Fortnite

• Fortnite: Save the World: Mode kooperatif berbasis menara pertahanan dan penembak, di mana hingga empat pemain bekerja sama melawan zombie dan mempertahankan objek dengan membangun benteng. Tersedia di PC, macOS, PlayStation 4, dan Xbox One.
• Fortnite Battle Royale: Mode battle royale gratis yang mendukung hingga 100 pemain, di mana pemain bertarung hingga menjadi yang terakhir bertahan di arena yang semakin mengecil. Tersedia di berbagai platform termasuk PC, konsol, Nintendo Switch, iOS, dan Android.
• Fortnite Creative: Mode kotak pasir yang memungkinkan pemain menciptakan dunia dan arena pertempuran sendiri.
• LEGO Fortnite, Rocket Racing, Fortnite Festival, dan Fortnite Ballistic: Mode tambahan seperti permainan bertahan hidup, balapan, ritme, dan penembak taktis, dengan beberapa di antaranya seperti LEGO Fortnite dirancang ramah keluarga.

Kecocokan dengan Anak

1. Rating Usia:
   • Fortnite memiliki rating ESRB Teen (13+) di Amerika Serikat dan PEGI 12 di Eropa karena adanya kekerasan ringan (desain kartun, tidak ada darah), interaksi daring, dan pembelian dalam game. Mode seperti LEGO Fortnite memiliki rating lebih rendah (ESRB E10+ atau PEGI 7), lebih cocok untuk anak-anak.
   • Mode Battle Royale dan Save the World mengandung unsur tembak-menembak yang mungkin tidak sesuai untuk anak di bawah 12 tahun, meskipun kekerasannya bersifat non-realistis.
2. Manfaat Potensial:
   • Interaksi Sosial: Fortnite mendorong kerja sama tim (terutama di Save the World dan mode squad) serta komunikasi dengan teman, yang dapat meningkatkan keterampilan sosial. Studi menunjukkan anak yang bermain Fortnite mungkin menunjukkan perilaku prososial, seperti lebih murah hati atau suka membantu, ketika kebutuhan psikologis mereka terpenuhi.
   • Kreativitas: Mode Creative dan LEGO Fortnite memungkinkan anak mengekspresikan kreativitas melalui pembangunan dan desain.
   • Pengambilan Keputusan: Permainan ini melatih pengambilan keputusan cepat, strategi, dan manajemen sumber daya.
3. Risiko dan Kekhawatiran:
   • Kekerasan: Meskipun kartun, mode Battle Royale melibatkan eliminasi pemain lain, yang dapat memengaruhi anak yang sensitif atau rentan terhadap perilaku agresif. Orang tua perlu memantau dampaknya.
   • Kecanduan: Fortnite memiliki sifat adiktif karena pembaruan rutin dan elemen kompetitif. WHO mengklasifikasikan kecanduan game sebagai gangguan mental (gaming disorder), dan ada laporan anak menghabiskan waktu berlebihan (misalnya, 12 jam sehari) hingga mengganggu tidur dan prestasi sekolah.
   • Interaksi Daring: Obrolan suara dan teks yang tidak diawasi dapat membuat anak terpapar bahasa kasar atau konten dewasa.
   • Pembelian Dalam Game: Fortnite menawarkan pembelian V-Bucks untuk skin dan item kosmetik, yang dapat mendorong pengeluaran berlebihan jika tidak dikontrol.
4. Kontrol Orang Tua:
   • Epic Games menyediakan fitur kontrol orang tua yang kuat, seperti membatasi waktu bermain, menonaktifkan obrolan suara/teks, memfilter bahasa dewasa, dan mengontrol pembelian. Akun kabin untuk anak di bawah umur memerlukan izin orang tua, memungkinkan pengawasan lebih ketat.
   • Orang tua dapat mengatur batas waktu harian/mingguan melalui pengaturan Epic Games untuk mencegah bermain berlebihan.
   • Untuk anak usia 0-2 tahun, paparan layar (termasuk game) tidak disarankan karena dapat memengaruhi perkembangan otak. Untuk usia 2-6 tahun, aktivitas non-digital lebih diutamakan, tetapi jika bermain, mode seperti LEGO Fortnite lebih sesuai.
5. Rekomendasi:
   • Anak di Bawah 7 Tahun: Tidak direkomendasikan, kecuali mode LEGO Fortnite dengan pengawasan ketat dan waktu bermain terbatas (misalnya, 30 menit/hari).
   • Anak 7-12 Tahun: Mode LEGO Fortnite atau Creative lebih cocok, dengan kontrol orang tua aktif untuk membatasi obrolan dan waktu bermain (1-2 jam/hari). Battle Royale dapat dipertimbangkan untuk anak yang lebih matang dengan pengawasan.
   • Remaja (13+): Battle Royale dan mode lainnya dapat dimainkan dengan pengawasan minimal, tetapi tetap batasi waktu bermain untuk mencegah kecanduan.
   • Orang tua harus memeriksa rating tiap mode, mendiskusikan konten dengan anak, dan memantau perilaku setelah bermain untuk mendeteksi tanda-tanda agresivitas atau kecanduan.