Anak Ayam

Lirik Lagu “Anak Ayam”
Berikut adalah lirik lagu “Anak Ayam” ciptaan A.T. Mahmud:
Tek kotek, kotek kotek
Anak ayam turunlah berkotek
Tek kotek, kotek kotek
Anak ayam turunlah berkotek 

Anak ayam turunlah empat
Mati satu tinggallah tiga
Anak ayam turunlah tiga
Mati satu tinggallah dua 

Tek kotek, kotek kotek
Anak ayam turunlah berkotek
Tek kotek, kotek kotek
Anak ayam turunlah berkotek 

Anak ayam turunlah dua
Mati satu tinggallah satu
Anak ayam turunlah satu
Mati satu tinggallah induknya 


Sejarah Pembuatan Lagu
Lagu "Anak Ayam", yang juga dikenal dengan judul "Tek Kotek-Kotek", diciptakan oleh Masagus Abdullah Totong Mahmud, atau lebih dikenal sebagai A.T. Mahmud, seorang pencipta lagu anak-anak terkenal dari Palembang, Sumatera Selatan. A.T. Mahmud memulai kariernya sebagai guru taman kanak-kanak (TK) pada tahun 1963 di Jakarta Selatan, di Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak (SGTK). Pengalamannya mengajar anak-anak menjadi inspirasi utama dalam menciptakan lagu-lagu yang sederhana, mudah diingat, dan mendidik. 
Lagu “Anak Ayam” terinspirasi dari keseharian anak-anak, khususnya pengalaman putrinya, Rika, yang menunjukkan tingkah laku polos dan ceria khas anak kecil. A.T. Mahmud ingin menciptakan lagu yang mencerminkan dunia anak-anak dengan tema yang dekat dengan mereka, seperti hewan dan aktivitas sehari-hari. Selain itu, lagu ini dibuat untuk mendukung pembelajaran di TK, di mana ia mengajar. Lagu ini pertama kali populer di kalangan anak-anak TK dan PAUD karena nadanya yang riang dan liriknya yang mudah dinyanyikan bersama-sama.
Kecocokan dengan Anak-Anak
Lagu “Anak Ayam” sangat cocok untuk anak-anak, terutama usia PAUD dan TK, karena beberapa alasan berikut:
  1. Lirik Sederhana dan Berulang: Liriknya mudah dihafal dengan pengulangan frasa seperti “Tek kotek, kotek kotek”, yang membantu anak-anak mengingat dan menikmati lagu tanpa kesulitan.
  2. Mengajarkan Berhitung: Lagu ini memperkenalkan konsep pengurangan secara sederhana (misalnya, “turunlah empat, mati satu tinggallah tiga”). Anak-anak belajar berhitung sambil bernyanyi, yang membuat pembelajaran terasa menyenangkan.
  3. Nada yang Ceria: Melodi lagu ini riang dan sesuai dengan suasana hati anak-anak yang penuh semangat, sehingga cocok untuk dinyanyikan bersama-sama di kelas atau saat bermain.
  4. Tema yang Relevan: Anak ayam adalah hewan yang familiar bagi anak-anak, dan cerita dalam lagu ini menggambarkan siklus hidup sederhana yang dapat mereka pahami.
  5. Mendorong Interaksi: Lagu ini sering dinyanyikan dengan gerakan tangan atau tepukan, yang meningkatkan keterlibatan anak-anak dan membantu perkembangan motorik mereka.
  6. Nilai Edukasi: Selain berhitung, lagu ini secara tidak langsung mengajarkan anak-anak tentang realitas kehidupan (seperti kehilangan) dengan cara yang lembut dan sesuai dengan usia mereka.
Namun, beberapa orang tua atau pendidik mungkin mempertanyakan bagian lirik tentang “mati satu”, karena bisa dianggap sedikit sensitif bagi anak-anak yang sangat muda. Meski begitu, A.T. Mahmud merancang lagu ini berdasarkan pengalamannya bahwa anak-anak cenderung menerima cerita semacam ini sebagai bagian dari permainan dan pembelajaran, bukan sesuatu yang menyedihkan.
Secara keseluruhan, “Anak Ayam” adalah lagu yang efektif untuk menghibur sekaligus mendidik anak-anak, menjadikannya salah satu karya A.T. Mahmud yang tetap populer hingga kini.