Community Rating

blank
blank
blank
blank
blank
blank

X-Men ’97

“X-Men ’97” adalah serial animasi Amerika yang merupakan kelanjutan dari “X-Men: The Animated Series” (1992–1997). Dibuat oleh Beau DeMayo untuk Disney+ dan diproduksi oleh Marvel Studios Animation, serial ini melanjutkan kisah tim superhero X-Men setelah kehilangan pemimpin mereka, Professor Charles Xavier. Cerita berfokus pada perjuangan para mutan menghadapi ancaman baru, diskriminasi dari manusia, dan konflik internal, sambil tetap mempertahankan gaya animasi dan tema nostalgia dari serial aslinya. Serial ini menampilkan karakter ikonik seperti Cyclops, Jean Grey, Wolverine, Storm, dan Magneto, dengan pengisi suara yang sebagian besar kembali dari versi original, seperti Alison Sealy-Smith, Cal Dodd, dan Lenore Zann, ditambah pendatang baru seperti Ray Chase dan Jennifer Hale.
Mengenai kecocokan dengan tontonan anak, “X-Men ’97” tidak sepenuhnya dirancang sebagai tontonan ringan untuk anak-anak kecil. Meskipun format animasinya mungkin menarik bagi anak-anak, serial ini mengandung tema yang cukup kompleks dan dewasa, seperti diskriminasi, kehilangan, konflik moral, dan kekerasan yang intens. Adegan pertarungan, dilema emosional, serta beberapa momen kelam—like kematian karakter atau pengkhianatan—bisa jadi terlalu berat atau membingungkan untuk anak di bawah usia tertentu. Serial ini lebih cocok untuk remaja (usia 13 tahun ke atas) atau penonton yang sudah familiar dengan cerita X-Men, karena juga berfungsi sebagai surat cinta nostalgia bagi penggemar lama yang tumbuh bersama serial aslinya di era 90-an. Untuk anak-anak yang lebih muda, pendampingan orang tua disarankan agar mereka bisa memahami konteks dan tidak terganggu oleh elemen yang lebih serius. Jadi, meskipun tidak sepenuhnya “tidak cocok,” ini bukan tontonan anak yang ringan seperti kartun biasa.

This content is restricted!

Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.

Sinopsis Lengkap X-Men ’97

X-Men ’97 adalah serial animasi yang merupakan kelanjutan langsung dari X-Men: The Animated Series (1992–1997), yang diproduksi oleh Marvel Studios Animation untuk Disney+. Serial ini mengambil latar waktu satu tahun setelah peristiwa di akhir seri aslinya, di mana Professor Charles Xavier, pendiri dan pemimpin X-Men, hampir tewas akibat serangan anti-mutan oleh Henry Peter Gyrich dan dibawa ke luar angkasa oleh Lilandra dari Kekaisaran Shi’ar untuk disembuhkan. Kepergian Xavier meninggalkan X-Men dalam krisis kepemimpinan, menghadapi tantangan baru di dunia yang masih memusuhi dan takut pada mutan. Serial ini, yang tayang perdana pada 20 Maret 2024, terdiri dari 10 episode di musim pertama, dengan musim kedua dijadwalkan rilis pada 2026 dan musim ketiga dalam pengembangan. Berikut adalah sinopsis terperinci berdasarkan informasi yang tersedia:
Latar Cerita dan Premis
X-Men ’97 melanjutkan kisah tim superhero mutan yang didirikan oleh Charles Xavier untuk melindungi dunia, baik mutan maupun manusia, meskipun dunia sering kali membenci dan takut pada mereka. Setelah Xavier pergi, X-Men harus menghadapi dunia yang semakin tidak ramah terhadap mutan, dengan ancaman baru yang muncul dari kelompok anti-mutan dan teknologi mematikan seperti Sentinels. Serial ini menggabungkan aksi, drama bergaya opera sabun, dan eksplorasi tema-tema serius seperti diskriminasi, intoleransi, dan identitas, sembari mempertahankan nuansa nostalgia dari seri aslinya dengan gaya animasi modern yang disempurnakan oleh Studio Mir dan Tiger Animation.
Cerita dimulai dengan X-Men di bawah kepemimpinan Scott Summers alias Cyclops, murid pertama Xavier, yang berjuang untuk mempertahankan visi Xavier tentang koeksistensi damai antara mutan dan manusia. Namun, dinamika tim berubah drastis ketika Magneto, musuh lama X-Men, mengklaim bahwa Xavier telah menunjuknya sebagai penerus kepemimpinan X-Men melalui surat wasiat. Kehadiran Magneto sebagai pemimpin baru memicu ketegangan di antara anggota tim, yang memiliki karakter dan pandangan berbeda-beda. Sementara itu, ancaman eksternal seperti Sentinels—robot pemburu mutan—dan Master Mold, superkomputer di baliknya, serta musuh klasik seperti Mr. Sinister, mengintensifkan perjuangan X-Men untuk bertahan hidup dan memperjuangkan eksistensi mereka.
Alur Cerita Utama
  1. Krisis Kepemimpinan dan Ancaman Anti-Mutan
    Serial ini dibuka dengan situasi di mana mutan masih menghadapi diskriminasi, meskipun situasi mereka sedikit membaik dibandingkan cerita sebelumnya. Salah satu konflik awal adalah penculikan Roberto da Costa (Sunspot), seorang mutan muda yang memiliki kemampuan menyalurkan energi matahari. X-Men, yang terdiri dari Cyclops, Jean Grey, Wolverine, Storm, Rogue, Beast, Gambit, Jubilee, Bishop, dan Morph, berhasil menyelamatkannya dan membawanya ke X-Mansion, markas mereka. Insiden ini menjadi pengingat bahwa ancaman terhadap mutan semakin meningkat, terutama dari kelompok anti-mutan yang didukung oleh teknologi Sentinels dan Master Mold, yang dikembangkan oleh Dr. Bolivar Trask. Cyclops, sebagai pemimpin, berjuang untuk menyatukan tim yang beragam sambil menghadapi tekanan dari kehamilan Jean Grey, yang mendorongnya mempertimbangkan pensiun dari X-Men.
  2. Kedatangan Magneto dan Konflik Internal
    Ketegangan meningkat ketika Magneto tiba di X-Mansion, mengklaim bahwa Xavier telah menyerahkan kepemimpinan X-Men kepadanya sebelum pergi ke Shi’ar. Magneto, yang dikenal sebagai mutan radikal yang percaya pada supremasi mutan atas manusia, mencoba memimpin dengan cara yang berbeda dari visi damai Xavier. Kepemimpinannya memicu konflik dengan Cyclops, yang merasa bertanggung jawab untuk melanjutkan warisan Xavier. Anggota tim lain, seperti Wolverine dan Rogue, juga memiliki reaksi beragam terhadap Magneto. Namun, serial ini mengeksplorasi sisi Magneto yang lebih kompleks, termasuk hubungan intim yang berkembang antara dirinya dan Rogue, yang menambah dimensi emosional pada karakternya.
  3. Ancaman Mr. Sinister dan Misteri Jean Grey
    Mr. Sinister muncul sebagai antagonis utama yang berusaha menghancurkan X-Men sekali dan untuk selamanya. Dia membawa plot twist besar terkait Jean Grey, yang ternyata melibatkan keberadaan klonnya, menambah lapisan drama dalam hubungan Cyclops dan Jean. Misteri ini juga terkait dengan Cable, seorang mutan dari masa depan yang memiliki hubungan rumit dengan Cyclops dan Jean. Sementara itu, Sentinels terus menjadi ancaman besar, dengan Master Mold sebagai dalang di balik serangan terhadap mutan.
  4. Konflik Besar dan Pengorbanan
    Menjelang akhir musim pertama, X-Men terbagi menjadi dua tim—Blue dan Gold—mengacu pada struktur tim di komik tahun 1990-an. Salah satu momen krusial adalah adaptasi dari alur cerita Fatal Attractions (1993), di mana Magneto dengan brutal merobek logam adamantium dari kerangka Wolverine, meninggalkan dampak fisik dan emosional yang mendalam. Serial ini juga tidak segan membunuh karakter besar, menambah ketegangan dan menunjukkan bahwa ancaman yang dihadapi X-Men sangat serius. Konflik memuncak dengan pertarungan melawan Sentinels dan kekuatan di baliknya, sementara tim juga harus menghadapi isu internal seperti hubungan asmara dan pengkhianatan.
  5. Hubungan dengan MCU dan Cameo
    Meskipun berfokus pada cerita mandiri, X-Men ’97 menyisipkan koneksi dengan Marvel Cinematic Universe (MCU) melalui penampilan singkat karakter seperti Captain America, Iron Man, Spider-Man, Hulk, dan Doctor Strange. Karakter dari Spider-Man: The Animated Series (1994–1998), seperti Peter Parker, Mary Jane Watson, dan Flash Thompson, juga muncul, mengindikasikan bahwa Spider-Man telah menemukan Mary Jane setelah akhir seri tersebut. Magneto juga melihat visi anak-anaknya—Wanda Maximoff (Scarlet Witch), Pietro Maximoff (Quicksilver), dan Lorna Dane (Polaris)—menghubungkan cerita ini dengan narasi MCU yang lebih luas melalui konsep multiverse.
  6. Cliffhanger dan Antisipasi Musim Kedua
    Musim pertama diakhiri dengan cliffhanger yang membuka banyak kemungkinan cerita untuk musim kedua, termasuk potensi kembalinya karakter besar dan ancaman baru seperti Sabretooth, Lady Deathstrike, Havok, Mariko, Polaris, dan Danger. Ada juga petunjuk tentang alur cerita Age of Apocalypse (1995), dengan Gambit dan Bishop terlibat dalam skenario alternatif di mana mereka melarikan diri dari Cyclops versi jahat. Ending ini meninggalkan penonton dengan pertanyaan tentang nasib Xavier, kepemimpinan Magneto, dan bagaimana X-Men akan menghadapi masa depan yang tidak pasti.
Karakter Utama
Berikut adalah karakter penting dalam X-Men ’97 berdasarkan informasi yang tersedia:
  • Cyclops (Scott Summers): Pemimpin lapangan X-Men dengan sinar optik kuat dari matanya, berjuang menyeimbangkan kepemimpinan dan kehidupan pribadinya dengan Jean Grey. Diperankan oleh Ray Chase.
  • Jean Grey: Mutan dengan kekuatan telekinesis dan telepathy, menghadapi konflik emosional karena kehamilannya dan misteri klon. Diperankan oleh Jennifer Hale.
  • Wolverine (Logan): Mutan dengan cakar adamantium dan kemampuan penyembuhan, dikenal sebagai petarung taktis dengan masa lalu kelam. Diperankan oleh Cal Dodd.
  • Storm (Ororo Munroe): Mutan yang mengendalikan cuaca, salah satu mutan terkuat dan mantan pemimpin X-Men. Diperankan oleh Alison Sealy-Smith.
  • Rogue (Anna-Marie Raven): Mutan yang menyerap kekuatan dan ingatan melalui sentuhan, memiliki hubungan rumit dengan Magneto. Diperankan oleh Lenore Zann.
  • Beast (Dr. Hank McCoy): Mutan berbulu biru dengan kekuatan fisik dan kecerdasan luar biasa. Diperankan oleh George Buza.
  • Gambit (Remy LeBeau): Mutan yang mengisi objek dengan energi kinetik eksplosif, terkenal dengan kartu reminya. Diperankan oleh A.J. LoCascio.
  • Jubilee (Jubilation Lee): Anggota termuda X-Men dengan kemampuan menghasilkan ledakan seperti kembang api. Diperankan oleh Holly Chou.
  • Bishop: Mutan dari masa depan yang menyerap dan mengarahkan energi kinetik. Diperankan oleh Isaac Robinson-Smith.
  • Morph: Mutan yang bisa berubah wujud, memberikan dinamika unik dalam tim. Diperankan oleh J.P. Karliak.
  • Magneto (Erik Lehnsherr): Master magnetisme yang bertransisi dari musuh menjadi pemimpin X-Men, dengan motivasi kompleks. Diperankan oleh Matthew Waterson.
  • Nightcrawler (Kurt Wagner): Mutan berwarna biru dengan kemampuan teleportasi, dikenal karena sifatnya yang ceria dan religius. Diperankan oleh Adrian Hough.
  • Sunspot (Roberto da Costa): Mutan muda yang diselamatkan X-Men, mampu menyalurkan energi matahari. Diperankan oleh Gui Agustini.
Tema dan Gaya Narasi
X-Men ’97 mempertahankan esensi dari seri aslinya dengan menggabungkan aksi superhero, drama interpersonal, dan komentar sosial tentang diskriminasi. Serial ini mengeksplorasi tema-tema seperti:
  • Diskriminasi dan Identitas: Mutan sebagai metafora untuk kelompok terpinggirkan, menghadapi kebencian dan ketakutan dari manusia.
  • Kepemimpinan dan Pengorbanan: Konflik antara visi Xavier dan Magneto, serta beban Cyclops sebagai pemimpin baru.
  • Hubungan Pribadi: Hubungan asmara seperti Cyclops-Jean Grey, Rogue-Magneto, dan Jubilee-Roberto menambah lapisan emosional.
  • Masa Depan dan Multiverse: Dengan koneksi ke MCU dan alur waktu alternatif, serial ini membuka pintu untuk cerita yang lebih luas.
Gaya visualnya memodernisasi estetika tahun 90-an, dengan animasi yang lebih halus dan ekspresif namun tetap mempertahankan elemen nostalgia seperti intro ikonik seri aslinya. Musik oleh Newton Brothers juga memperkuat suasana epik dan emosional.
Produksi dan Penerimaan
Serial ini diciptakan oleh Beau DeMayo, yang menjabat sebagai kepala penulis untuk dua musim pertama sebelum dipecat pada Maret 2024 karena alasan yang tidak diungkapkan. Jake Castorena sebagai sutradara pengawas, bersama Chase Conley dan Emi Yonemura, mengarahkan episode-episode dengan pendekatan yang setia pada sumber komik. Banyak pengisi suara asli kembali, seperti Cal Dodd (Wolverine), Lenore Zann (Rogue), dan George Buza (Beast), memberikan nostalgia bagi penggemar lama. Serial ini dipuji karena ceritanya yang padat, pengembangan karakter yang kuat, dan kemampuan menyeimbangkan nostalgia dengan pendekatan modern, dengan nilai rata-rata 4,25/5 dari pengulas awal.
Antisipasi Musim Kedua
Musim pertama menutup dengan banyak alur cerita terbuka, termasuk nasib Xavier, kepemimpinan Magneto, dan ancaman baru yang akan dihadapi X-Men. Karakter seperti Sabretooth, Lady Deathstrike, dan Polaris diumumkan akan muncul di musim kedua, dengan potensi eksplorasi alur Age of Apocalypse. Meskipun DeMayo tidak lagi terlibat, serial ini tetap memiliki fondasi kuat untuk melanjutkan cerita yang kompleks dan emosional.
Kesimpulan
X-Men ’97 adalah kelanjutan yang sukses dari seri animasi klasik, menghidupkan kembali petualangan Cyclops, Wolverine, Storm, dan tim X-Men lainnya dengan cerita yang lebih matang dan visual yang memukau. Dengan konflik internal, ancaman eksternal seperti Sentinels dan Mr. Sinister, serta koneksi ke MCU, serial ini menawarkan perpaduan sempurna antara nostalgia dan inovasi, menjadikannya tontonan wajib bagi penggemar X-Men dan pendatang baru.

Community Rating

blank
blank
blank
blank
blank