
Community Rating






John Wick: Chapter 4
“John Wick: Chapter 4” (2023) adalah film aksi laga yang melanjutkan kisah pembunuh bayaran legendaris John Wick (Keanu Reeves). Dalam bab ini, John Wick berhadapan dengan musuh baru yang lebih kuat, yaitu organisasi High Table yang dipimpin oleh Marquis de Gramont (Bill Skarsgård). Dengan harga buruan yang semakin tinggi atas kepalanya, John melakukan perjalanan global—dari New York, Paris, Osaka, hingga Berlin—untuk mencari kebebasan dan mengakhiri konflik dengan musuh-musuhnya. Film ini menampilkan aksi tembak-menembak, pertarungan tangan kosong, dan koreografi laga yang intens, dengan visual yang memukau dan alur cerita yang penuh ketegangan. Selain Keanu Reeves, film ini juga dibintangi oleh Donnie Yen, Laurence Fishburne, dan Ian McShane. Durasi film sekitar 2 jam 49 menit.
Kecocokan dengan Anak
Film ini tidak cocok untuk anak-anak. “John Wick: Chapter 4” memiliki rating R (Restricted) karena mengandung kekerasan ekstrem, darah, pembunuhan, dan bahasa kasar. Adegan aksinya sangat grafis, termasuk penembakan, tusukan, dan pertarungan brutal yang tidak sesuai untuk penonton di bawah usia 17 tahun tanpa pendampingan orang tua. Tidak ada konten yang ramah keluarga atau tema yang relevan untuk anak-anak, karena fokusnya adalah pada balas dendam dan konflik kriminal. Untuk anak-anak, film animasi atau film aksi ringan dengan rating PG atau PG-13 seperti “Spider-Man: Across the Spider-Verse” atau “The Incredibles” akan jauh lebih sesuai.
This content is restricted!
Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.
Sinopsis Terlengkap Film “John Wick: Chapter 4”
John Wick: Chapter 4 (2023) adalah film aksi neo-noir yang disutradarai oleh Chad Stahelski dan ditulis oleh Shay Hatten serta Michael Finch. Film ini melanjutkan kisah John Wick, seorang pembunuh bayaran legendaris yang diperankan oleh Keanu Reeves, dalam upayanya untuk mendapatkan kebebasan dari cengkeraman dunia kriminal bawah tanah yang diatur oleh High Table, organisasi global yang mengendalikan sindikat pembunuh.
Latar Belakang Cerita
Setelah peristiwa John Wick: Chapter 3 – Parabellum, John Wick berada dalam pelarian setelah di-excommunicado (dikeluarkan) oleh High Table karena melanggar aturan dengan membunuh di wilayah netral Continental Hotel. Dengan harga buruan yang terus meningkat di kepalanya, John kini menjadi target para pembunuh bayaran di seluruh dunia. Namun, ia tidak menyerah dan bertekad untuk menghancurkan High Table demi mendapatkan kebebasan sejati.
Alur Cerita
Film dimulai dengan John Wick yang masih bersembunyi setelah diselamatkan oleh Bowery King (Laurence Fishburne), pemimpin jaringan bawah tanah yang kini menjadi sekutunya. John berlatih untuk mempertajam keterampilannya, bersiap menghadapi pertempuran yang lebih besar. Sementara itu, High Table meningkatkan tekanan dengan menunjuk Marquis Vincent de Gramont (Bill Skarsgård), seorang anggota senior yang kejam dan ambisius, untuk menangani “masalah John Wick.” Marquis memiliki kekuasaan tak terbatas dan strategi licik, termasuk memanipulasi aturan High Table untuk keuntungannya.
Marquis memulai dengan menghukum Winston (Ian McShane), manajer Continental Hotel di New York, dan Charon (Lance Reddick), concierge setianya, karena dianggap membantu John di masa lalu. Marquis menghancurkan Continental New York sebagai peringatan dan menaikkan harga buruan John ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya, menarik lebih banyak pembunuh bayaran untuk memburunya.
John, yang kini berpindah dari satu kota ke kota lain, mencari cara untuk menantang High Table secara langsung. Ia mendapatkan petunjuk bahwa satu-satunya jalan untuk kebebasan adalah dengan menggunakan aturan kuno High Table: duel satu lawan satu di bawah hukum organisasi. Untuk mendapatkan hak menantang Marquis dalam duel, John harus mendapatkan dukungan dari salah satu keluarga kriminal yang masih memiliki kursi di High Table.
John pergi ke Osaka, Jepang, untuk mencari perlindungan di Continental Osaka, yang dikelola oleh teman lamanya, Koji Shimazu (Hiroyuki Sanada), dan putrinya, Akira (Rina Sawayama). Namun, Marquis mengirim pasukan pembunuh bayaran, dipimpin oleh pemburu hadiah buta yang sangat terampil bernama Caine (Donnie Yen), untuk menyerang Continental Osaka. Caine, yang juga mantan teman John, terpaksa bekerja untuk Marquis karena High Table mengancam keselamatan putrinya. Pertempuran sengit terjadi, dengan John, Koji, dan Akira melawan gelombang musuh. Meski berhasil bertahan, pengorbanan besar harus dibayar, termasuk kematian tragis yang memperdalam konflik emosional John.
Setelah kejadian di Osaka, John menuju Berlin untuk menghadapi Ruska Roma, keluarga kriminal yang pernah menjadi bagian dari masa lalunya. Untuk mendapatkan kembali statusnya di keluarga ini dan memperoleh tiket masuk ke High Table, John harus membunuh Killa (Scott Adkins), seorang bos kejahatan sadis yang bertanggung jawab atas kematian salah satu anggota Ruska Roma. Pertarungan brutal di klub malam Berlin menunjukkan kemampuan John yang tak tertandingi, meski ia harus menghadapi rintangan fisik dan emosional yang semakin berat.
Sementara itu, seorang pemburu misterius bernama Mr. Nobody (Shamier Anderson), bersama anjingnya yang setia, terus mengintai John. Mr. Nobody awalnya tampak sebagai musuh, tetapi motivasinya lebih kompleks, didorong oleh uang dan prinsip pribadi, yang membuatnya menjadi sekutu tak terduga di kemudian hari.
Klimaks di Paris
John akhirnya berhasil mengamankan duel melawan Marquis di Paris, dengan aturan kuno yang menetapkan bahwa pemenang duel akan bebas dari High Table. Duel dijadwalkan berlangsung di Sacré-Cœur saat matahari terbit, dengan Winston bertindak sebagai perantara. Namun, Marquis memainkan trik kotor dengan menunjuk Caine sebagai penggantinya dalam duel, memaksa John untuk menghadapi teman lamanya dalam pertarungan hidup dan mati.
Sebelum duel, Marquis mengirim pasukan pembunuh untuk mencegah John mencapai lokasi tepat waktu. Ini memicu salah satu urutan aksi paling epik dalam film: John berjuang melalui jalanan Paris, termasuk baku tembak di Arc de Triomphe dan pertempuran brutal di tangga menuju Sacré-Cœur. Dengan bantuan Caine, Mr. Nobody, dan bahkan Bowery King, John akhirnya tiba di lokasi duel.
Duel di Sacré-Cœur menjadi puncak emosional dan visual. John dan Caine, yang keduanya terikat oleh rasa hormat dan konflik masa lalu, bertarung dengan penuh strategi dan kehormatan. John tampaknya mengorbankan dirinya demi memastikan kebebasan Caine dan melemahkan kekuasaan Marquis. Namun, dalam twist cerdas, John berhasil membalikkan keadaan, memanfaatkan aturan duel untuk mengakhiri ancaman Marquis.
Penutup
Setelah pertempuran, John tampak mencapai kedamaian yang ia cari, meski dengan harga yang sangat mahal. Film menutup dengan nada ambigu tentang nasib John, meninggalkan penonton bertanya-tanya apakah ia benar-benar menemukan kebebasan atau hanya istirahat sementara dari siklus kekerasan. Winston dan Bowery King merenungkan warisan John, sementara Caine kembali ke kehidupan pribadinya, bebas dari cengkeraman High Table.
Tema dan Gaya
John Wick: Chapter 4 mengeksplorasi tema pengorbanan, kehormatan, dan pencarian penebusan dalam dunia yang penuh kekerasan. Film ini memperluas mitologi High Table dengan memperkenalkan lebih banyak aturan dan budaya dunia bawah tanah, sambil tetap setia pada aksi koreografi yang menjadi ciri khas seri ini. Urutan aksi, seperti pertempuran di Osaka, klub malam Berlin, dan jalanan Paris, dirancang dengan detail luar biasa, menggunakan sinematografi yang memukau dan pengambilan gambar kreatif, seperti sudut pandang top-down dalam adegan baku tembak.
Dengan durasi 169 menit, film ini adalah yang terpanjang dalam seri, namun tetap mempertahankan intensitas dan emosi yang membuat John Wick begitu dicintai. Penampilan Keanu Reeves sebagai John Wick yang stoik namun penuh luka, bersama dengan ansambel aktor seperti Donnie Yen, Bill Skarsgård, dan Hiroyuki Sanada, menambah kedalaman pada cerita.
Kesimpulan
John Wick: Chapter 4 adalah puncak epik dari perjalanan John Wick, menghadirkan aksi tanpa henti, dunia kriminal yang kaya, dan momen emosional yang menyentuh. Film ini tidak hanya memenuhi ekspektasi penggemar, tetapi juga meninggalkan ruang untuk interpretasi tentang masa depan sang Baba Yaga, menjadikannya salah satu film aksi terbaik dalam dekade ini.
Lihat Film Lain
Produk Terkait
- Film
Trolls
- Film
Wreck-It Ralph
- Film
Tangled
Community Rating




