
Community Rating






Mangkujiwo 2
“Mangkujiwo 2” adalah film horor Indonesia tahun 2023 yang merupakan sekuel dari film “Mangkujiwo” (2020), disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis dan diproduksi oleh MVP Pictures. Film ini masuk dalam “Kuntilanak Universe” dan mengambil latar tahun 1970-an dengan nuansa budaya Jawa yang kental. Cerita berfokus pada sekte Mangkujiwo, sebuah kelompok yang memelihara kuntilanak sebagai medium pesugihan untuk memperoleh kekayaan dan kekuasaan.
Film ini melanjutkan kisah perseteruan antara Brotoseno (Sujiwo Tejo) dan Tjokrokusumo (Roy Marten) yang berpuncak pada kematian misterius Tjokrokusumo. Brotoseno, didorong dendam, berusaha membangkitkan kuntilanak melalui ritual pesugihan yang keji, menyebabkan banyak korban jiwa. Sementara itu, Uma (Yasamin Jasem), anak Tjokrokusumo, berjuang melawan trauma dan mencari jawaban atas keterlibatan kuntilanak dalam hidupnya, dibantu oleh Rimba (Marthino Lio). Film ini menyoroti tema keserakahan, balas dendam, dan kekejaman manusia, dengan adegan berdarah, ritual sadis, dan suasana mencekam. Lokasi syuting dilakukan di Solo, Semarang, dan Yogyakarta, menambah atmosfer mistis Jawa.
Kecocokan dengan Anak
“Mangkujiwo 2” diklasifikasikan oleh Lembaga Sensor Film Indonesia untuk penonton usia 17 tahun ke atas (kategori R, Remaja), bukan untuk anak-anak. Berikut analisis kecocokannya:
- Konten Tidak Sesuai untuk Anak: Film ini mengandung adegan kekerasan ekstrem, pertumpahan darah, ritual ilmu hitam, dan teror supranatural yang dapat menimbulkan ketakutan atau trauma bagi anak-anak. Tema seperti pesugihan, pembunuhan, dan balas dendam juga terlalu kompleks dan kelam untuk dipahami anak-anak.
- Unsur Horor dan Jumpscare: Banyaknya jumpscare dan visual mengerikan, seperti kemunculan kuntilanak, tidak cocok untuk penonton muda yang mungkin belum bisa membedakan fiksi dan realitas.
- Nilai Moral: Meskipun ada pesan tentang bahaya keserakahan dan perlindungan ibu terhadap anak, penyampaiannya dibalut dengan kekerasan dan horor, sehingga kurang sesuai sebagai media pembelajaran untuk anak.
- Rekomendasi Usia: Anak-anak di bawah 17 tahun sebaiknya tidak menonton film ini. Orang tua disarankan memilih konten yang lebih ramah anak, seperti film animasi atau petualangan dengan tema ringan.
Jika Anda mencari film horor yang lebih sesuai untuk anak remaja (13-16 tahun), film dengan ketegangan ringan dan minim kekerasan, seperti “Kuntilanak 3” (yang lebih berfokus pada petualangan anak-anak), mungkin lebih cocok, tetapi tetap perlu pendampingan orang tua. Untuk anak di bawah 13 tahun, hindari film horor dan pilih genre yang mendidik dan menghibur.
This content is restricted!
Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.
Sinopsis Lengkap Film Mangkujiwo 2 (2023)
Mangkujiwo 2 adalah film horor Indonesia yang merupakan sekuel dari Mangkujiwo (2020), disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis dan diproduksi oleh Multivision Plus (MVP) Pictures. Film ini masuk dalam Kuntilanak Universe, sebuah jagat sinema yang berkaitan dengan mitos kuntilanak, dan mengusung nuansa Jawa tahun 1970-an dengan latar syuting di Solo, Semarang, dan Yogyakarta. Dengan durasi 120 menit, film ini menggabungkan elemen horor, drama keluarga, bisnis, politik, sejarah, dan percintaan, menonjolkan kekejaman manusia, balas dendam, serta ritual mistis yang penuh darah. Berikut sinopsis terlengkap berdasarkan informasi yang tersedia:
Latar Belakang Cerita
Mangkujiwo 2 melanjutkan kisah dari film pertama yang mengungkap asal-usul kuntilanak melalui perseteruan antara Brotoseno (Sujiwo Tejo) dan Tjokrokusumo (Roy Marten). Di film pertama, Brotoseno memanipulasi Uma (Yasamin Jasem) untuk membunuh Tjokrokusumo sebagai bagian dari dendamnya, menggunakan sekte Mangkujiwo yang memelihara kuntilanak sebagai medium pesugihan. Sekte ini memanfaatkan cermin antik Pengilon Kembar untuk memangku jiwa Kanti (Asmara Abigail), seorang wanita hamil yang menjadi korban ritual ilmu hitam Brotoseno. Film kedua berfokus pada konsekuensi dari peristiwa ini, misteri kematian Tjokrokusumo, dan ambisi Brotoseno untuk membawa sekte Mangkujiwo ke puncak kejayaan.
Mangkujiwo 2 melanjutkan kisah dari film pertama yang mengungkap asal-usul kuntilanak melalui perseteruan antara Brotoseno (Sujiwo Tejo) dan Tjokrokusumo (Roy Marten). Di film pertama, Brotoseno memanipulasi Uma (Yasamin Jasem) untuk membunuh Tjokrokusumo sebagai bagian dari dendamnya, menggunakan sekte Mangkujiwo yang memelihara kuntilanak sebagai medium pesugihan. Sekte ini memanfaatkan cermin antik Pengilon Kembar untuk memangku jiwa Kanti (Asmara Abigail), seorang wanita hamil yang menjadi korban ritual ilmu hitam Brotoseno. Film kedua berfokus pada konsekuensi dari peristiwa ini, misteri kematian Tjokrokusumo, dan ambisi Brotoseno untuk membawa sekte Mangkujiwo ke puncak kejayaan.
Alur Cerita
Setelah kematian Tjokrokusumo yang misterius, sekte Mangkujiwo telah berkembang menjadi organisasi besar dengan banyak pengikut. Brotoseno, didampingi oleh Nyi Kenanga (Djenar Maesa Ayu) dan Karmila (Karina Suwandi), bertekad membawa sekte ini ke puncak kekuasaan. Mereka menggunakan cara-cara keji, termasuk ritual pesugihan yang melibatkan kuntilanak, untuk mencapai tujuan mereka. Sekte ini berkamuflase sebagai bisnis batik, tetapi di baliknya tersembunyi kekejaman seperti pembunuhan dan pengorbanan manusia. Karmila memperingatkan Brotoseno bahwa tanpa kuntilanak, Mangkujiwo kehilangan “senjata” utamanya, sementara Nyi Kenanga menyarankan aliansi dengan makhluk gaib untuk memperkuat kekuasaan mereka. Perebutan kekuasaan ini memicu teror sadis, ritual berdarah, dan banyak kematian, meninggalkan jejak misteri dan pertanyaan.
Setelah kematian Tjokrokusumo yang misterius, sekte Mangkujiwo telah berkembang menjadi organisasi besar dengan banyak pengikut. Brotoseno, didampingi oleh Nyi Kenanga (Djenar Maesa Ayu) dan Karmila (Karina Suwandi), bertekad membawa sekte ini ke puncak kekuasaan. Mereka menggunakan cara-cara keji, termasuk ritual pesugihan yang melibatkan kuntilanak, untuk mencapai tujuan mereka. Sekte ini berkamuflase sebagai bisnis batik, tetapi di baliknya tersembunyi kekejaman seperti pembunuhan dan pengorbanan manusia. Karmila memperingatkan Brotoseno bahwa tanpa kuntilanak, Mangkujiwo kehilangan “senjata” utamanya, sementara Nyi Kenanga menyarankan aliansi dengan makhluk gaib untuk memperkuat kekuasaan mereka. Perebutan kekuasaan ini memicu teror sadis, ritual berdarah, dan banyak kematian, meninggalkan jejak misteri dan pertanyaan.
Di sisi lain, Uma, anak Tjokrokusumo, berjuang melawan trauma akibat keterlibatannya dalam kematian ayahnya di film pertama. Ia juga berusaha mencari jawaban atas hubungan kuntilanak dengan hidupnya, yang tampaknya terus menghantuinya. Dibantu oleh Rimba (Marthino Lio) dan Nyi Kenanga (yang memiliki motif sendiri), Uma bertekad menghentikan kekejaman Brotoseno, yang telah menelan banyak korban akibat pesugihan. Perjalanan Uma tidak hanya tentang membalas dendam atas kematian ayahnya, tetapi juga mengungkap kebenaran di balik sekte Mangkujiwo dan peran kuntilanak dalam hidupnya.
Konflik utama film ini berpusat pada pertarungan antara ambisi Brotoseno dan perlawanan Uma. Brotoseno, didorong oleh dendam terhadap Tjokrokusumo, menggunakan sekte Mangkujiwo untuk membangkitkan kembali kuntilanak melalui ritual-ritual mengerikan, termasuk pengorbanan manusia. Sementara itu, Uma, yang mulai memahami manipulasi Brotoseno di masa lalu, berusaha menggagalkan rencana sekte tersebut. Film ini menghadirkan adegan-adegan penuh darah, seperti pencambukan dan kemunculan makhluk gaib berwarna merah, yang menambah intensitas horor. Latar tahun 1970-an dengan adat Jawa yang kental, ditambah visual dan editing yang apik, membawa penonton ke suasana mistis yang mencekam.
Puncak Konflik dan Misteri
Film ini menyoroti pertanyaan besar: Apa sebenarnya Mangkujiwo? Mengapa kuntilanak menjadi pusat kekuatan sekte ini? Dan apakah Uma mampu mengalahkan Brotoseno serta menghentikan teror yang telah merenggut banyak nyawa? Trailer film menunjukkan cuplikan menyeramkan, seperti ritual sadis dan teror makhluk gaib, yang menggambarkan betapa kejamnya perebutan kekuasaan ini. Namun, film ini juga menyisakan misteri, seperti motif sebenarnya Nyi Kenanga dan hubungan masa lalu antara Brotoseno dan Tjokrokusumo yang masih belum terungkap sepenuhnya.
Film ini menyoroti pertanyaan besar: Apa sebenarnya Mangkujiwo? Mengapa kuntilanak menjadi pusat kekuatan sekte ini? Dan apakah Uma mampu mengalahkan Brotoseno serta menghentikan teror yang telah merenggut banyak nyawa? Trailer film menunjukkan cuplikan menyeramkan, seperti ritual sadis dan teror makhluk gaib, yang menggambarkan betapa kejamnya perebutan kekuasaan ini. Namun, film ini juga menyisakan misteri, seperti motif sebenarnya Nyi Kenanga dan hubungan masa lalu antara Brotoseno dan Tjokrokusumo yang masih belum terungkap sepenuhnya.
Pemeran Utama
- Sujiwo Tejo sebagai Brotoseno, pemimpin sekte Mangkujiwo yang ambisius dan penuh dendam.
- Yasamin Jasem sebagai Uma, anak Tjokrokusumo yang berjuang melawan trauma dan kekejaman sekte.
- Djenar Maesa Ayu sebagai Nyi Kenanga, sosok misterius yang mendukung Brotoseno namun memiliki agenda sendiri.
- Karina Suwandi sebagai Karmila, sekutu Brotoseno yang keji dan strategis.
- Marthino Lio sebagai Rimba, pendamping Uma dalam melawan sekte.
- Asmara Abigail sebagai Kanti, jiwa kuntilanak yang menjadi pusat ritual.
- Pemeran pendukung: Widika Sidmore (Maureen), Kiki Narendra (Jenderal Amperawan), Yayu A.W. Unru (Dargo Sentono), Pritt Timothy (Kunto Haryo), Sara Wijayanto (Sri Sukma Rahayu), Kimberly Ryder (Sri Sukma Rahimi), dan Yuyun Arfah (Kuntilanak).
Fakta Menarik
- Film ini melibatkan Pusat Studi Kuntilanak untuk memastikan keakuratan mitos kuntilanak dalam cerita.
- Proses penulisan naskah memakan waktu dua tahun, menunjukkan perhatian mendetail pada alur dan karakter.
- Latar tahun 1970-an diciptakan dengan properti dan kostum autentik, menghadirkan nuansa sejarah Jawa yang kuat.
- Trailer film ini telah ditonton lebih dari 2,5 juta kali di YouTube, menandakan antusiasme besar dari penonton.
- Film ini diklasifikasikan untuk usia 17 tahun ke atas oleh Lembaga Sensor Film karena adegan kekerasan dan horor yang intens.
Kesimpulan
Mangkujiwo 2 adalah perpaduan horor mistis dan drama psikologis yang mengeksplorasi keserakahan, balas dendam, dan kekejaman manusia. Dengan fokus pada sekte Mangkujiwo dan peran kuntilanak sebagai medium pesugihan, film ini menghadirkan cerita yang lebih sadis dan penuh darah dibandingkan pendahulunya. Kisah Uma melawan trauma dan Brotoseno yang terobsesi kekuasaan menciptakan konflik emosional yang kuat, diiringi teror gaib yang mencekam. Penonton diajak untuk menyelami misteri kematian Tjokrokusumo, asal-usul kuntilanak, dan nasib sekte Mangkujiwo, dengan pertanyaan besar: Siapkah kalian menerima kebenaran di balik semua ini?
Untuk mengetahui kelanjutan cerita dan jawaban atas misteri yang tersisa, saksikan Mangkujiwo 2 di bioskop terdekat mulai 26 Januari 2023.
Catatan: Sinopsis ini disusun berdasarkan informasi dari berbagai sumber terpercaya tanpa mengada-ada. Beberapa detail mungkin sengaja dibiarkan ambigu untuk menghindari spoiler berlebihan, sesuai dengan narasi film yang menekankan misteri. Jika Anda ingin analisis lebih mendalam atau informasi spesifik, silakan beri tahu!
Lihat Film Lain
Produk Terkait
- Film
Sing 2
- Film
Over the Moon
- Film
Wreck-It Ralph
- Film
The Incredibles
Community Rating




