Aging Devil

Aging Devil adalah salah satu karakter antagonis utama dalam manga Chainsaw Man karya Tatsuki Fujimoto, khususnya di Bagian 2 (Academy Saga). Devil ini mewakili konsep “penuaan” atau ketakutan manusia terhadap proses menjadi tua, yang menjadikannya sebagai Primal Fear—sebuah entitas transenden yang lahir dari ketakutan primal umat manusia sejak zaman kuno. Sebagai Primal Devil, Aging Devil dianggap sebagai salah satu makhluk terkuat di alam semesta Chainsaw Man, dengan kekuatan yang melampaui kebanyakan Devil lain karena ketakutan terhadap penuaan adalah salah satu yang paling mendalam dan universal bagi manusia.  Aging Devil berperan sebagai antagonis utama dalam Aging Devil Arc (arc ke-13 secara keseluruhan), di mana ia terlibat dalam konflik besar melawan Chainsaw Man (Pochita/Denji) dan War Devil (Yoru/Asa Mitaka).

Penampilan dan Karakteristik

Aging Devil memiliki desain yang mengerikan dan mencerminkan esensi penuaan: tubuhnya tinggi kurus dengan kulit sinewy yang tipis menempel pada tulang, penuh lubang robek di berbagai bagian, termasuk dada di mana jantung seharusnya berada. Penampilannya yang gaun dan mengerikan ini membuatnya terlihat seperti manifestasi langsung dari ketakutan akan kerapuhan usia tua, dengan elemen-elemen seperti pohon-pohon yang melambangkan transformasi korban yang “terlalu tua” untuk mati secara normal.  Devil ini tidak terlalu ekspresif, tidak menunjukkan kebencian terbuka terhadap manusia atau Devil lain, dan lebih fokus pada kontrak serta filosofinya tentang pertumbuhan dan evolusi.  Ia sering muncul melalui cermin yang terhubung langsung ke Neraka, memungkinkan interaksi jarak jauh.

Kemampuan dan Kekuatan

Sebagai Primal Fear, Aging Devil memiliki kekuatan luar biasa yang membuatnya hampir tak terkalahkan:

  • Regenerasi Instan dan Ketidakabadian: Ia bisa sembuh seketika dari luka parah, seperti dipotong rantai gergaji Chainsaw Man, dan dianggap “tak bisa dibunuh” karena status Primal-nya, yang mencegah reinkarnasi normal Devil.
  • Penuaan Cepat (Rapid-Onset Aging): Dengan sentuhan fisik, ia bisa membuat objek atau makhluk menua secara instan hingga hancur menjadi debu atau berubah menjadi pohon dalam hitungan detik.
  • Kerusakan Jarak Jauh: Melalui pengorbanan bagian tubuh manusia (seperti jari yang dipotong dan ditulis di cermin dengan darah), ia bisa menyakiti target dari jarak jauh, bahkan memenggal Chainsaw Man dengan satu pukulan.
  • Manipulasi Waktu dan Realm Khusus: Ia bisa menghentikan waktu sementara dan menciptakan “Aging World”—dunia mimpi buruk di mana tak ada yang bisa menua atau mati, tapi setelah 1.000 tahun, makhluk berubah menjadi pohon. Dunia ini melambangkan ironisnya keabadian: keinginan untuk “muda selamanya” berubah menjadi neraka abadi, mirip alegori bunuh diri sebagai “kekal muda”.
  • Koneksi ke Neraka: Menggunakan cermin untuk memanggil tangan raksasa dari Neraka, mirip Hell Devil.
  • Kontrak Umum Devil: Bisa membuat kontrak dengan manusia, termasuk Public Safety Devil Hunters.

Kekuatannya begitu besar hingga bisa mengalahkan Chainsaw Man dan War Devil dengan mudah, meskipun akhirnya ia bisa ditipu melalui domain-nya sendiri.

Latar Belakang dan Peran dalam Cerita

Aging Devil muncul pertama kali saat Public Safety mencoba memaksa Chainsaw Man memuntahkan Ear Devil yang telah dimakan. Ia membuat kontrak dengan pemerintah Jepang: izinkan dirinya dimakan Chainsaw Man (menghapus konsep penuaan dari ingatan manusia, membuat umat manusia “berevolusi” tanpa kematian akibat usia) dengan imbalan pembunuhan 10.000 anak Jepang usia 0-9 tahun di depan cermin—sebuah pengorbanan mengerikan yang diterima oleh pejabat seperti mantan Menteri Keuangan Tadashi Hasegawa untuk “masa depan Jepang”.

Dalam arc, Aging Devil menganggap Chainsaw Man dan War Devil “belum dewasa” dan mengirim mereka ke Aging World untuk “tumbuh dewasa”. Di sana, Denji dan Asa menghadapi trauma mereka, sementara Pochita bertarung sengit. Arc ini mengeksplorasi tema kedewasaan Denji, di mana ia akhirnya menerima bahwa hidup normal penuh penderitaan tapi tetap berharga, meskipun kehilangan orang tercinta.  Aging Devil akhirnya ditipu masuk ke domain-nya sendiri oleh Denji dan sekutunya, memungkinkannya lolos tanpa dimakan, meskipun ia masih hidup dan berpotensi muncul lagi.

Fakta Menarik

  • Kontrak yang Mengerikan: Permintaannya membunuh anak-anak muda (yang takut penuaan) ironis karena anak-anak adalah “lawan” utama konsep penuaannya—mereka belum mengenal ketakutan itu.
  • Dunia Abadi sebagai Alegori: Aging World membalik keinginan “kekal muda” menjadi neraka, di mana korban seperti Devil Hunter Victim (terperangkap 82 tahun dan gila) berubah menjadi pohon setelah “melebihi batas usia” tanpa kematian.  Pohon-pohon ini mungkin menciptakan konsep baru Devil, menghubungkan dengan kemampuan erasure Chainsaw Man (teori: gergaji untuk memotong pohon konsep).
  • Pengaruh pada Karakter Utama: Arc ini memaksa Denji “dewasa” secara emosional, menghadapi trauma kehilangan Aki dan Power, dan menyadari nilai hidup meski penuh tragedi—momen kunci perkembangan karakternya.
  • Referensi Budaya Pop: Domain-nya mirip “Domain Expansion” di Jujutsu Kaisen, dan kontrak Yoru terinspirasi elemen seperti D4C Love Train dari JoJo’s Bizarre Adventure.
  • Dampak Potensial: Jika dimakan Chainsaw Man, konsep penuaan hilang dari ingatan manusia, mungkin menghentikan pertumbuhan (debat di komunitas), tapi juga bisa mencegah kematian alami—ide “evolusi” yang gelap.  Arc ini sering dipuji sebagai salah satu terbaik di Part 2, meski endingnya kontroversial, karena menunjukkan kolaborasi “Chainsaw dan Man” (Pochita-Denji).

Aging Devil menambah kedalaman tema Chainsaw Man tentang ketakutan eksistensial, evolusi manusia, dan harga kekuasaan, membuatnya ikonik di antara Primal Devils seperti Darkness atau Falling.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *