
Community Rating






Kaka Boss
“Kaka Boss” adalah film drama komedi Indonesia tahun 2024 yang disutradarai oleh Arie Kriting dan Kristo Immanuel, dengan skenario ditulis oleh Arie Kriting. Film ini dirilis pada 29 Agustus 2024 dan diproduksi oleh Imajinari. Cerita berfokus pada kehidupan Ferdinand “Kaka Boss” Omakare (diperankan oleh Godfred Orindeod), seorang direktur perusahaan jasa penagih utang dan pengawal dari Indonesia Timur yang sukses di Jakarta. Meski disegani, profesi Kaka Boss membuat putrinya, Angel (Glory Hillary), merasa malu karena dianggap sebagai “preman” oleh teman-temannya di sekolah. Untuk membuat Angel bangga, Kaka Boss memutuskan beralih profesi menjadi penyanyi, meskipun ia tidak memiliki bakat menyanyi. Perjalanan ini penuh tantangan, termasuk konflik internal dengan Angel dan kesulitan beradaptasi di dunia musik bersama produser Alan (Ernest Prakasa). Film ini menggabungkan humor segar, drama keluarga, dan sentuhan budaya Indonesia Timur, seperti dialek, pakaian wastra Papua, serta musik dan tarian khas.
Kecocokan dengan Anak
Film “Kaka Boss” memiliki beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan untuk menilai kecocokannya bagi anak-anak:
- Rating Usia: Film ini umumnya dikategorikan sebagai film keluarga, namun beberapa sumber menyebutkan rating usia 13+ (remaja) karena ada elemen seperti konflik keluarga, stereotip profesi penagih utang, dan dialog yang mungkin lebih mudah dipahami oleh anak yang lebih besar. Tidak ada konten eksplisit seperti kekerasan berat atau bahasa kasar yang ekstrem, tetapi tema profesi “preman” dan beberapa lelucon mungkin kurang sesuai untuk anak di bawah 10 tahun.
- Pesan Moral: Cerita film ini sangat relevan untuk anak-anak, terutama remaja, karena menyoroti hubungan ayah-anak dan pentingnya saling pengertian dalam keluarga. Kaka Boss berusaha keras untuk membuat putrinya bangga, yang bisa menjadi pelajaran tentang kasih sayang dan pengorbanan orang tua. Anak-anak dapat belajar tentang menghargai usaha keluarga dan tidak menghakimi seseorang berdasarkan stereotip.
- Humor dan Hiburan: Komedi dalam film ini ringan dan segar, dengan punchline yang sering kali mengundang tawa, cocok untuk anak-anak yang sudah bisa menikmati humor situasional. Adegan musik dan tarian juga menambah elemen menyenangkan yang bisa dinikmati anak-anak.
- Konteks Budaya: Film ini kaya dengan budaya Indonesia Timur, seperti dialek dan pakaian tradisional, yang bisa menjadi pengenalan budaya yang edukatif bagi anak-anak. Namun, beberapa dialog dalam dialek lokal mungkin sulit dipahami tanpa konteks, meskipun secara umum tetap bisa diikuti.
- Durasi dan Alur: Dengan durasi sekitar 120 menit, film ini memiliki alur yang cukup ringan tetapi ada bagian “slow burn” yang mungkin membuat anak-anak kecil kurang sabar. Remaja kemungkinan besar akan lebih menikmati dinamika cerita dan emosi yang disampaikan.
Rekomendasi:
- Anak di Bawah 10 Tahun: Kurang direkomendasikan tanpa pendampingan orang tua, karena tema profesi penagih utang dan beberapa konflik emosional mungkin membingungkan atau kurang menarik. Orang tua bisa menjelaskan konteks untuk membantu anak memahami cerita.
- Anak 10-13 Tahun: Cocok dengan pendampingan, terutama untuk mendiskusikan pesan moral tentang keluarga dan stereotip. Humor dan musik bisa sangat menghibur untuk kelompok usia ini.
- Remaja (13+): Sangat cocok, karena mereka bisa memahami drama ayah-anak, konflik identitas, dan komedi dengan lebih baik. Film ini juga bisa memicu diskusi tentang budaya dan hubungan keluarga.
Secara keseluruhan, “Kaka Boss” adalah film yang menghibur dan penuh makna, ideal untuk ditonton bersama keluarga dengan anak remaja, sambil membuka ruang diskusi tentang nilai-nilai keluarga dan keberagaman budaya. Pastikan untuk mempertimbangkan usia dan kesiapan anak dalam memahami tema yang disajikan.
This content is restricted!
Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.
Sinopsis Lengkap Film Kaka Boss
Kaka Boss adalah film drama komedi Indonesia tahun 2024 yang disutradarai oleh Arie Kriting dan Kristo Immanuel, dengan Arie Kriting juga bertindak sebagai penulis skenario. Film ini diproduksi oleh Imajinari, rumah produksi di bawah naungan Ernest Prakasa dan Dipa Andika, yang sebelumnya sukses dengan film seperti Ngeri-Ngeri Sedap (2022), Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023), dan Agak Laen (2024). Kaka Boss tayang perdana di bioskop Indonesia pada 29 Agustus 2024 dan kemudian tersedia di Netflix mulai 9 Januari 2025. Film ini mengusung tema keluarga dengan latar budaya Indonesia Timur, memadukan humor cerdas, drama emosional, dan representasi autentik dari masyarakat Indonesia Timur.
Alur Cerita
Film ini berfokus pada kehidupan Ferdinand “Kaka Boss” Omakare (diperankan oleh Godfred Orindeod), seorang perantau dari Indonesia Timur yang sukses menjalankan bisnis jasa keamanan dan penagihan utang di Jakarta. Kaka Boss dikenal sebagai sosok tegas dan ditakuti, dengan perusahaan yang melayani banyak klien ternama, membuatnya meraup keuntungan besar. Ia tinggal bersama keluarga kecilnya, yaitu istrinya, Marta (Putri Nere), dan putri tunggalnya yang masih duduk di bangku SMA, Angel (Glory Hillary). Meskipun sukses secara materi, Kaka Boss menghadapi masalah personal: Angel merasa malu dengan profesi ayahnya yang dianggap sebagai “preman” oleh teman-temannya di sekolah. Hal ini membuat Angel sering merendahkan ayahnya dan menjaga jarak dalam hubungan mereka.
Rasa sayang Kaka Boss kepada Angel mendorongnya untuk mengambil keputusan drastis: beralih profesi menjadi penyanyi agar putrinya bangga dan tidak lagi malu. Keputusan ini muncul setelah sebuah insiden di acara Career Day di sekolah Angel, di mana kehadiran Kaka Boss justru memicu kekacauan dan semakin mempermalukan putrinya. Dengan keyakinan bahwa ia memiliki bakat menyanyi, Kaka Boss mendekati Alan (Ernest Prakasa), seorang produser musik yang pernah bekerja sebagai penagih utang di masa lalu. Kaka Boss berharap Alan dapat mengorbitkannya sebagai penyanyi terkenal.
Namun, masalah besar muncul ketika Kaka Boss mulai bernyanyi. Ternyata, suaranya jauh dari merdu—fals, sumbang, dan sama sekali tidak enak didengar. Alan dan timnya, termasuk pelatih vokal Nowela (Nowela Elizabeth Auparay), menyadari kekurangan ini, tetapi tidak ada yang berani jujur karena takut dengan reputasi Kaka Boss yang galak. Anak buah Kaka Boss, seperti Ghafur (Abdur Arsyad) dan Reggae (Mamat Alkatiri), serta asisten pribadinya Billy (Reinold Lawalata), juga memilih diam untuk menghindari kemarahan bos mereka. Alan akhirnya setuju untuk memproduksi sebuah lagu dengan mengandalkan teknologi editing dan efek suara agar hasilnya lebih “mendengarable,” meskipun tetap penuh tantangan.
Perjalanan Kaka Boss untuk menjadi penyanyi tidak berjalan mulus. Selain kesulitan teknis karena keterbatasan bakatnya, ia juga menghadapi konflik internal dengan Angel. Angel awalnya berharap perubahan profesi ayahnya akan meningkatkan harga dirinya di mata teman-temannya, tetapi ia mulai meragukan keputusan ayahnya ketika menyadari bahwa usaha Kaka Boss lebih banyak memicu kekacauan dan tawa di belakang layar. Konflik ayah-anak ini diperparah oleh kesalahpahaman dan kurangnya komunikasi, yang membuat hubungan mereka semakin renggang. Sementara itu, Marta berusaha menjadi penyeimbang dalam keluarga, mendukung suaminya sambil berusaha memahami perasaan Angel.
Sepanjang cerita, film ini menghadirkan momen-momen komedi yang menggelitik, seperti tingkah polos namun blak-blakan Reggae, kekonyolan Ghafur, dan ekspresi panik Alan saat berusaha menangani suara Kaka Boss. Namun, di balik tawa, Kaka Boss juga menyelipkan drama keluarga yang menyentuh hati. Film ini mengeksplorasi tema kasih sayang seorang ayah yang rela melakukan apa saja demi kebahagiaan anaknya, serta perjuangan untuk memperbaiki hubungan keluarga yang retak. Puncak cerita terjadi ketika Kaka Boss dan Angel harus menghadapi kenyataan tentang impian, kejujuran, dan makna sejati dari kebanggaan keluarga.
Elemen Budaya dan Pesan Moral
Kaka Boss menonjol karena representasi budaya Indonesia Timur yang autentik. Film ini menampilkan penggunaan bahasa daerah, logat khas, dan elemen budaya seperti kain wastra Papua yang dikenakan Marta, serta gaya rambut gimbal Reggae yang mencuri perhatian. Arie Kriting, sebagai sutradara dan penulis, dengan sengaja mengangkat narasi yang menjauh dari stereotip bahwa cerita tentang Indonesia Timur selalu berkutat pada penderitaan. Sebaliknya, Kaka Boss menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia Timur juga bisa meraih kesuksesan dan memiliki kisah yang penuh tawa serta kehangatan.
Pesan moral utama film ini adalah pentingnya kejujuran, komunikasi, dan kasih sayang dalam keluarga. Kaka Boss belajar bahwa kebanggaan sejati bukan berasal dari profesi atau pengakuan orang lain, melainkan dari hubungan yang tulus dengan orang-orang terdekat. Film ini juga mengajarkan tentang keberanian untuk mengejar impian, meskipun terkadang hasilnya tidak sesuai harapan, serta pentingnya menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya.
Pemeran Utama
- Godfred Orindeod sebagai Ferdinand “Kaka Boss” Omakare: Bos penagih utang yang tegas namun lembut di depan putrinya.
- Glory Hillary sebagai Angel: Putri Kaka Boss yang malu dengan profesi ayahnya, menjalani debut aktingnya di film ini.
- Putri Nere sebagai Marta: Istri Kaka Boss yang menjadi penyeimbang dalam keluarga.
- Ernest Prakasa sebagai Alan: Produser musik yang berusaha mengelola “bakat” Kaka Boss.
- Mamat Alkatiri sebagai Reggae: Saudara sepupu Kaka Boss yang kocak dan blak-blakan.
- Abdur Arsyad sebagai Ghafur: Orang kepercayaan Kaka Boss.
- Nowela Elizabeth Auparay sebagai Nowela: Pelatih vokal yang juga debut di dunia akting.
- Pemeran pendukung lainnya termasuk Elsa Japasal, Aurel Mayori, Bima Azriel, Teddy Adhitya, Ge Pamungkas, Priska Baru Segu, Reinold Lawalata, Chun Funky Papua, dan Adrian Mattheis.
Fakta Menarik
- Debut Sutradara dan Aktor: Kaka Boss adalah debut Arie Kriting sebagai sutradara film layar lebar dan Glory Hillary sebagai aktris. Godfred Orindeod, yang dikenal sebagai aktor laga, juga首次尝试出演戏剧角色。
- Representasi Indonesia Timur: Film ini melibatkan banyak talenta dari Indonesia Timur, termasuk aktor, komedian, penari, dan penyanyi, untuk menampilkan keberagaman dan potensi seni dari wilayah tersebut.
- Nuansa Musikal: Film ini mengandung unsur musikalitas, termasuk musikalisasi puisi, yang melibatkan Nowela Elizabeth Auparay, jebolan Indonesian Idol 2014.
- Produksi Imajinari: Kaka Boss adalah film kelima Imajinari, yang dikenal dengan karya-karya komedi keluarga yang autentik dan inovatif.
- Penayangan Spesial: Sebelum tayang resmi, film ini mengadakan penayangan spesial pada 17 Agustus 2024 di lima kota (Jakarta, Medan, Makassar, Semarang, dan Samarinda) untuk merayakan HUT RI ke-79.
Penutup
Kaka Boss adalah perpaduan sempurna antara komedi yang mengocok perut dan drama keluarga yang menghangatkan hati. Dengan durasi sekitar 120 menit, film ini berhasil menyampaikan cerita yang menghibur sekaligus bermakna, didukung oleh akting yang kuat dari para pemeran, khususnya Godfred Orindeod dan Glory Hillary. Film ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga cerminan keberagaman budaya Indonesia dan pentingnya hubungan keluarga. Cocok ditonton bersama keluarga, Kaka Boss mengajak penonton untuk tertawa, menangis, dan merenung tentang makna kasih sayang dan keberanian mengejar impian.
Lihat Film Lain
Produk Terkait
- Film
Trolls
- Film
Over the Moon
- Film
COCO
Community Rating




