
Community Rating






Chief of War
Serial terbaru Apple TV+ yang telah lama dinanti, “Chief of War”, yang dibintangi dan turut diciptakan oleh Jason Momoa, menyajikan sebuah epik sejarah yang ambisius dan brutal tentang penyatuan kerajaan-kerajaan Hawaii pada akhir abad ke-18. Dengan visual yang memukau, produksi berskala besar, dan komitmen pada representasi budaya Polinesia, serial ini berhasil memikat banyak kritikus. Namun, di balik keindahan sinematiknya, terkandung kekerasan gamblang yang menjadikannya sama sekali tidak cocok untuk penonton anak-anak.
“Chief of War” mengisahkan perjalanan Ka’iana (diperankan oleh Momoa), seorang kepala suku prajurit yang dihormati dan terpaksa terlibat dalam konflik berdarah untuk menyatukan pulau-pulau yang terpecah. Serial ini dipuji karena penceritaannya yang dilakukan dari sudut pandang pribumi, memberikan suara pada sejarah yang jarang diangkat ke panggung utama hiburan global. Kritikus menyoroti penampilan Momoa yang garang dan penuh karisma, serta sinematografi yang megah, menangkap keindahan alam Hawaii dengan luar biasa.
Secara tematis, serial ini menggali kompleksitas perang, politik antar suku, dan dampak awal dari kedatangan bangsa Barat di kepulauan tersebut. Naskahnya dinilai padat dengan latar belakang sejarah yang kaya, meskipun beberapa ulasan menyebut alurnya terkadang terasa berat dan lamban di tengah-tengah banyaknya karakter dan intrik politik.
Kecocokan dengan Tontonan Anak: Sangat Tidak Direkomendasikan
Meskipun memiliki nilai edukasi sejarah dan budaya, “Chief of War” secara tegas diberi peringkat TV-MA (hanya untuk penonton dewasa) dan 16+ di berbagai negara, dan ini bukanlah tanpa alasan yang kuat. Serial ini mengandung adegan-adegan kekerasan yang sangat gamblang dan brutal.
Berdasarkan ulasan dan lembaga sensor, beberapa konten yang perlu menjadi perhatian utama orang tua adalah:
- Kekerasan Grafis dan Sadis: Serial ini menampilkan adegan pertempuran yang digambarkan sebagai “ultra-keras” dan “berdarah-darah”. Ini termasuk adegan penusukan dengan tombak, penghancuran kepala, pembantaian, dan eksekusi terhadap pria dan bahkan anak laki-laki.
- Penggambaran Perang yang Realistis: Pertempuran digambarkan dengan senjata tradisional seperti tombak dan gada, termasuk senjata yang terbuat dari gigi manusia, yang menghasilkan luka-luka yang mengerikan dan ditampilkan secara eksplisit.
- Tema Dewasa Lainnya: Selain kekerasan, serial ini juga mengandung adegan ketelanjangan (meskipun dalam konteks budaya dan bukan seksual), bahasa yang cukup kasar, dan tema-tema kompleks seperti kekejaman perang dan pengkhianatan.
Kesimpulan:
“Chief of War” adalah sebuah tontonan yang kuat, penting, dan dibuat dengan penuh gairah bagi penonton dewasa yang tertarik dengan drama sejarah yang intens dan penuh aksi. Komitmennya untuk menceritakan kisah dari perspektif Hawaii adalah sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol.
Namun, untuk penonton anak-anak dan remaja di bawah umur, serial ini sangat tidak direkomendasikan. Tingkat kekerasan yang gamblang, brutal, dan realistis jauh melampaui apa yang dianggap pantas untuk audiens yang lebih muda. Orang tua harus memahami bahwa di balik penampilan Jason Momoa yang mungkin akrab bagi anak-anak dari peran superhero, “Chief of War” adalah drama dewasa yang serius dan tanpa kompromi dalam penggambaran kekejaman perang.
This content is restricted!
Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.
Lihat Film Lain
Produk Terkait
- Series
Sonic Prime
- Series
Bad Dinosaurs
- Series
The Adventures of Paddington
- Series
Unicorn Academy
Community Rating




