Hot Cross Buns

Lirik “Hot Cross Buns”
Versi Umum:
Hot cross buns,
Hot cross buns,
One a penny, two a penny,
Hot cross buns.

If you have no daughters,
Give them to your sons,
One a penny, two a penny,
Hot cross buns.
Lagu ini sederhana, berulang, dan mudah dihafal, sering dinyanyikan dengan iringan alat musik sederhana seperti piano atau recorder.

Sejarah Dibuatnya

“Hot Cross Buns” adalah lagu rakyat Inggris yang terkait dengan roti tradisional bernama sama, yang biasanya dimakan pada masa Prapaskah, khususnya Jumat Agung. Roti ini ditandai dengan salib di atasnya, melambangkan penyaliban Yesus, dan sering dibumbui dengan rempah-rempah serta kismis.
  • Asal-usul Lagu: Lagu ini diyakini berasal dari abad ke-18 atau sebelumnya. Liriknya pertama kali didokumentasikan dalam koleksi lagu anak-anak pada tahun 1798 di Inggris. Lagu ini kemungkinan besar berasal dari teriakan pedagang roti (street cries) di jalanan London, yang mempromosikan “hot cross buns” yang baru dipanggang. Pedagang akan menyanyikan lagu sederhana untuk menarik pembeli, dan liriknya mencerminkan harga roti saat itu: “one a penny, two a penny.”
  • Konteks Budaya: Roti hot cross buns memiliki akar dalam tradisi Kristen, tetapi lagu ini menjadi populer sebagai lagu anak-anak karena ritmenya yang mudah dan liriknya yang sederhana. Beberapa ahli sejarah musik berpendapat bahwa lagu ini juga bisa terkait dengan tradisi pagan yang lebih tua, di mana roti dengan tanda salib dikaitkan dengan ritual musiman, meskipun ini spekulatif.
  • Perkembangan: Seiring waktu, lagu ini menjadi bagian dari pendidikan musik anak-anak, terutama karena melodinya cocok untuk mengajarkan dasar-dasar bermain alat musik seperti recorder atau xylophone. Lagu ini juga muncul dalam berbagai buku lagu anak-anak di Inggris dan Amerika.

Kecocokan dengan Anak

Lagu “Hot Cross Buns” sangat cocok untuk anak-anak karena beberapa alasan:
  1. Lirik Sederhana dan Berulang: Liriknya pendek, berima, dan mudah dihafal, sehingga cocok untuk anak-anak prasekolah hingga usia sekolah dasar. Pengulangan membantu anak-anak belajar bahasa dan ritme.
  2. Melodi Mudah: Melodi lagu ini menggunakan nada-nada dasar (sering hanya tiga nada utama dalam tangga nada mayor), yang membuatnya mudah dinyanyikan atau dimainkan oleh pemula pada alat musik sederhana. Ini sering menjadi lagu pertama yang diajarkan dalam pelajaran musik.
  3. Konteks Budaya dan Edukasi: Lagu ini memperkenalkan anak-anak pada tradisi budaya (roti hot cross buns) dan sejarah kuliner secara tidak langsung. Guru sering menggunakannya untuk mengajarkan konsep ritme, nada, dan koordinasi tangan (misalnya, saat bermain recorder).
  4. Fleksibilitas: Lagu ini bisa dinyanyikan dalam berbagai suasana, seperti kelas musik, lingkaran bernyanyi, atau bahkan di rumah. Anak-anak juga bisa menambahkan gerakan tangan atau tarian untuk membuatnya lebih interaktif.
  5. Daya Tarik Universal: Meskipun berasal dari tradisi Kristen Inggris, lagu ini telah kehilangan konteks religius yang kuat dalam penggunaan modern dan diterima secara luas sebagai lagu anak-anak sekuler di banyak negara.
Catatan Tambahan
  • Varian Lirik: Ada beberapa variasi lirik di berbagai daerah, tetapi versi di atas adalah yang paling umum. Beberapa versi menambahkan baris seperti “If your daughters don’t like them, give them to your sons.”
  • Penggunaan Modern: Lagu ini tetap populer di sekolah-sekolah dan program pendidikan musik di negara-negara berbahasa Inggris. Di Indonesia, lagu ini kadang diajarkan dalam kelas bahasa Inggris atau musik untuk anak-anak.