Community Rating

blank
blank
blank
blank
blank
blank

Money Heist: Korea

“Money Heist: Korea” adalah serial drama Korea yang merupakan adaptasi dari serial Spanyol populer “La Casa de Papel” (Money Heist). Berlatar di Semenanjung Korea yang berada di ambang reunifikasi, serial ini mengikuti sekelompok perampok jenius yang dipimpin oleh seorang dalang misterius bernama “Professor”. Mereka merencanakan perampokan ambisius terhadap percetakan uang besar-besaran, menghadapi ketegangan politik, intrik, dan negosiasi dengan pihak berwenang. Serial ini penuh dengan aksi, strategi cerdas, dan drama emosional yang intens.
Kecocokan dengan tontonan anak: Serial ini tidak cocok untuk anak-anak. “Money Heist: Korea” mengandung tema-tema dewasa seperti kekerasan, kejahatan, penggunaan senjata, serta situasi tegang yang dapat membingungkan atau mengganggu penonton muda. Selain itu, dialog dan plot yang kompleks lebih ditujukan untuk audiens remaja atau dewasa. Sebaiknya, serial ini dinikmati oleh penonton berusia 16 tahun ke atas yang bisa memahami konteks cerita dan emosi yang disampaikan. Untuk anak-anak, pilihan tontonan yang lebih ringan dan sesuai usia seperti animasi atau drama keluarga akan lebih tepat.

This content is restricted!

Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.

Sinopsis Terlengkap Money Heist: Korea – Joint Economic Area

Money Heist: Korea – Joint Economic Area adalah serial drama Korea Selatan yang merupakan adaptasi dari serial Spanyol La Casa de Papel (Money Heist). Serial ini disutradarai oleh Kim Hong-sun, ditulis oleh Ryu Yong-jae, dan dirilis oleh Netflix dalam dua bagian: Bagian 1 (6 episode) tayang pada 24 Juni 2022, dan Bagian 2 (6 episode) tayang pada 9 Desember 2022. Dengan total 12 episode, serial ini menghadirkan kisah perampokan skala besar yang diwarnai dinamika politik, ketegangan sosial, dan drama emosional, dengan latar belakang fiktif reunifikasi Korea Selatan dan Korea Utara. Berikut adalah sinopsis terlengkap dari serial ini:

Latar Belakang Cerita
Serial ini berlatar pada tahun 2026 di Semenanjung Korea yang telah bersatu kembali setelah puluhan tahun terpisah akibat perbedaan ideologi. Untuk mendukung reunifikasi, kedua Korea membentuk Joint Economic Area (JEA), sebuah zona ekonomi bersama yang bertujuan menciptakan stabilitas ekonomi melalui pengenalan mata uang baru. Unified Korea Mint, gedung percetakan uang di JEA, menjadi simbol harapan ekonomi baru ini. Namun, reunifikasi justru memperlebar kesenjangan sosial, dengan kelas bawah semakin terpinggirkan akibat kebijakan yang menguntungkan elit. Ketidakadilan ini menjadi pemicu utama aksi perampokan yang dirancang oleh seorang dalang kriminal jenius.

Plot Utama
Cerita berpusat pada rencana ambisius The Professor (Yoo Ji-tae), seorang ahli strategi kriminal yang merekrut sekelompok penjahat dengan keahlian khusus untuk melakukan perampokan terbesar dalam sejarah: mencetak 4 triliun won di Unified Korea Mint tanpa mencuri sepeser pun dari pihak lain. Berbeda dengan perampokan tradisional, mereka berencana menyandera gedung percetakan, mencetak uang dalam jumlah besar, dan melarikan diri bersama hasil cetakan tersebut, sembari mengkritik ketimpangan ekonomi yang diciptakan oleh sistem.
The Professor merekrut delapan penjahat yang menggunakan nama samaran kota-kota dunia, seperti dalam serial aslinya, untuk menjaga anonimitas. Mereka adalah:
  1. Tokyo (Jeon Jong-seo): Seorang wanita muda dari Korea Utara, mantan tentara yang kehilangan harapan setelah reunifikasi. Ia impulsif, pemberani, dan menjadi narator utama cerita.
  2. Berlin (Park Hae-soo): Wakil The Professor di lapangan, seorang pencuri permata karismatik dengan masa lalu kelam di kamp kerja paksa Korea Utara.
  3. Moscow (Lee Won-jong): Mantan penambang dan narapidana yang penuh kasih, ayah dari Denver.
  4. Denver (Kim Ji-hoon): Anak Moscow, seorang petarung jalanan yang emosional dan akhirnya jatuh cinta pada salah satu sandera, Mi-seon.
  5. Nairobi (Jang Yoon-ju): Penipu ulung yang cerdas dan optimis, bertanggung jawab mengatur proses pencetakan uang.
  6. Rio (Lee Hyun-woo): Hacker muda dari keluarga kaya yang bergabung karena idealisme, memiliki perasaan romantis terhadap Tokyo.
  7. Helsinki (Kim Ji-hun): Mantan anggota geng yang tangguh, ahli senjata, dan sahabat dekat Oslo.
  8. Oslo (Lee Kyu-ho): Mantan anggota geng yang pendiam, memiliki ikatan erat dengan Helsinki.
Mengenakan jumpsuit merah dan topeng Hahoe (topeng tradisional Korea dari Andong yang melambangkan kritik terhadap penguasa), kelompok ini menyusup ke Unified Korea Mint, menyandera puluhan orang di dalamnya, termasuk karyawan percetakan dan putri duta besar Amerika, Anne Kim (Lee Si-woo). Rencana mereka adalah bertahan di dalam gedung selama beberapa hari untuk mencetak uang sebanyak mungkin, sambil menghadapi tekanan dari polisi dan negosiator di luar.

Bagian 1: Aksi Perampokan dan Ketegangan Awal
Bagian 1 dimulai dengan pengenalan karakter dan latar belakang masing-masing anggota tim, yang memiliki motivasi pribadi untuk bergabung dalam misi ini, mulai dari dendam terhadap sistem hingga keinginan untuk hidup lebih baik. The Professor, yang mengendalikan operasi dari luar, menggunakan kecerdasannya untuk mengelabui polisi dan memastikan rencana berjalan mulus. Di dalam gedung, Berlin memimpin tim dengan tangan besi, tetapi sifatnya yang otoriter sering memicu konflik internal, terutama dengan Tokyo yang cenderung bertindak impulsif.
Di sisi lain, pihak berwenang membentuk tim negosiasi yang dipimpin oleh Seon Woo-jin (Kim Yun-jin), seorang negosiator ulung dari Korea Selatan, dan Cha Moo-hyuk (Kim Sung-oh), mantan agen khusus Korea Utara yang kini bekerja untuk polisi. Woo-jin berusaha memahami motif para perampok, sementara Moo-hyuk lebih agresif dan curiga bahwa ada agenda politik di balik perampokan ini. Ketegangan meningkat ketika polisi menemukan petunjuk tentang identitas The Professor, dan konflik internal di antara para perampok—terutama antara Berlin dan Tokyo—mengancam keberhasilan misi.
Salah satu subplot penting adalah hubungan romantis yang berkembang di dalam gedung. Denver mulai jatuh cinta pada Yun Mi-seon (Lee Joo-bin), salah satu sandera, yang menciptakan dilema moral bagi tim. Sementara itu, Rio dan Tokyo juga menunjukkan ketertarikan satu sama lain, menambah lapisan drama emosional. Bagian 1 diakhiri dengan cliffhanger: polisi menemukan petunjuk penting dari sobekan uang kertas yang diselundupkan oleh Anne, dan Cha Moo-hyuk mendekati kafe yang menjadi markas rahasia The Professor, meninggalkan penonton bertanya-tanya apakah rencana mereka akan gagal.

Bagian 2: Eskalasi Konflik dan Pelarian
Bagian 2 melanjutkan ketegangan dari Bagian 1, dengan fokus pada upaya tim perampok untuk menyelesaikan pencetakan uang dan melarikan diri dari Unified Korea Mint. Konflik internal semakin memanas, terutama ketika beberapa anggota tim mulai mempertanyakan kepemimpinan Berlin dan motif sebenarnya dari perampokan ini. The Professor, yang kini berada dalam tekanan besar karena polisi semakin dekat dengan identitasnya, harus mengeluarkan strategi cadangan untuk menyelamatkan timnya.
Di luar gedung, Seon Woo-jin mulai memahami bahwa perampokan ini bukan hanya tentang uang, melainkan juga kritik terhadap ketidakadilan sosial yang ditimbulkan oleh reunifikasi. Ia mencoba pendekatan yang lebih manusiawi, bahkan mengusulkan untuk masuk ke gedung bersama seorang kameramen agar para perampok dapat menunjukkan bahwa sandera tidak disakiti. Namun, Cha Moo-hyuk memiliki agenda sendiri, yang membuat dinamika negosiasi semakin rumit.
Bagian 2 juga mengeksplorasi latar belakang karakter lebih dalam, terutama Tokyo, yang kisahnya sebagai mantan tentara Korea Utara memberikan perspektif unik tentang dampak reunifikasi. Hubungan romantis antara Denver dan Mi-seon, serta Rio dan Tokyo, mencapai titik kritis, memengaruhi keputusan mereka di tengah situasi genting. Sementara itu, The Professor menghadapi dilema moral ketika rencananya membahayakan nyawa sandera, termasuk Anne, yang menjadi kunci dalam negosiasi dengan polisi.
Puncak cerita terjadi ketika tim perampok harus menghadapi serangan polisi yang semakin agresif, sementara mereka berjuang untuk menyelesaikan misi dan melarikan diri. Twist tak terduga dan pengkhianatan di antara karakter menambah ketegangan, sementara The Professor menggunakan kecerdasannya untuk mengelabui polisi dalam permainan kucing-dan-tikus yang mendebarkan. Serial ini diakhiri dengan resolusi yang memadukan aksi, emosi, dan komentar sosial, meninggalkan kesan mendalam tentang harga ambisi dan perjuangan melawan ketidakadilan.

Tema dan Karakteristik Unik
Money Heist: Korea tidak hanya sekadar remake, tetapi juga menghadirkan elemen khas Korea yang membedakannya dari versi Spanyol. Beberapa tema dan karakteristik utama meliputi:
  1. Konteks Reunifikasi Korea: Serial ini menggunakan latar fiktif reunifikasi Korea untuk mengeksplorasi dinamika politik, sosial, dan ekonomi antara Korea Selatan dan Korea Utara. Karakter seperti Tokyo dan Berlin, yang berasal dari Korea Utara, membawa perspektif unik tentang dampak reunifikasi.
  2. Kritik Sosial: Seperti versi aslinya, serial ini mengkritik ketimpangan ekonomi dan ketidakadilan sosial, tetapi dengan fokus pada konteks Asia Timur, di mana kesenjangan kelas semakin nyata pasca-reunifikasi.
  3. Topeng Hahoe: Berbeda dengan topeng Salvador Dali dalam versi Spanyol, topeng Hahoe yang digunakan para perampok melambangkan kritik terhadap penguasa dengan sentuhan budaya Korea.
  4. Karakter yang Lebih Emosional: Meskipun mengikuti kerangka karakter asli, versi Korea memberikan penokohan yang lebih mendalam dan emosional, khas drama Korea. Misalnya, Tokyo digambarkan sebagai sosok yang lebih stabil dan polos dibandingkan versi Spanyol yang eksentrik.
  5. Produksi Berkualitas Tinggi: Dengan sinematografi yang apik, soundtrack yang mendebarkan, dan akting memukau dari para bintang seperti Yoo Ji-tae, Park Hae-soo, dan Jeon Jong-seo, serial ini berhasil menghadirkan ketegangan sekaligus drama yang kaya.

Penerimaan dan Ulasan
Money Heist: Korea menerima ulasan campuran. Kritikus seperti Joel Keller dari Decider memuji akting Yoo Ji-tae, Jeon Jong-seo, dan Kim Yun-jin, serta pendekatan serial ini yang lebih dari sekadar drama perampokan, melainkan juga kritik terhadap kesenjangan ekonomi. Pierce Conran dari South China Morning Post memberikan rating 3.5/5, menyebutnya sebagai hiburan yang penuh ketegangan dan liku-liku. Namun, beberapa kritikus, seperti yang dilaporkan Movie Web, menilai Bagian 1 kurang orisinal karena terlalu mirip dengan versi Spanyol, dengan skor 5.3/10 di IMDb. Meski begitu, serial ini berhasil masuk daftar Global Top 10 Netflix untuk serial internasional, dengan 49 juta jam penayangan pada minggu kedua rilis.

Kesimpulan
Money Heist: Korea – Joint Economic Area adalah adaptasi yang ambisius dan penuh gaya dari La Casa de Papel, dengan tambahan konteks budaya dan politik Korea yang membuatnya relevan bagi penonton global. Dengan alur cerita yang penuh ketegangan, karakter yang kompleks, dan pesan sosial yang kuat, serial ini menawarkan pengalaman menonton yang mendebarkan sekaligus menggugah pikiran. Bagi penggemar Money Heist asli maupun pecinta drama Korea, serial ini adalah perpaduan sempurna antara aksi, drama, dan kritik sosial.

Community Rating

blank
blank
blank
blank
blank