Kimetsu no Yaiba- The Hinokami Chronicles
Sinopsis
Dikembangkan oleh CyberConnect2, studio yang terkenal dengan serial Naruto: Ultimate Ninja Storm, “The Hinokami Chronicles” bukanlah sekadar game fighting biasa. Ini adalah sebuah perayaan visual dan naratif yang membawa pemain untuk merasakan kembali momen-momen paling ikonik dari musim pertama anime dan film Mugen Train.
Bagi penggemar berat Kimetsu no Yaiba, game ini adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Namun, bagi mereka yang mencari game fighting yang mendalam atau pengalaman yang sepenuhnya baru, mungkin ada beberapa catatan.
Apa yang Bersinar Terang (Kelebihan)
- Presentasi Visual dan Audio yang Sempurna: Inilah kekuatan terbesar game ini. CyberConnect2 berhasil menerjemahkan gaya animasi studio Ufotable yang fenomenal ke dalam bentuk game 3D. Setiap gerakan, efek Pernapasan Air (Water Breathing) Tanjiro, hingga ledakan Jurus Darah Iblis (Blood Demon Art) terasa hidup dan otentik. Diiringi dengan musik orisinal dan sulih suara (Jepang dan Inggris) dari animenya, game ini sukses menciptakan atmosfer yang imersif.
- Mode Cerita yang Setia: Game ini dengan setia menceritakan ulang kisah Tanjiro Kamado dari awal pelatihannya hingga akhir dari arc Mugen Train. Disajikan melalui campuran cutscene sinematik, eksplorasi area kecil, dan pertarungan bos yang epik, mode ini adalah cara terbaik untuk bernostalgia atau bahkan memahami alur cerita bagi pendatang baru. Pertarungan melawan bos dirancang dengan sangat baik, sering kali melibatkan Quick Time Events (QTE) yang membuat adegan terasa lebih dramatis dan sinematik.
- Gameplay yang Mudah Diakses: Mekanisme pertarungannya mudah dipelajari. Dengan kombinasi serangan ringan, serangan berat, skill spesial, dan sebuah tombol untuk menghindar/melesat, siapa pun bisa langsung menikmati pertarungan seru tanpa harus menghafal puluhan kombo rumit. Ini menjadikannya game yang sangat cocok untuk dimainkan bersama teman yang tidak terlalu akrab dengan genre fighting.
- Ultimate Arts yang Spektakuler: Serangan pamungkas dari setiap karakter (Ultimate Art) adalah puncak dari presentasi visual game ini. Animasinya dibuat dengan sangat detail dan dramatis, persis seperti yang kita lihat di anime, memberikan kepuasan luar biasa saat berhasil mendaratkannya pada lawan.
Beberapa Pedang yang Sedikit Tumpul (Kekurangan)
- Mode Cerita yang Terlalu Linear: Di luar pertarungan, segmen eksplorasi terasa kosong dan terbatas. Pemain hanya berjalan lurus dari satu titik ke titik lain untuk memicu cutscene atau pertarungan berikutnya.
- Daftar Karakter (Roster) yang Terbatas: Saat pertama kali dirilis, jumlah karakter yang bisa dimainkan terasa sedikit, terutama karena beberapa karakter penting dari arc selanjutnya belum muncul. Meskipun sudah ditambah melalui DLC (termasuk karakter iblis), intinya masih berpusat pada karakter dari musim pertama.
- Kurang Mendalam untuk Penggemar Genre Fighting: Bagi pemain yang terbiasa dengan game seperti Street Fighter atau Tekken, mekanisme “The Hinokami Chronicles” mungkin terasa terlalu sederhana dan kurang memiliki kedalaman teknis untuk permainan kompetitif jangka panjang.
Analisis Krusial: Apakah Cocok untuk Tontonan Anak?
Jawaban singkatnya: Tidak, game ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak di bawah usia remaja.
Berikut adalah alasan detailnya:
- Rating Usia Resmi: Game ini memiliki rating “T” for Teen (Remaja) dari ESRB dan PEGI 16 di Eropa. Rating ini diberikan bukan tanpa alasan. Artinya, konten di dalamnya dianggap tidak pantas untuk anak-anak.
- Kekerasan yang Eksplisit: Sama seperti animenya, inti dari “Kimetsu no Yaiba” adalah pertarungan hidup dan mati melawan iblis. Game ini secara gamblang menampilkan:
- Pertarungan Pedang: Karakter saling serang menggunakan pedang Nichirin.
- Darah: Efek darah muncul setiap kali serangan mengenai target, baik pada manusia maupun iblis.
- Pemenggalan: Tujuan utama untuk membunuh iblis adalah dengan memenggal kepalanya. Adegan ini, meskipun tidak serealistis game horor, tetap ditampilkan dengan jelas di dalam game.
- Tema Dewasa dan Menakutkan: Cerita “Kimetsu no Yaiba” dibangun di atas tema-tema yang berat untuk anak-anak, seperti:
- Kehilangan dan Kematian: Cerita dimulai dengan pembantaian keluarga protagonis. Kematian karakter penting adalah bagian sentral dari narasi.
- Desain Iblis yang Mengerikan: Banyak desain iblis yang sengaja dibuat untuk menakutkan, seperti Iblis Tangan (Hand Demon) atau Rui dengan benang-benangnya.
- Suasana yang Kelam: Meskipun ada momen komedi, sebagian besar atmosfer game ini tegang dan sering kali suram.
Perbandingan dengan Animenya
Jika Anda sebagai orang tua merasa anime Kimetsu no Yaiba terlalu sadis atau menakutkan untuk anak Anda, maka game ini sudah pasti tidak cocok. Game ini tidak mengurangi atau menyensor tingkat kekerasan dari sumber materinya; justru sebaliknya, game ini membuat pemain berpartisipasi langsung dalam aksi kekerasan tersebut.
Putusan Akhir
Sebagai Game:
“Kimetsu no Yaiba – The Hinokami Chronicles” adalah sebuah adaptasi yang fantastis dan sebuah fanservice berkualitas tinggi. Game ini sukses besar dalam menangkap esensi visual dan emosional dari animenya. Ini adalah game yang wajib dimiliki oleh penggemar remaja dan dewasa dari serial ini.
Sebagai Tontonan/Permainan untuk Anak:
Meskipun visualnya penuh warna seperti kartun, kontennya sama sekali tidak ramah anak. Kekerasan, darah, tema kematian, dan citra yang menakutkan membuatnya lebih cocok untuk audiens yang lebih tua (13 tahun ke atas, atau sesuai kebijakan orang tua). Orang tua disarankan untuk tidak membelikan game ini untuk anak-anak kecil yang belum siap dengan konten dewasa tersebut.
This content is restricted!
Bantu kami mengulas konten ini. Login di sini.
Lihat Film Lain
Produk Terkait
- Game
LEGO DUPLO DISNEY
- Game
Follow Me Farming