Community Rating

blank
blank
blank
blank
blank
blank

Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang

“Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang” adalah film drama Indonesia tahun 2023 yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Film ini merupakan sekuel dari “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” (2020) dan mengisahkan perjalanan Aurora (Sheila Dara Aisha), seorang mahasiswa yang merantau ke London untuk mengejar mimpinya di bidang seni. Di sana, ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk hubungan yang tidak sehat dengan Jem, seorang seniman yang awalnya memberinya inspirasi namun kemudian menjadi sumber tekanan emosional. Aurora juga dibantu oleh dua sahabatnya, Honey (Lutesha) dan Kit (Jerome Kurnia), yang menjadi keluarga pilihannya di tengah keterpisahan dari keluarga aslinya di Indonesia. Ketika kakaknya, Angkasa (Rio Dewanto), dan adiknya, Awan (Rachel Amanda), datang untuk membawanya pulang, Aurora dihadapkan pada konflik batin tentang makna “rumah” dan kebebasan yang ia cari.
Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti pencarian jati diri, hubungan keluarga, perjuangan di perantauan, serta dampak hubungan toksik. Dengan latar London yang digambarkan secara realistis—tanpa berlebihan menonjolkan keindahan kota—film ini menawarkan cerita emosional yang dalam, didukung oleh sinematografi yang apik dan soundtrack yang menyentuh dari artis seperti Yura Yunita dan Kunto Aji.
Kecocokan untuk Anak
Film ini memiliki rating TV-14 (atau setara dengan 13+ di Indonesia), yang menunjukkan bahwa kontennya lebih cocok untuk remaja dan dewasa. Ada beberapa alasan mengapa film ini mungkin kurang sesuai untuk anak-anak di bawah usia tersebut:
  1. Tema Berat: Cerita mengangkat isu hubungan abusif (mental dan emosional), kesepian, serta konflik keluarga yang kompleks. Anak-anak yang lebih muda mungkin sulit memahami atau merasa terganggu oleh tema-tema ini.
  2. Emosi Intens: Adegan-adegan emosional, seperti pertengkaran antar saudara atau gambaran Aurora yang terpuruk, bisa terasa terlalu berat untuk anak kecil.
  3. Konteks Dewasa: Fokus pada perjuangan hidup di perantauan dan pencarian identitas lebih relevan bagi remaja atau dewasa muda yang mulai memahami konsep tersebut.
Namun, untuk remaja (13 tahun ke atas), film ini bisa menjadi tontonan yang bermanfaat, terutama jika didampingi orang tua. Film ini dapat membuka diskusi tentang pentingnya komunikasi dalam keluarga, mengenali hubungan yang tidak sehat, dan memahami arti “pulang” dalam konteks yang lebih luas. Bagi anak di bawah 13 tahun, sebaiknya dipertimbangkan kesiapan emosional mereka sebelum menonton, karena meskipun tidak ada kekerasan fisik atau konten eksplisit, nuansa emosionalnya cukup kuat.

This content is restricted!

Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.

Community Rating

blank
blank
blank
blank
blank