
Community Rating






Raya
Raya adalah karakter utama dalam film animasi Disney yang dirilis pada 2021. Dia adalah seorang putri pemberani dari negeri Kumandra, dikenal sebagai pejuang yang cerdas, tangguh, dan mandiri. Raya memiliki sifat skeptis karena pengalaman masa lalunya, tetapi dia juga setia, penuh semangat, dan memiliki rasa humor yang tajam. Dia mahir dalam bertarung dengan pedang dan sangat bertekad untuk menyatukan kembali dunia yang terpecah belah akibat konflik dan ketidakpercayaan.
Kecocokan dengan Anak-Anak:
- Inspirasi Positif: Raya bisa menjadi teladan bagi anak-anak karena keberaniannya menghadapi tantangan dan tekadnya untuk memperbaiki dunia. Pesan tentang kepercayaan dan kerja sama dalam ceritanya relevan untuk mengajarkan nilai-nilai sosial kepada anak.
- Petualangan yang Menarik: Kisah Raya penuh aksi dan petualangan, yang biasanya disukai anak-anak karena menawarkan hiburan sekaligus ketegangan yang sesuai usia.
- Keseimbangan Emosi: Raya menunjukkan sisi rentan dan kuat sekaligus, yang bisa membantu anak-anak memahami bahwa tidak apa-apa merasa takut atau ragu, asalkan tetap berusaha maju.
- Humor dan Karakter Pendamping: Kehadiran karakter seperti Sisu (naga lucu) dalam cerita Raya menambah elemen ringan yang cocok untuk anak-anak, membuatnya lebih menghibur.
This content is restricted!
Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.
Sinopsis Raya and the Last Dragon
Latar Cerita
Film ini berlatar di dunia fantasi bernama Kumandra, sebuah negeri yang terinspirasi dari budaya Asia Tenggara, dengan lanskap yang kaya akan sungai, hutan bambu, gurun, dan pegunungan. Kumandra dulunya adalah tempat harmonis di mana manusia dan naga hidup berdampingan. Naga-naga, sebagai makhluk magis, melindungi manusia dengan kekuatan mereka, terutama melalui Permata Naga, sebuah artefak suci yang menyimpan sihir kuat. Namun, kedamaian ini hancur ketika Druun, entitas jahat berbentuk kabut gelap, muncul. Druun mengubah makhluk hidup menjadi batu dan mengancam seluruh kehidupan. Untuk menyelamatkan dunia, para naga mengorbankan diri mereka, menyalurkan kekuatan mereka ke Permata Naga, yang berhasil mengusir Druun. Sayangnya, setelah pengorbanan ini, manusia menjadi terpecah belah karena berebut kekuatan Permata Naga, menyebabkan Kumandra terbagi menjadi lima suku yang saling bermusuhan: Fang, Heart, Spine, Talon, dan Tail.
Film ini berlatar di dunia fantasi bernama Kumandra, sebuah negeri yang terinspirasi dari budaya Asia Tenggara, dengan lanskap yang kaya akan sungai, hutan bambu, gurun, dan pegunungan. Kumandra dulunya adalah tempat harmonis di mana manusia dan naga hidup berdampingan. Naga-naga, sebagai makhluk magis, melindungi manusia dengan kekuatan mereka, terutama melalui Permata Naga, sebuah artefak suci yang menyimpan sihir kuat. Namun, kedamaian ini hancur ketika Druun, entitas jahat berbentuk kabut gelap, muncul. Druun mengubah makhluk hidup menjadi batu dan mengancam seluruh kehidupan. Untuk menyelamatkan dunia, para naga mengorbankan diri mereka, menyalurkan kekuatan mereka ke Permata Naga, yang berhasil mengusir Druun. Sayangnya, setelah pengorbanan ini, manusia menjadi terpecah belah karena berebut kekuatan Permata Naga, menyebabkan Kumandra terbagi menjadi lima suku yang saling bermusuhan: Fang, Heart, Spine, Talon, dan Tail.
Cerita Utama
Cerita dimulai 500 tahun setelah kejatuhan Kumandra, berfokus pada Raya, seorang putri pemberani dari suku Heart yang dilatih sebagai penjaga Permata Naga oleh ayahnya, Kepala Benja. Benja percaya pada visi menyatukan kembali Kumandra, tetapi idealismenya membawa bencana ketika suku-suku lain mengkhianati kepercayaannya, menyebabkan Permata Naga pecah menjadi lima bagian. Pecahnya permata memicu kembalinya Druun, yang kembali menyebar dan mengancam dunia. Raya, yang merasa bertanggung jawab atas kehancuran ini, memulai perjalanan epik untuk menemukan potongan-potongan Permata Naga yang tersebar di lima suku, dengan harapan memulihkan harmoni dan menghentikan Druun.
Dalam petualangannya, Raya menemukan Sisu, naga air terakhir yang legendaris, yang ternyata adalah makhluk ceria, optimis, namun agak ceroboh. Sisu, yang terbangun setelah berabad-abad, memiliki kekuatan magis yang terbatas tanpa Permata Naga utuh, tetapi ia memiliki keyakinan kuat pada kebaikan hati manusia. Bersama-sama, Raya dan Sisu menjelajahi wilayah-wilayah Kumandra yang berbahaya, menghadapi tantangan dari suku-suku yang saling curiga, jebakan mematikan, dan ancaman Druun yang terus memburu mereka.
Karakter Pendukung dan Konflik
Raya dan Sisu ditemani oleh sekelompok karakter unik yang bergabung dalam misi mereka, masing-masing mewakili suku berbeda dan membawa dinamika lucu serta emosional:
Raya dan Sisu ditemani oleh sekelompok karakter unik yang bergabung dalam misi mereka, masing-masing mewakili suku berbeda dan membawa dinamika lucu serta emosional:
- Boun, seorang anak laki-laki cerdas dari suku Tail yang mengoperasikan kapal restoran terapung.
- Tong, seorang prajurit raksasa dari suku Spine yang tampak menakutkan tetapi berhati lembut.
- Noi, bayi pencuri dari suku Talon yang lincah, bersama tiga ekor monyet peliharaannya, Ongis. Setiap karakter memiliki latar belakang tragis akibat Druun, memperkuat tema kehilangan dan harapan dalam cerita.
Konflik utama tidak hanya berasal dari Druun, tetapi juga dari Namaari, putri suku Fang yang ambisius dan rival Raya. Namaari adalah antagonis kompleks yang didorong oleh loyalitas kepada sukunya, tetapi juga memiliki sisi manusiawi yang membuatnya lebih dari sekadar penutup. Ketegangan antara Raya dan Namaari mencerminkan tema sentral film: kepercayaan vs. pengkhianatan. Raya, yang dikhianati di masa lalu, kesulitan mempercayai orang lain, sementara Sisu terus mendorongnya untuk membuka hati dan percaya bahwa kebaikan masih ada, bahkan di tengah konflik.
Perjalanan dan Tema
Perjalanan Raya dan kelompoknya membawa mereka ke berbagai wilayah Kumandra, masing-masing dengan budaya, arsitektur, dan tantangan unik yang terinspirasi dari elemen Asia Tenggara seperti pasar terapung, kuil kuno, dan desa pegunungan. Setiap wilayah menghadirkan petualangan penuh aksi, humor, dan momen emosional, sekaligus mengungkap sejarah Kumandra dan alasan di balik perpecahan sukunya.
Perjalanan Raya dan kelompoknya membawa mereka ke berbagai wilayah Kumandra, masing-masing dengan budaya, arsitektur, dan tantangan unik yang terinspirasi dari elemen Asia Tenggara seperti pasar terapung, kuil kuno, dan desa pegunungan. Setiap wilayah menghadirkan petualangan penuh aksi, humor, dan momen emosional, sekaligus mengungkap sejarah Kumandra dan alasan di balik perpecahan sukunya.
Tema utama film adalah kepercayaan, persatuan, dan pengampunan. Raya belajar bahwa menyatukan Kumandra tidak hanya tentang mengumpulkan potongan Permata Naga, tetapi juga tentang membangun kembali kepercayaan antarmanusia yang telah lama hilang. Film ini juga mengeksplorasi pentingnya kerja sama, pengorbanan, dan menerima kerentanan sebagai kekuatan, bukan kelemahan. Dengan gaya visual yang memukau, animasi yang hidup, dan musik yang mendukung suasana (dikomposisi oleh James Newton Howard), cerita ini menghadirkan pesan universal tentang harapan di tengah perpecahan.
Puncak Cerita
Tanpa mengungkap detail spesifik, klimaks cerita melibatkan konfrontasi besar yang menguji keberanian, kepercayaan, dan kemauan Raya serta teman-temannya untuk mengesampingkan perbedaan demi tujuan yang lebih besar. Keputusan-keputusan sulit harus diambil, dan pengorbanan besar diperlukan untuk menghadapi Druun dan memulihkan Kumandra. Ending cerita menawarkan resolusi yang memuaskan namun tetap menghormati kompleksitas emosional perjalanan para karakternya.
Tanpa mengungkap detail spesifik, klimaks cerita melibatkan konfrontasi besar yang menguji keberanian, kepercayaan, dan kemauan Raya serta teman-temannya untuk mengesampingkan perbedaan demi tujuan yang lebih besar. Keputusan-keputusan sulit harus diambil, dan pengorbanan besar diperlukan untuk menghadapi Druun dan memulihkan Kumandra. Ending cerita menawarkan resolusi yang memuaskan namun tetap menghormati kompleksitas emosional perjalanan para karakternya.
Kesimpulan
Raya and the Last Dragon adalah petualangan epik yang memadukan aksi, humor, dan hati, dengan pesan kuat tentang menyembuhkan perpecahan melalui kepercayaan dan kerja sama. Dengan karakter yang mudah disukai, dunia yang kaya budaya, dan animasi yang memanjakan mata, film ini merayakan warisan Asia Tenggara sambil menyampaikan cerita universal yang relevan untuk semua usia.
Catatan Tambahan
- Film ini menampilkan pengisi suara ternama seperti Kelly Marie Tran (Raya), Awkwafina (Sisu), Gemma Chan (Namaari), dan lainnya.
- Durasi film sekitar 107 menit, dirilis pada 5 Maret 2021, baik di bioskop maupun Disney+.
- Inspirasi budaya Asia Tenggara (seperti Vietnam, Thailand, Indonesia, dan lainnya) terlihat jelas dalam desain kostum, makanan, dan lingkungan, yang dikembangkan dengan konsultasi budaya untuk menghormati keaslian.
Jika Anda ingin analisis lebih mendalam tentang tema, karakter, atau elemen budaya, atau jika Anda ingin sinopsis dengan panjang berbeda, silakan beri tahu!
Lihat Film Lain
Produk Terkait
- Film
COCO
- Film
Kungfu Panda 1
- Film
Orion and The Dark
- Film
Wish
Community Rating




