Community Rating

blank
blank
blank
blank
blank
blank

Kungfu Panda 4

(SU), tahun Rilis: 2024.

Sinopsis:

Setelah Po ditunjuk untuk menjadi Pemimpin Spiritual Lembah Damai, dia perlu menemukan dan melatih Prajurit Naga baru, sementara seorang penyihir jahat berencana memanggil kembali semua penjahat ulung yang telah dikalahkan Po ke alam roh.

This content is restricted!

Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.

Customer Reviews

Based on 1 review
0%
(0)
0%
(0)
100%
(1)
0%
(0)
0%
(0)
F
Fadhila
Pesan Positif:
Sangat banyak pesan positif
Tidak ada pesan positif
Kekerasan:
Sangat banyak adegan kekerasan/mengerikan
Tidak ada kekerasan/mengerikan
Adegan merokok, alkohol, dan narkoba:
Sangat banyak adegan merokok, alkohol, dan narkoba
Tidak ada adegan merokok, alkohol, dan narkoba
Dialog/bahasa kasar:
Sangat banyak dialog/bahasa kasar
Tidak ada dialog/bahasa kasar
Adegan Seksual:
Sangat banyak adegan seksual
Tidak ada adegan seksual
Merepresentasikan keberagaman:
Sangat banyak keberagaman dalam film
Tidak ada keberagaman dalam film
Ok, tapi perlu pengawasan orang tua

Sebenarnya ajak anak nonton Kungfu Panda ini agak degdegan ya. Kalau aku lihat Kungfu Panda cocoknya untuk anak usia 15 tahun keatas karena di filmnya ada adegan kekerasan dan juga containt LGBT. Sejauh ini memang menjadi film yg ok untuk kami (ortu) kalau mau tontonan yang menghibur, tapi kalau untuk anak sih masih mikir-mikir lagi.

Sinopsis Lengkap Kung Fu Panda 4

Kung Fu Panda 4 adalah film animasi aksi-komedi yang merupakan installment keempat dari waralaba populer Kung Fu Panda, diproduksi oleh DreamWorks Animation dan didistribusikan oleh Universal Pictures. Film ini disutradarai oleh Mike Mitchell dan Stephanie Stine, dengan naskah yang ditulis oleh Jonathan Aibel, Glenn Berger, dan Darren Lemke. Dirilis di bioskop Indonesia pada 6 Maret 2024, film ini menghadirkan petualangan baru Po, sang panda yang menggemaskan, dengan durasi 94 menit dan cocok untuk penonton segala usia. Berikut adalah sinopsis terlengkap dari Kung Fu Panda 4 berdasarkan informasi yang tersedia.

Latar Cerita dan Awal Petualangan
Film Kung Fu Panda 4 berlatar di Tiongkok kuno yang dihuni oleh hewan-hewan antropomorfik, dengan fokus pada Po (disuarakan oleh Jack Black), panda yang telah menjadi Dragon Warrior legendaris setelah mengalahkan berbagai penjahat kelas dunia di tiga film sebelumnya. Setelah petualangan epiknya di Kung Fu Panda 3 (2016), Po kini tinggal di Lembah Damai (Valley of Peace) dan dihormati sebagai pahlawan. Namun, kehidupannya yang nyaman sebagai Dragon Warrior harus berubah ketika Master Shifu (Dustin Hoffman), gurunya, mengumumkan bahwa Po telah dipilih untuk mengambil peran baru sebagai Pemimpin Spiritual Lembah Damai, menggantikan Grand Master Oogway.
Peran baru ini membawa dua tantangan besar bagi Po. Pertama, Po tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang apa artinya menjadi seorang pemimpin spiritual, dan dia merasa lebih nyaman sebagai pejuang kung fu daripada seorang pemimpin bijaksana. Kedua, sebelum resmi menjadi Pemimpin Spiritual, Po harus menemukan dan melatih seorang penerus untuk menggantikannya sebagai Dragon Warrior. Tugas ini tidak mudah, karena Po harus mencari seseorang yang memiliki bakat, keberanian, dan semangat seperti dirinya.
Untuk memulai pencariannya, Po meninggalkan Lembah Damai dan pergi ke kota besar bernama Juniper City, sebuah tempat yang ramai dan penuh warna, berbeda dari lingkungan pedesaan yang biasa ia tinggali. Perjalanan ini membawa Po ke dunia baru yang penuh dengan tantangan, humor, dan pelajaran hidup.

Munculnya Ancaman Baru: The Chameleon
Di tengah usaha Po untuk menemukan penerusnya, sebuah ancaman baru muncul dalam wujud penyihir jahat bernama The Chameleon (disuarakan oleh Viola Davis). The Chameleon adalah seekor bunglon kecil dengan kemampuan luar biasa untuk berubah wujud menjadi makhluk apa pun yang ia inginkan. Dengan kekuatan ini, dia juga mampu menyerap kemampuan dan kekuatan dari musuh-musuh yang ia panggil. The Chameleon memiliki rencana jahat untuk merebut Tongkat Kebijaksanaan (Staff of Wisdom) milik Po, sebuah artefak kuat yang memungkinkan penggunanya untuk membuka pintu ke alam roh.
Ambisi The Chameleon jauh lebih berbahaya: dia berencana menggunakan Tongkat Kebijaksanaan untuk memanggil kembali semua penjahat yang pernah dikalahkan Po ke dunia nyata, termasuk Tai Lung (Ian McShane) dari Kung Fu Panda (2008), Lord Shen (Gary Oldman) dari Kung Fu Panda 2 (2011), dan Kai (J.K. Simmons) dari Kung Fu Panda 3 (2016). Dengan memanggil para penjahat ini, The Chameleon ingin menguasai Lembah Damai dan seluruh dunia kung fu, menjadikannya ancaman terbesar yang pernah dihadapi Po.

Kemunculan Zhen dan Persahabatan Baru
Di Juniper City, Po bertemu dengan Zhen (disuarakan oleh Awkwafina), seekor rubah corsac yang cerdik, gesit, dan berprofesi sebagai pencuri. Pertemuan awal mereka penuh dengan kekocakan, karena Zhen sering membuat Po jengkel dengan sifatnya yang licik dan sarkastik. Meski begitu, Po melihat potensi dalam diri Zhen, baik sebagai pejuang maupun sebagai calon penerus Dragon Warrior. Zhen awalnya enggan bekerja sama dengan Po, tetapi seiring waktu, chemistry mereka berkembang menjadi persahabatan yang kuat, diwarnai dengan humor dan momen-momen mengharukan.
Po dan Zhen membentuk tim untuk menghentikan The Chameleon. Petualangan mereka membawa mereka melalui berbagai rintangan, mulai dari pertarungan kung fu yang mendebarkan hingga situasi kocak yang khas waralaba Kung Fu Panda. Sepanjang perjalanan, Po belajar untuk mempercayai Zhen, sementara Zhen mulai memahami arti keberanian, persahabatan, dan tanggung jawab. Po juga mengajarkan Zhen bahwa pahlawan sejati bisa ditemukan di tempat yang paling tidak terduga, sebuah tema sentral dalam film ini.

Kembalinya Karakter Lama dan Nostalgia
Kung Fu Panda 4 menghadirkan nostalgia dengan mengembalikan beberapa karakter ikonik dari film sebelumnya. Selain Master Shifu, yang tetap menjadi mentor bijaksana bagi Po, film ini juga menampilkan Mr. Ping (James Hong), ayah angkat Po yang selalu cemas namun penuh kasih sayang, dan Li Shan (Bryan Cranston), ayah biologis Po yang suportif. Tai Lung, antagonis utama dari film pertama, kembali dengan peran yang cukup signifikan, termasuk dialog yang menunjukkan perkembangan karakternya. Dia bahkan mengakui kehebatan Po sebagai Dragon Warrior, menambah kedalaman pada dinamika mereka.
Namun, penggemar mungkin kecewa karena Furious Five—Tigress, Monkey, Mantis, Viper, dan Crane—hanya muncul sekilas di adegan post-credit tanpa dialog. Dalam cerita, mereka disebutkan sedang menjalankan misi masing-masing, sehingga fokus utama film beralih ke duo Po dan Zhen. Kehadiran karakter baru seperti Han (Ke Huy Quan), pemimpin Sarang Pencuri di Juniper City, juga menambah warna pada cerita.

Pertarungan Epik dan Pesan Moral
Puncak dari Kung Fu Panda 4 adalah pertarungan epik antara Po, Zhen, dan The Chameleon. Adegan aksi dalam film ini dirancang dengan animasi yang memukau, koreografi kung fu yang dinamis, dan scoring epik dari Hans Zimmer, yang kembali menggarap musik untuk waralaba ini. Pertarungan tidak hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang keberanian, kerja sama, dan kebijaksanaan yang Po pelajari sepanjang perjalanannya.
Film ini menyisipkan beberapa pesan moral yang mendalam, seperti pentingnya menerima perubahan dalam hidup, keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman, dan makna sejati dari kepemimpinan. Po, yang awalnya ragu dengan peran barunya, belajar bahwa menjadi pemimpin spiritual bukan hanya tentang kebijaksanaan, tetapi juga tentang mempercayai orang lain dan menginspirasi mereka untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. Zhen, di sisi lain, menemukan bahwa masa lalunya sebagai pencuri tidak mendefinisikan siapa dia, dan dia bisa menjadi pahlawan dengan hati yang tulus.

Fakta Menarik dan Penerimaan
Kung Fu Panda 4 menawarkan sejumlah elemen menarik yang memperkaya pengalaman menonton:
  1. Karakter Baru dan Pengisi Suara Bintang: Selain Awkwafina sebagai Zhen dan Viola Davis sebagai The Chameleon, film ini juga menampilkan Ke Huy Quan sebagai Han, menambah daftar aktor ternama seperti Jack Black, Dustin Hoffman, James Hong, dan Bryan Cranston.
  2. Kembalinya Tai Lung: Kehadiran Tai Lung menjadi salah satu sorotan, memberikan nostalgia bagi penggemar film pertama.
  3. Scoring Hans Zimmer: Musik epik dari Hans Zimmer kembali menjadi daya tarik, memperkuat intensitas adegan aksi dan emosi cerita.
  4. Humor yang Seimbang: Film ini mempertahankan humor khas Kung Fu Panda yang cocok untuk anak-anak dan dewasa, dengan dialog kocak dan tingkah laku Po yang menggemaskan.
  5. Keterlibatan Talenta Indonesia: Film ini melibatkan Yorie Kumalasari, seorang animator asal Indonesia, sebagai lead effect, menambah kebanggaan lokal.
Meski mendapat pujian atas humor, visual yang memukau, dan aksi kung fu yang menghibur, beberapa kritik menyebutkan bahwa alur cerita film ini terasa lebih sederhana dibandingkan pendahulunya, dan absennya Furious Five mengurangi dinamika tim yang biasa ada. Namun, Kung Fu Panda 4 tetap dianggap sebagai sekuel yang menyenangkan dan cocok untuk keluarga.

Konklusi dan Masa Depan
Di akhir cerita, Po berhasil menghadapi The Chameleon dan menyelesaikan tugasnya untuk menemukan penerus Dragon Warrior, dengan Zhen digadang-gadang sebagai kandidat utama. Ending film ini meninggalkan ruang untuk sekuel berikutnya, dengan kemungkinan Kung Fu Panda 5 akan berfokus pada Zhen sebagai Dragon Warrior baru, sementara Po mengambil peran yang lebih besar sebagai Pemimpin Spiritual.
Kung Fu Panda 4 adalah petualangan yang penuh tawa, aksi, dan hati, yang mempertahankan pesona waralaba ini sambil memperkenalkan karakter dan tantangan baru. Film ini mengajak penonton untuk bernostalgia dengan Po dan teman-temannya, sekaligus merayakan tema universal tentang pertumbuhan, persahabatan, dan keberanian.

Community Rating

blank
blank
blank
blank
blank