Search
Close this search box.

Ulasan Game Fortnite dan Kecocokannya untuk Anak-Anak

Fortnite adalah salah satu game battle royale paling populer di dunia yang dikembangkan oleh Epic Games. Game ini memiliki jutaan pemain aktif dari berbagai kalangan usia, termasuk anak-anak. Namun, muncul pertanyaan penting bagi orang tua: apakah Fortnite cocok dimainkan oleh anak-anak? Dalam ulasan ini, kita akan membahas berbagai aspek dari game Fortnite, dari gameplay hingga dampaknya terhadap anak-anak, serta memberikan panduan bagi orang tua tentang hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengizinkan anak-anak bermain Fortnite.

Apa Itu Fortnite?

Fortnite adalah game battle royale yang menghadirkan 100 pemain dalam satu pertandingan di mana mereka bertempur untuk menjadi pemain terakhir yang bertahan hidup. Pemain harus mencari senjata, membangun struktur untuk perlindungan, dan berstrategi untuk mengalahkan pemain lain di arena yang semakin menyempit.

Ada beberapa mode permainan yang ditawarkan di Fortnite, seperti:

  1. Battle Royale: Mode utama di mana pemain berjuang untuk bertahan hidup melawan 99 pemain lainnya.
  2. Creative Mode: Mode di mana pemain bisa membangun dunia mereka sendiri dengan menggunakan elemen-elemen yang ada di dalam game.
  3. Save the World: Mode kooperatif di mana pemain bekerja sama untuk melawan musuh yang dikendalikan oleh AI.

Apakah Fortnite Aman untuk Anak-Anak?

Fortnite memiliki rating Teen (T) dari ESRB, yang menunjukkan bahwa game ini direkomendasikan untuk pemain berusia 13 tahun ke atas karena kekerasan ringan dan interaksi online. Namun, tidak sedikit anak di bawah usia tersebut yang memainkan game ini, yang menimbulkan kekhawatiran tentang kecocokan game ini untuk anak-anak.

Berikut beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan oleh orang tua:

1. Elemen Kekerasan

Meskipun Fortnite adalah game dengan tema pertempuran, kekerasan dalam game ini cenderung kartun dan tidak realistis. Tidak ada darah atau adegan yang terlalu grafis, berbeda dengan game-game sejenis yang lebih brutal. Namun, aspek kompetitif dan pertempuran tetap menjadi pusat gameplay, yang bisa mempengaruhi cara anak-anak memandang konflik.

2. Interaksi Online

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah komunikasi antar pemain. Fortnite adalah game multiplayer online, yang berarti anak-anak bisa berinteraksi dengan pemain lain dari berbagai usia melalui fitur chat suara atau chat teks. Ini bisa menjadi masalah karena anak-anak bisa terpapar bahasa kasar atau perilaku yang tidak pantas dari pemain lain. Namun, fitur komunikasi ini bisa dinonaktifkan atau dibatasi melalui pengaturan privasi di dalam game.

3. Aspek Ketergantungan

Fortnite dikenal karena sistem level dan tantangan harian yang membuat pemain merasa terdorong untuk terus bermain. Mekanisme seperti battle pass dan rewards juga mendorong pemain untuk menyelesaikan tantangan setiap musim untuk mendapatkan skin atau item kosmetik eksklusif. Bagi anak-anak, ini bisa menyebabkan kecanduan jika tidak diatur dengan baik. Orang tua perlu mengawasi waktu bermain anak-anak untuk mencegah game ini mempengaruhi waktu belajar atau aktivitas lain yang lebih penting.

4. Pembelian Dalam Aplikasi

Fortnite menawarkan berbagai item kosmetik seperti skin, emote, dan glider yang bisa dibeli menggunakan mata uang dalam game yang disebut V-Bucks. Walaupun item ini tidak memberikan keuntungan kompetitif, anak-anak sering kali tertarik untuk membeli item tersebut agar tampil lebih menarik di mata pemain lain. Orang tua perlu mewaspadai pembelian dalam aplikasi dan bisa membatasi akses anak-anak untuk melakukan pembelian tanpa izin.

5. Pengembangan Keterampilan Sosial dan Kognitif

Di sisi positif, Fortnite bisa membantu mengembangkan beberapa keterampilan, seperti:

  • Kerjasama tim: Dalam mode tim, anak-anak belajar bekerja sama dengan pemain lain untuk mencapai tujuan bersama.
  • Pemecahan masalah: Pemain perlu membuat strategi dan cepat mengambil keputusan untuk bertahan hidup dalam pertempuran.
  • Refleks dan koordinasi tangan-mata: Game ini membantu meningkatkan kecepatan refleks dan keterampilan motorik halus karena membutuhkan koordinasi yang baik antara penglihatan dan tindakan.

Apakah Fortnite Cocok untuk Anak Anda?

Menjawab pertanyaan ini sangat bergantung pada usia, tingkat kedewasaan, dan pemahaman anak terhadap apa yang mereka mainkan. Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan oleh orang tua meliputi:

  1. Usia: Mengingat rating ESRB, Fortnite lebih cocok untuk anak-anak usia 13 tahun ke atas. Namun, beberapa anak yang lebih muda juga bisa menikmati game ini dengan pengawasan yang ketat.
  2. Pengawasan: Orang tua perlu memantau waktu bermain dan interaksi online anak-anak mereka saat bermain Fortnite. Pastikan fitur komunikasi diatur sesuai dengan kebutuhan keluarga dan batasi pembelian dalam aplikasi jika diperlukan.
  3. Batasan Waktu: Batasi waktu bermain anak untuk mencegah kecanduan dan pastikan mereka tetap memiliki waktu untuk aktivitas fisik, belajar, dan bersosialisasi secara langsung.

Kesimpulan

Fortnite adalah game yang sangat populer dan menawarkan pengalaman bermain yang menghibur serta menantang. Namun, orang tua perlu mempertimbangkan beberapa faktor sebelum mengizinkan anak-anak mereka bermain, terutama terkait elemen kekerasan, interaksi online, dan risiko kecanduan. Dengan pengawasan yang tepat dan batasan yang jelas, Fortnite bisa menjadi game yang menyenangkan dan mendidik bagi anak-anak yang sudah cukup dewasa untuk memainkannya.

digitalMamaID menghadirkan Screen Score sebagai wadah bagi orang tua untuk mereview konten digital anak. Ulasan dan penilaian ini akan menjadi panduan yang berharga bagi orangtua lainnya dalam menciptakan ruang digital yang aman bagi anak.

Artikel Terpopuler