
Community Rating






Pengabdi Setan
Kecocokan dengan Anak
- Konten Horor dan Kekerasan: Film ini mengandung adegan menyeramkan seperti penampakan hantu, mayat hidup, poltergeist, dan kematian tragis (misalnya, Hendra tertabrak truk, nenek tercebur sumur, Ustaz ditusuk). Adegan seperti Ian ditarik arwah nenek ke sumur atau Bondi yang kerasukan dapat memicu ketakutan berlebih atau trauma pada anak, yang belum mampu membedakan fiksi dan realitas sepenuhnya.
- Tema Berat: Cerita tentang sekte pemuja setan, pengorbanan anak, dan perjanjian dengan iblis memiliki muatan psikologis yang kompleks dan gelap. Tema ini sulit dipahami anak dan dapat menimbulkan kebingungan atau kecemasan, terutama karena melibatkan isu keluarga dan pengkhianatan (misalnya, keterlibatan orang tua dengan sekte).
- Ketelanjangan dan Bahasa: Meski tidak eksplisit, ada adegan yang menegangkan secara emosional, seperti Mawarni dalam kondisi lemah di ranjang atau penampakan yang menyeramkan. Bahasa dalam film relatif aman, tetapi dialog tentang sekte dan ritual mungkin tidak sesuai untuk anak.
- Dampak Psikologis: Anak usia 11 tahun, yang biasanya masih dalam tahap perkembangan emosional, rentan terhadap dampak negatif dari konten horor. Penelitian menunjukkan paparan konten menakutkan dapat menyebabkan mimpi buruk, kecemasan, atau ketakutan berlebih pada anak. Selain itu, karakter Ian (7 tahun) dan Bondi (10 tahun) yang menghadapi teror langsung dapat membuat anak seusia mereka merasa terhubung dan lebih takut.
- Panduan untuk Orang Tua: Jika anak ingin menonton, orang tua harus mendampingi dan menjelaskan bahwa ini adalah fiksi. Namun, lebih aman memilih film horor ringan dengan rating 13+ atau konten yang lebih ramah anak, seperti animasi dengan elemen petualangan (misalnya, Coco atau Coraline, meski tetap perlu pengawasan). Alternatifnya, Pengabdi Setan 2: Communion memiliki rating 13+ di Indonesia, tetapi tetap mengandung teror intens yang mungkin tidak cocok untuk anak 11 tahun tanpa pendampingan ketat.
This content is restricted!
Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.
Sinopsis Lengkap Pengabdi Setan (2017)
Latar dan Awal Cerita
Film Pengabdi Setan (2017), disutradarai oleh Joko Anwar, berlatar pada tahun 1981 di pinggiran Jakarta. Kisah ini berfokus pada keluarga Suwono yang tinggal di rumah tua milik nenek, Rahma Saidah (Elly D. Luthan). Keluarga ini terdiri dari Bahri Suwono (Bront Palarae), istrinya Mawarni Suwono (Ayu Laksmi), dan keempat anak mereka: Rini (Tara Basro, 22 tahun), Tony (Endy Arfian, 16 tahun), Bondi (Nasar Anuz, 10 tahun), dan Ian (Muhammad Adhiyat, 6 tahun, bisu). Keluarga ini menghadapi krisis finansial akibat penyakit misterius yang diderita Mawarni, mantan penyanyi terkenal, selama tiga setengah tahun. Mawarni hanya bisa terbaring di tempat tidur, menggunakan lonceng untuk memanggil keluarga saat membutuhkan bantuan. Untuk membiayai pengobatan, mereka terpaksa menjual rumah di kota dan pindah ke rumah nenek di desa, namun tabungan mereka tetap habis.
Kematian Mawarni dan Awal Teror
Kondisi Mawarni memburuk, dan ia akhirnya meninggal dunia tanpa diketahui penyebab pasti penyakitnya. Setelah kematiannya, Bahri memutuskan pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, meninggalkan Rini sebagai anak sulung untuk mengurus adik-adiknya dan nenek. Tak lama setelah pemakaman, kejadian mistis mulai menghantui keluarga. Rini dan adik-adiknya kerap melihat sosok misterius menyerupai Mawarni di rumah. Bondi, yang trauma, menemukan mayat nenek tenggelam di sumur belakang rumah, memperparah suasana mencekam. Ian, anak bungsu yang bisu, juga mulai dihantui oleh arwah nenek, yang terlihat mencoba mendekatinya melalui permainan petak umpet.
Misteri Sekte Pengabdi Setan
Rini menemukan surat dari nenek yang ditujukan kepada Budiman Syailendra (Egi Fedly), seorang kenalan nenek. Bersama Hendra (Dimas Aditya), anak dari Ustaz setempat (Arswendi Nasution), Rini mengunjungi Budiman di rumah susun. Budiman mengungkapkan bahwa nenek tidak merestui pernikahan Bahri dan Mawarni karena Mawarni, seorang seniman, dianggap tidak bisa memiliki anak. Untuk mendapatkan keturunan, Mawarni diduga bergabung dengan sekte pemuja setan yang membuat perjanjian gelap: anak terakhirnya akan diambil oleh sekte saat berusia 7 tahun. Ian, yang sebentar lagi berulang tahun ke-7, menjadi target sekte tersebut. Awalnya, Rini skeptis terhadap cerita ini, namun Tony menemukan majalah dengan artikel tentang sekte pengabdi setan, yang memperkuat dugaan bahwa ibu mereka terlibat.
Eskalasi Teror
Teror semakin intens. Bondi, yang tampak kerasukan setelah kematian nenek, mencoba menyakiti Ian. Rumah mereka mengalami fenomena poltergeist, dengan benda-benda bergerak sendiri. Saat Rini hendak mengonfrontasi ayahnya, yang baru pulang dari kota, tentang masa lalu ibunya, Ian tiba-tiba ditarik arwah nenek ke dalam sumur. Bahri berhasil menyelamatkan Ian, namun rumah mereka dikepung oleh sekelompok pengabdi setan yang menebar biji saga di pekarangan, menciptakan suasana mencekam. Rini, Tony, dan Bahri terperangkap di lorong tangga, sementara Bahri memohon ampun kepada arwah ibunya dan Mawarni. Bondi, yang akhirnya pulih dari pengaruh kerasukan, membantu menyelamatkan Ian, menggagalkan upaya arwah nenek.
Puncak dan Penutup
Setelah serangan sekte reda, rumah kembali tenang. Keluarga Suwono berencana pindah ke rumah susun untuk memulai hidup baru. Namun, mobil yang diharapkan untuk menjemput mereka tidak kunjung tiba. Ustaz datang untuk meminta maaf karena tidak bisa membantu lebih lanjut dan menemani mereka menunggu sambil merayakan ulang tahun Ian yang ke-7 tengah malam. Di tengah malam, saat Rini dan Tony membahas artikel terbaru dari Budiman, Ian tiba-tiba menghadap jendela dan berbicara dalam bahasa asing, mengisyaratkan bahwa ia mungkin bukan sekadar korban sekte, melainkan memiliki peran yang lebih gelap—sebagai titisan iblis. Film berakhir dengan nada ambigu, membuka ruang untuk sekuel.
Catatan Tambahan
Pengabdi Setan (2017) adalah reboot dari film horor klasik Indonesia tahun 1980 dengan judul yang sama. Film ini sukses besar, ditonton lebih dari 4,2 juta penonton di Indonesia, menjadi film horor terlaris kedua sepanjang masa di Indonesia pada masanya. Film ini juga meraih 7 penghargaan dari 13 nominasi di Festival Film Indonesia 2017, termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik. Dengan atmosfer horor yang mencekam, jump scare yang efektif, dan misteri yang memikat, film ini berhasil menghidupkan kembali genre horor Indonesia.
Lihat Film Lain
Community Rating




