
Community Rating






Lagaan: Once Upon a Time in India
This content is restricted!
Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.
Sinopsis Lengkap “Lagaan: Once Upon a Time in India”
“Lagaan: Once Upon a Time in India” adalah film epik India tahun 2001 yang disutradarai oleh Ashutosh Gowariker dan dibintangi oleh Aamir Khan. Berlatar belakang era kolonial Inggris pada tahun 1893 di sebuah desa kecil bernama Champaner, film ini menggabungkan drama, olahraga, dan sentuhan sosial dengan epik. Cerita berpusat pada perjuangan rakyat desa melawan penindasan pajak yang tidak adil dan bagaimana mereka menemukan harapan melalui pertandingan kriket yang tak terbayangkan.
Di Champaner, penduduk desa yang mayoritas petani hidup di bawah tekanan pajak tahunan yang disebut “lagaan” oleh pemerintah kolonial Inggris. Pajak ini harus dibayar dalam bentuk hasil panen, yang sangat memberatkan, terutama saat musim kemarau melanda dan panen gagal. Bhuvan (Aamir Khan), seorang petani muda yang berani dan karismatik, menentang ketidakadilan ini ketika ia secara tidak sengaja menyinggung Kapten Andrew Russell (Paul Blackthorne), seorang perwira Inggris yang sombong dan kejam. Russell, yang menganggap orang India inferior, menantang Bhuvan untuk mengalahkan tim kriket Inggris dalam sebuah pertandingan. Jika desa menang, lagaan akan dihapus selama tiga tahun; jika kalah, mereka harus membayar tiga kali lipat pajak.
Bhuvan menerima tantangan tersebut meskipun sebagian besar penduduk desa, termasuk teman-temannya, menentang keputusannya karena mereka tidak tahu apa itu kriket. Dengan tekad kuat, Bhuvan mulai membentuk tim dari berbagai kalangan di desa, termasuk petani, pandai besi, dan bahkan seorang pria cacat bernama Kachra yang ternyata memiliki bakat melempar bola dengan putaran unik. Proses pembentukan tim penuh dengan konflik internal, cemoohan, dan keraguan, tetapi Bhuvan berhasil menyatukan mereka dengan semangat persatuan dan keberanian.
Bantuan tak terduga datang dari Elizabeth Russell (Rachel Shelley), adik Kapten Russell, yang merasa simpati terhadap perjuangan desa. Diam-diam, ia mengajarkan Bhuvan dan timnya dasar-dasar kriket, meskipun tindakannya ini menimbulkan ketegangan dengan kakaknya. Sementara itu, hubungan romansa berkembang antara Bhuvan dan Gauri (Gracy Singh), gadis desa yang setia mendukungnya, meskipun ada ketegangan emosional akibat kecemburuan Gauri terhadap Elizabeth.
Puncak film ini adalah pertandingan kriket selama tiga hari yang mendebarkan, yang digambarkan dengan intensitas dan drama luar biasa. Setiap anggota tim desa menghadapi tantangan pribadi, sementara penonton disuguhkan dengan momen-momen emosional, seperti pengorbanan, kerja sama tim, dan ketegangan saat skor berimbang. Pertandingan ini bukan hanya tentang kriket, tetapi juga simbol perlawanan terhadap penjajahan dan penyatuan masyarakat yang terpecah oleh kasta dan perbedaan sosial. Akhir cerita membawa resolusi yang memuaskan, dengan pesan kuat tentang keberanian, persatuan, dan keadilan.
Film ini berdurasi sekitar 3 jam 44 menit, namun alur ceritanya yang menarik, musik memukau karya A.R. Rahman, dan sinematografi yang indah membuatnya terasa epik dan menghibur. “Lagaan” juga dinominasikan untuk Academy Award kategori Film Berbahasa Asing Terbaik pada tahun 2002, menunjukkan pengakuan internasional atas kualitasnya.
Kecocokan dengan Anak
“Lagaan: Once Upon a Time in India” memiliki rating PG (Parental Guidance) di beberapa negara, yang berarti cocok untuk ditonton oleh anak-anak dengan bimbingan orang tua. Berikut adalah analisis kecocokannya untuk anak:
-
Konten Positif:
-
Pesan Moral: Film ini kaya akan nilai-nilai positif seperti keberanian, kerja sama tim, persatuan, dan perjuangan melawan ketidakadilan. Anak-anak dapat belajar tentang pentingnya solidaritas dan bagaimana kerja keras dapat mengatasi rintangan.
-
Inspirasi Olahraga: Pertandingan kriket yang seru dapat memotivasi anak untuk tertarik pada olahraga dan memahami pentingnya strategi serta kerja tim.
-
Keanekaragaman: Film ini menunjukkan bagaimana orang dari latar belakang berbeda (kasta, agama, dan kemampuan fisik) dapat bersatu untuk tujuan bersama, memberikan pelajaran tentang inklusivitas.
-
-
Aspek yang Perlu Dipertimbangkan:
-
Durasi Panjang: Dengan durasi hampir 4 jam, film ini mungkin terlalu lama untuk anak-anak di bawah 10 tahun, yang bisa kehilangan fokus atau merasa bosan. Orang tua mungkin perlu membagi penontonannya menjadi beberapa sesi.
-
Tema Penjajahan: Tema penindasan oleh kolonial Inggris mungkin sulit dipahami oleh anak-anak kecil tanpa penjelasan. Beberapa adegan menunjukkan ketegangan sosial dan ancaman kekerasan (meskipun tidak eksplisit), yang bisa membingungkan atau menakutkan bagi anak yang sangat muda.
-
Bahasa dan Budaya: Film ini dalam bahasa Hindi dengan beberapa dialog dalam bahasa Inggris, dan mengandung unsur budaya India seperti tarian dan musik tradisional. Anak-anak yang tidak terbiasa dengan budaya India mungkin memerlukan penjelasan tambahan. Subtitle juga bisa menjadi tantangan bagi anak yang belum lancar membaca.
-
Elemen Romansa: Ada subplot romansa yang ringan antara Bhuvan dan Gauri, serta ketegangan emosional dengan Elizabeth. Meskipun tidak eksplisit, ini mungkin kurang menarik bagi anak-anak yang lebih fokus pada aksi atau olahraga.
-
-
Usia yang Direkomendasikan:
-
Anak di Bawah 8 Tahun: Kurang cocok karena durasi panjang, tema kompleks, dan kebutuhan untuk memahami konteks sejarah. Jika ditonton, bimbingan orang tua sangat diperlukan untuk menjelaskan cerita dan konteks.
-
Anak 8-12 Tahun: Cocok dengan bimbingan orang tua. Anak pada usia ini biasanya bisa menikmati cerita petualangan dan olahraga, tetapi mungkin perlu penjelasan tentang latar belakang sejarah dan budaya.
-
Anak 13 Tahun ke Atas: Sangat cocok. Remaja biasanya dapat memahami tema sosial, menikmati drama olahraga, dan menghargai pesan mendalam film ini tanpa banyak bimbingan.
-
-
Tips untuk Orang Tua:
-
Jelaskan konteks sejarah sederhana sebelum menonton, seperti apa itu penjajahan dan mengapa pajak menjadi masalah besar bagi desa.
-
Jika durasi terlalu panjang, tonton dalam beberapa bagian, misalnya berfokus pada pembentukan tim dan kemudian pertandingan kriket.
-
Diskusikan pesan film setelah menonton, seperti pentingnya persatuan atau bagaimana seseorang dapat membuat perubahan meskipun menghadapi rintangan besar.
-
Pastikan anak menonton dengan subtitle dalam bahasa yang mereka pahami jika tidak mengerti bahasa Hindi.
-
Kesimpulan
“Lagaan: Once Upon a Time in India” adalah film yang menghibur dan mendidik dengan cerita inspiratif tentang perjuangan dan persatuan. Meskipun sangat cocok untuk anak usia 8 tahun ke atas dengan bimbingan orang tua, durasi panjang dan tema sejarah mungkin memerlukan perhatian ekstra untuk anak yang lebih kecil. Dengan pendampingan yang tepat, film ini bisa menjadi pengalaman menonton yang berharga, mengajarkan anak-anak tentang keberanian, kerja sama, dan kekuatan komunitas sambil menikmati drama olahraga yang seru.
“Lagaan: Once Upon a Time in India” adalah film yang menghibur dan mendidik dengan cerita inspiratif tentang perjuangan dan persatuan. Meskipun sangat cocok untuk anak usia 8 tahun ke atas dengan bimbingan orang tua, durasi panjang dan tema sejarah mungkin memerlukan perhatian ekstra untuk anak yang lebih kecil. Dengan pendampingan yang tepat, film ini bisa menjadi pengalaman menonton yang berharga, mengajarkan anak-anak tentang keberanian, kerja sama, dan kekuatan komunitas sambil menikmati drama olahraga yang seru.
Lihat Film Lain
Produk Terkait
-
Film
Over the Moon
-
Film
Moana
-
Film
Wreck-It Ralph
-
Film
The Incredibles
Community Rating




