatnya rentan terhadap lawan dengan kemampuan domain yang kuat, seperti Dagon.
Peran dalam Cerita
Nanami memainkan peran penting sebagai mentor Yuji Itadori, memberikan kontras dengan gaya Satoru Gojo yang lebih santai dan ekspresif. Ia diperkenalkan dalam Vs. Mahito Arc untuk menyelidiki insiden teater dan mengajarkan Yuji cara melacak sisa energi terkutuk. Meski awalnya meragukan Yuji, Nanami akhirnya mengakui potensi dan dedikasinya, membentuk ikatan yang kuat sebagai mentor dan murid. Ia juga bekerja sama dengan siswa lain seperti Megumi Fushiguro dan Nobara Kugisaki, menunjukkan peran sebagai “guru wali kelas” yang lebih serius dibandingkan Gojo.
Nanami terlibat dalam beberapa pertempuran penting, termasuk:
- Vs. Mahito Arc: Bersama Yuji, ia melawan manusia yang dimodifikasi dan Mahito, menunjukkan kemampuan taktis dan Teknik Rasio-nya.
- Shibuya Incident Arc: Nanami menghadapi berbagai musuh kuat, termasuk Haruta Shigemo, Dagon, dan Jogo. Ia menyelamatkan Nobara dari Shigemo dan bertarung melawan Dagon bersama Megumi, menunjukkan ketangguhan dan dedikasinya. Namun, ia menderita luka parah dari Dagon dan Jogo, dan akhirnya tewas di tangan Mahito. Momen kematiannya sangat emosional, di mana ia berhalusinasi tentang kehidupan damai di pantai Kuantan, Malaysia, sebelum mengucapkan kata-kata terakhir kepada Yuji, “Sisanya kuserahkan padamu.”
Hubungan dengan Karakter Lain
- Yuji Itadori: Nanami menjadi mentor yang tegas namun peduli, membantu Yuji memahami tanggung jawab sebagai penyihir. Yuji memanggilnya “Nanamin,” menunjukkan kedekatan mereka. Kematian Nanami meninggalkan dampak besar pada Yuji, memperkuat tekadnya untuk melawan kutukan.
- Satoru Gojo: Meski berteman lama, Nanami sering merasa kesal dengan sikap Gojo yang santai dan tidak serius. Namun, ia mempercayai Gojo dan bersedia bekerja sama dengannya.
- Yu Haibara: Kematian Haibara adalah pukulan besar bagi Nanami, menjadi salah satu alasan ia meninggalkan dunia penyihir untuk sementara. Persahabatan mereka menunjukkan sisi emosional Nanami yang jarang terlihat.
- Megumi Fushiguro, Nobara Kugisaki, dan lainnya: Nanami dihormati oleh para siswa karena keandalan dan tanggung jawabnya. Ia menyelamatkan Nobara dari Shigemo dan bekerja sama dengan Megumi melawan Dagon, menunjukkan peran pelindungnya.
Fakta Menarik
- Inspirasi Karakter: Gege Akutami mengakui bahwa Nanami terinspirasi dari Yoshikage Kira dari JoJo’s Bizarre Adventure: Diamond is Unbreakable. Namun, berbeda dengan Kira yang egois dan jahat, Nanami adalah sosok yang bertarung demi tanggung jawab dan kebaikan.
- Popularitas: Nanami sangat dicintai penggemar, menempati peringkat 5 dalam jajak pendapat popularitas pertama Jujutsu Kaisen dengan 11.644 suara dan peringkat 1 dalam peringkat Hari Valentine 2021. Akutami menyebut Nanami sebagai karakter favoritnya karena mudah digambar dan memiliki peran yang jelas dalam cerita.
- Jam Tangan Mewah: Nanami memakai jam tangan TAG Heuer Carrera Chronograph senilai lebih dari 8 juta won Korea, mencerminkan penghasilannya yang tinggi sebagai penyihir.
- Memorial di Malaysia: Setelah kematiannya dalam anime, penggemar menandai lokasi di Google Maps sebagai “Nanami Kento Memorial” di pantai Kuantan, Malaysia, tempat yang ia impikan untuk pensiun. Bahkan pejabat Malaysia mengakui popularitas ini dan berupaya menghubungi Akutami untuk persetujuan resmi.
- Keren di Mata Penggemar: Nanami sering dipuji karena daya tariknya bagi audiens wanita, dengan sifat kuudere (dingin di luar, peduli di dalam) dan penampilan maskulinnya. Ia juga populer dalam fiksi penggemar, dengan hampir 14.000 karya di Archive of Our Own, termasuk pasangan romansa imajiner seperti Nanami x Bakery Lady atau Nanami x Princess Tiana (The Princess and the Frog).
Warisan dan Dampak
Kento Nanami adalah salah satu karakter paling berkesan di Jujutsu Kaisen karena kombinasi kepribadiannya yang realistis, dedikasinya sebagai mentor, dan pengorbanannya yang tragis. Ia mewakili sisi manusiawi dalam dunia penyihir yang penuh kekacauan, menunjukkan bahwa pahlawan sejati tidak selalu mencari kemuliaan, melainkan melakukan apa yang benar meski dengan enggan. Pengaruhnya terhadap Yuji Itadori dan siswa lain terus terasa dalam cerita, menjadikannya simbol tanggung jawab dan kemanusiaan.
Kematiannya di Insiden Shibuya menjadi salah satu momen paling emosional dalam seri, tidak hanya karena kehilangan karakternya, tetapi juga karena cara ia menerima nasibnya dengan tenang, mempercayakan masa depan kepada Yuji. Nanami tetap menjadi inspirasi bagi penggemar dan karakter lain, menegaskan bahwa bahkan dalam dunia yang penuh kutukan, tindakan kecil kebaikan dapat meninggalkan dampak besar.