
Cemara
Home » Cemara
Berikut adalah informasi terkait lirik lagu “Cemara”, sejarah pembuatannya, dan kecocokannya dengan anak berdasarkan sumber yang tersedia:
Lirik Lagu “Cemara”
Lagu “Cemara” diciptakan oleh A.T. Mahmud. Berikut adalah liriknya:
Cemara pohon ranting, daunnya halus langsing
Bergerak-gerak kian kemari, seperti camar menari
Ketika angin lalu menyentuh daun cemara
Terdengar desir di telingaku, sebuah lagu merdu
(Sumber: Kompas.com, 15 September 2020)
Lirik ini menggambarkan pohon cemara yang ramping, bergerak tertiup angin, dengan suara desir yang terdengar seperti lagu merdu. Bahasanya sederhana, penuh imajinasi, dan mudah dipahami anak-anak.
Sejarah Pembuatan Lagu “Cemara”
-
Pencipta: Lagu ini diciptakan oleh Abdullah Totong Mahmud (A.T. Mahmud), seorang komposer kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, pada 3 Februari 1930. Ia dikenal sebagai salah satu pencipta lagu anak-anak terkemuka di Indonesia, dengan karya seperti “Pelangi”, “Cicak di Dinding”, dan “Ambilkan Bulan Bu”.
-
Latar Belakang Pembuatan: A.T. Mahmud mulai aktif menciptakan lagu anak-anak pada 1950-an saat mengajar di sekolah taman kanak-kanak. Ia merasa lagu anak pada masa itu sangat terbatas, sehingga ia terinspirasi untuk menciptakan lagu yang sesuai dengan dunia anak-anak, ceria, dan mendidik. Lagu “Cemara” diciptakan sebagai bagian dari upayanya untuk menghadirkan lagu yang menggambarkan keindahan alam secara sederhana dan puitis, yang dapat membangkitkan imajinasi anak-anak.
-
Konteks: Lagu ini menggambarkan pohon cemara yang bergerak tertiup angin, mencerminkan pengamatan A.T. Mahmud terhadap alam. Tidak ada catatan spesifik tentang tahun pasti penciptaan lagu ini, tetapi karya-karya A.T. Mahmud umumnya populer pada 1960-an hingga 1980-an. Lagu ini dirancang untuk menghibur sekaligus mengenalkan anak pada kepekaan terhadap lingkungan sekitar. (Sumber: Kompas.com, 6 Juli 2021; Popmama.com, 5 Desember 2022)
Kecocokan dengan Anak
Lagu “Cemara” sangat cocok untuk anak-anak karena beberapa alasan berikut:
-
Lirik yang Sederhana dan Puitis: Liriknya pendek, mudah dihafal, dan menggunakan kata-kata yang dekat dengan dunia anak, seperti “pohon ranting”, “daun halus”, dan “menari”. Perbandingan gerakan cemara dengan “camar menari” merangsang imajinasi anak.
-
Melodi yang Ceria: Melodi lagu ini lembut dan riang, sesuai dengan karakter anak-anak yang menyukai lagu dengan nada mudah dinyanyikan. Ini membantu anak menikmati lagu tanpa merasa kesulitan.
-
Pesan Edukatif: Lagu ini mengajak anak untuk mengamati alam (pohon cemara, angin, suara desir), sehingga menumbuhkan rasa cinta dan kepekaan terhadap lingkungan. Ini sejalan dengan fungsi lagu anak-anak sebagai media pendidikan nonformal.
-
Meningkatkan Kecerdasan: Menurut penelitian, musik seperti lagu “Cemara” dapat merangsang perkembangan otak anak, terutama dalam hal bahasa, emosi, dan kemampuan mengenali pola suara. Lagu ini juga dapat memperkuat ingatan karena liriknya yang berulang dan sederhana.
-
Fleksibilitas Penggunaan: Lagu ini cocok dinyanyikan dalam berbagai konteks, seperti di sekolah, saat bermain, atau kegiatan keluarga, sehingga anak merasa nyaman dan terhibur. (Sumber: Gramedia.com, 22 Juli 2022; Popmama.com, 26 Januari 2018)
Kesimpulan
Lagu “Cemara” karya A.T. Mahmud adalah karya yang timeless, dengan lirik yang sederhana namun penuh makna, mencerminkan keindahan alam yang mudah diterima anak-anak. Sejarah pembuatannya menunjukkan dedikasi A.T. Mahmud untuk menciptakan lagu anak yang mendidik dan menghibur, terinspirasi dari kebutuhan lagu anak yang minim pada masanya. Kecocokannya dengan anak terletak pada lirik yang imajinatif, melodi yang ceria, dan nilai edukatif yang merangsang perkembangan kognitif serta emosional anak. Lagu ini tetap relevan hingga kini sebagai salah satu lagu anak-anak terbaik di Indonesia.


Baa Baa Black Sheep
April 19, 2025

Twinkle, Twinkle, Little Star
April 17, 2025

The Wheels on the Bus
April 17, 2025