Michael Keaton

Aktor di

Berikut adalah beberapa film dan proyek penting dalam karier Keaton:
  • Night Shift (1982) – Bill Blazejowski
  • Mr. Mom (1983) – Jack Butler
  • Beetlejuice (1988) – Betelgeuse
  • Clean and Sober (1988) – Daryl Poynter
  • Batman (1989) – Bruce Wayne/Batman
  • Batman Returns (1992) – Bruce Wayne/Batman
  • Much Ado About Nothing (1993) – Dogberry
  • Jackie Brown (1997) – Ray Nicolette
  • Toy Story 3 (2010) – Ken (suara)
  • Birdman (2014) – Riggan Thomson
  • Spotlight (2015) – Walter “Robby” Robinson
  • The Founder (2016) – Ray Kroc
  • Spider-Man: Homecoming (2017) – Adrian Toomes/Vulture
  • Dumbo (2019) – V.A. Vandevere
  • Dopesick (2021) – Dr. Samuel Finnix
  • The Flash (2023) – Bruce Wayne/Batman
  • Beetlejuice Beetlejuice (2024) – Betelgeuse
  • Knox Goes Away (2023) – John Knox (juga sutradara)
Biography
Biografi Lengkap Michael Keaton
Nama Lengkap: Michael John Douglas
Nama Panggung: Michael Keaton
Tanggal Lahir: 5 September 1951
Tempat Lahir: Kennedy Township, Pennsylvania, Amerika Serikat
Kewarganegaraan: Amerika Serikat
Pekerjaan: Aktor, Sutradara, Produser
Tahun Aktif: 1975–sekarang
Tinggi Badan: 177,5 cm
Pasangan: Caroline McWilliams (m. 1982–1990)
Anak: Sean Maxwell Douglas (lahir 27 Mei 1983)
Pendidikan: Montour High School, Kent State University (kuliah pidato, tidak lulus)

Latar Belakang dan Kehidupan Awal

Michael John Douglas, yang dikenal secara profesional sebagai Michael Keaton, lahir pada 5 September 1951 di Ohio Valley Hospital, Kennedy Township, Pennsylvania. Ia adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara dalam keluarga Katolik. Ibunya, Leona Elizabeth Loftus (1909–2002), adalah seorang ibu rumah tangga keturunan Irlandia, sedangkan ayahnya, George A. Douglas (1905–1977), bekerja sebagai insinyur sipil dan surveyor dengan keturunan Skotlandia-Irlandia, Jerman, dan Inggris dari keluarga Protestan. Keaton dibesarkan di lingkungan kelas menengah di McKees Rocks, Coraopolis, dan Robinson Township, Pennsylvania, sebuah wilayah yang dikenal sebagai bagian dari “Rust Belt” Amerika, yang membentuk karakternya sebagai sosok pekerja keras dengan akar yang kuat di komunitasnya.
Keaton menunjukkan bakat komedi sejak remaja, sering melakukan imitasi Elvis Presley di acara lokal. Ia bersekolah di Montour High School, di mana ia aktif dalam kegiatan teater sekolah. Setelah lulus pada 1969, ia mendaftar di Kent State University untuk mempelajari pidato, namun hanya bertahan dua tahun sebelum memutuskan untuk mengejar karier akting dan pindah ke Pittsburgh, kemudian ke Los Angeles. Keputusan ini diambil setelah ia mencoba stand-up comedy tanpa hasil signifikan, yang mendorongnya untuk mencari peluang di depan kamera.

Awal Karier dan Pergulatan di Televisi

Keaton memulai karier aktingnya di Pittsburgh, bekerja sebagai juru kamera untuk stasiun televisi kabel lokal. Pada 1975, ia mendapatkan peran kecil di serial anak-anak Mister Rogers’ Neighborhood, yang difilmkan di Pittsburgh. Untuk mematuhi peraturan Screen Actors Guild (SAG) dan menghindari kebingungan dengan aktor Michael Douglas serta pembawa acara Mike Douglas, ia memilih nama panggung “Keaton” setelah melihat nama tersebut di buku telepon. Dalam wawancara, ia menegaskan bahwa pilihan ini tidak terkait dengan aktris Diane Keaton atau aktor Buster Keaton, melainkan keputusan acak yang ternyata menjadi ikonik.
Di Los Angeles, Keaton mulai muncul di berbagai serial televisi populer seperti Maude (1972), The Mary Tyler Moore Hour (1979), dan All’s Fair (1977), di mana ia memerankan asisten presiden. Ia juga membintangi sitkom berumur pendek Working Stiffs (1979) bersama Jim Belushi, yang menunjukkan bakat komedinya meskipun serial tersebut tidak sukses secara komersial. Peran-peran awal ini membantunya membangun reputasi sebagai aktor komedi yang karismatik dan energik.

Terobosan di Dunia Film

Karier film Keaton lepas landas pada 1982 dengan Night Shift, sebuah komedi yang disutradarai Ron Howard, di mana ia berperan sebagai Bill “Blaze” Blazejowski, seorang petugas kamar mayat yang eksentrik. Penampilannya yang penuh energi membuatnya memenangkan Kansas City Film Critics Circle Award untuk Aktor Pendukung Terbaik, meskipun film tersebut hanya meraih kesuksesan moderat di box office. Kesuksesan besar pertama Keaton datang pada 1983 dengan Mr. Mom, sebuah komedi keluarga tentang seorang pria yang menjadi ayah rumah tangga setelah kehilangan pekerjaan. Film ini meraup lebih dari $64 juta di box office domestik dan menjadikan Keaton sebagai bintang komedi terkemuka.
Namun, Keaton tidak ingin terpaku pada peran komedi. Pada 1984, ia mencoba peran dramatis sebagai pemain hoki dalam Touch and Go, tetapi film ini ditunda rilis hingga 1986 dan gagal menarik perhatian karena pemasaran yang buruk. Upaya transisi ke drama juga terhambat ketika Woody Allen menggantikannya dengan Jeff Daniels di The Purple Rose of Cairo (1985), karena Allen merasa Keaton “terlalu modern” untuk peran tersebut.
Puncak Karier: Kolaborasi dengan Tim Burton
Tahun 1988 menjadi titik balik dalam karier Keaton dengan dua peran ikonis bersama sutradara Tim Burton. Pertama, ia memerankan Betelgeuse (disebut “Beetlejuice”) dalam film horor-komedi Beetlejuice (1988), yang memadukan elemen fantasi, horor, dan komedi. Penampilannya sebagai hantu nakal yang eksentrik mendapat pujian luas dan menjadikan film ini sebagai hit kultus, dengan pendapatan lebih dari $73 juta di seluruh dunia. Pada tahun yang sama, Keaton membintangi Clean and Sober, sebuah drama tentang seorang agen real estate yang kecanduan narkoba. Penampilan dramatisnya ini menunjukkan kedalaman aktingnya dan mulai mengubah persepsi publik bahwa ia bukan hanya aktor komedi.
Puncak karier Keaton terjadi pada 1989 ketika Burton memilihnya untuk memerankan Bruce Wayne/Batman dalam Batman (1989). Pemilihan ini menuai kontroversi besar, dengan ribuan penggemar mengirim surat protes karena menganggap Keaton, yang dikenal sebagai aktor komedi, tidak cocok untuk peran pahlawan super yang kelam. Namun, setelah membaca komik The Dark Knight Returns karya Frank Miller, Keaton berhasil menangkap sisi gelap dan kompleks Batman. Film ini menjadi salah satu film tersukses tahun 1989, meraup lebih dari $400 juta di seluruh dunia, dan penampilan Keaton mendapat pujian karena berhasil menyeimbangkan intensitas emosional Bruce Wayne dengan aksi heroik Batman. Ia kembali memerankan Batman dalam Batman Returns (1992), yang juga sukses meskipun lebih gelap dan kontroversial karena nada burtonesknya.

Karier Setelah Batman: Diversifikasi dan Tantangan

Setelah kesuksesan Batman, Keaton menolak untuk kembali dalam Batman Forever (1995) karena perbedaan visi dengan sutradara baru Joel Schumacher, yang ingin nada film lebih ringan. Keputusan ini memungkinkan Keaton untuk mengeksplorasi peran yang lebih beragam. Ia membintangi film seperti Pacific Heights (1990), sebuah thriller psikologis; Much Ado About Nothing (1993), adaptasi Shakespeare oleh Kenneth Branagh; dan Jackie Brown (1997), disutradarai Quentin Tarantino. Ia juga mengisi suara untuk film animasi seperti Cars (2006), Toy Story 3 (2010), dan Minions (2015), menunjukkan fleksibilitasnya.
Namun, pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an, Keaton mengalami penurunan karier. Ia lebih selektif dalam memilih peran dan menghabiskan banyak waktu di peternakannya di Montana, menjauh dari sorotan Hollywood. Beberapa film seperti Jack Frost (1998) dan Quicksand (2004) tidak berhasil di box office, dan Keaton sempat dianggap “menghilang” dari industri.
Kebangkitan Karier: Birdman, Spotlight, dan Peran Ikonis Baru
Karier Keaton mengalami kebangkitan spektakuler pada 2014 dengan Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance), disutradarai Alejandro G. Iñárritu. Dalam film ini, ia memerankan Riggan Thomson, seorang aktor yang berjuang untuk lepas dari bayang-bayang peran superhero masa lalunya. Peran ini dianggap semi-autobiografis karena paralel dengan pengalaman Keaton sebagai Batman. Penampilannya memenangkan Golden Globe untuk Aktor Terbaik (Musikal atau Komedi) dan dinominasikan untuk Academy Award dan BAFTA, mengukuhkan statusnya sebagai aktor serba bisa.
Pada 2015, Keaton membintangi Spotlight, sebuah drama tentang investigasi jurnalistik Boston Globe terhadap kasus pelecehan seksual di Gereja Katolik. Penampilannya sebagai Walter “Robby” Robinson mendapat pujian luas, dengan editor asli Robinson bahkan menyebut akting Keaton begitu autentik hingga “membajak kepribadiannya.” Spotlight memenangkan Academy Award untuk Film Terbaik, memperkuat reputasi Keaton sebagai aktor dramatis papan atas.
Keaton kembali ke genre superhero pada 2017 sebagai Adrian Toomes/Vulture dalam Spider-Man: Homecoming, di mana ia memerankan penjahat dengan kedalaman emosional yang jarang terlihat dalam film Marvel. Ia juga membintangi The Founder (2016) sebagai Ray Kroc, pendiri McDonald’s, dan Dumbo (2019), reuni lain dengan Tim Burton. Pada 2021, ia memenangkan Primetime Emmy Award dan Golden Globe untuk perannya sebagai dokter yang kecanduan opioid dalam miniseri Dopesick, menunjukkan kemampuan aktingnya yang tetap relevan.
Pada 2023, Keaton kembali sebagai Batman dalam The Flash, sebuah peran yang membangkitkan nostalgia penggemar, meskipun filmnya mendapat respons beragam. Ia juga mengulang peran Betelgeuse dalam Beetlejuice Beetlejuice (2024), sekuel yang ditunggu-tunggu selama 36 tahun, yang sukses besar dengan pendapatan lebih dari $400 juta secara global. Selain akting, Keaton juga menyutradarai The Merry Gentleman (2008) dan Knox Goes Away (2023), di mana ia juga berperan, menunjukkan bakatnya di balik kamera.

Kehidupan Pribadi

Keaton menikahi aktris Caroline McWilliams pada 1982, dan mereka memiliki seorang putra, Sean Maxwell Douglas, yang lahir pada 27 Mei 1983. Sean kini dikenal sebagai penulis lagu dan produser musik pemenang penghargaan. Pernikahan Keaton dengan McWilliams berakhir pada 1990. Ia kemudian menjalin hubungan dengan aktris Courteney Cox dari 1989 hingga 1995, serta dikaitkan secara singkat dengan aktris Michelle Pfeiffer dan Rachel Ryan.
Keaton adalah penduduk lama Pittsburgh dan penggemar berat tim olahraga lokal, Pittsburgh Pirates. Ia pernah menegosiasikan klausul dalam kontrak Batman untuk memungkinkan pemutusan syuting jika Pirates lolos playoff. Ia juga menulis blog untuk ESPN tentang Pirates pada 2013. Seorang penggemar memancing, Keaton sering tampil di acara Buccaneers & Bones di Outdoor Channel bersama tokoh seperti Tom Brokaw. Ia memiliki peternakan di Big Timber, Montana, tempat ia menghabiskan waktu luangnya.
Secara politik, Keaton mendukung Bernie Sanders pada pemilihan pendahuluan Demokrat 2016, kemudian Hillary Clinton pada pemilihan presiden 2016, dan Joe Biden pada 2020. Ia juga seorang sarjana tamu di Universitas Carnegie Mellon dan menerima Penghargaan Prestasi Karier dari Festival Film Hollywood serta gelar Officer of Order of Arts and Letters dari Prancis pada 2016.

Penghargaan dan Warisan

Michael Keaton telah menerima berbagai penghargaan, termasuk:
  • Primetime Emmy Award untuk Aktor Terbaik dalam Miniseri (Dopesick, 2021)
  • Golden Globe Awards untuk Aktor Terbaik – Musikal atau Komedi (Birdman, 2014) dan Aktor Terbaik – Miniseri (Dopesick, 2021)
  • Nominasi Academy Award untuk Aktor Terbaik (Birdman, 2014)
  • Kansas City Film Critics Circle Award untuk Aktor Pendukung Terbaik (Night Shift, 1982)
  • Officer of Order of Arts and Letters (Prancis, 2016)
Keaton dikenal sebagai aktor serba bisa yang mampu beralih antara komedi, drama, dan aksi dengan mulus. Perannya sebagai Batman mengubah lanskap film superhero, membuka jalan bagi pendekatan yang lebih serius terhadap genre ini. Beetlejuice dan Birdman menunjukkan kemampuan uniknya untuk memadukan humor eksentrik dengan kedalaman emosional, sementara Spotlight dan Dopesick membuktikan kapasitasnya dalam peran dramatis berbasis kisah nyata.
Fakta Menarik
  • Keaton hampir membintangi The Purple Rose of Cairo (1985), tetapi digantikan karena dianggap “terlalu modern” oleh Woody Allen.
  • Ia menolak peran dalam Batman Forever karena tidak setuju dengan pendekatan yang lebih ringan dari Joel Schumacher.
  • Keaton adalah penggemar berat memancing dan sering menghabiskan waktu di Montana untuk menjauh dari hiruk-pikuk Hollywood.
  • Ia memilih nama “Keaton” secara acak dari buku telepon, sebuah keputusan yang kini menjadi bagian dari identitasnya yang ikonik.
  • Keaton dikenal karena chemistry-nya dengan Tim Burton, yang menghasilkan beberapa film paling memorabel dalam karier keduanya.

Dampak dan Relevansi Budaya

Michael Keaton adalah salah satu aktor paling serba bisa di Hollywood, dengan karier yang membentang selama hampir lima dekade. Perannya sebagai Batman tidak hanya mendefinisikan ulang genre superhero tetapi juga membuktikan bahwa aktor komedi dapat menangani peran dramatis yang kompleks. Kebangkitan kariernya pada 2010-an dengan Birdman dan Spotlight menunjukkan ketahanannya di industri yang sering kali tidak memaafkan aktor yang menua. Kolaborasinya dengan sutradara seperti Tim Burton, Alejandro G. Iñárritu, dan Quentin Tarantino menempatkannya sebagai figur penting dalam sinema modern.
Keaton juga dikenal karena sifatnya yang rendah hati dan koneksi emosionalnya dengan Pittsburgh, yang tetap menjadi bagian integral dari identitasnya. Warisannya sebagai aktor yang mampu menghidupkan karakter mulai dari hantu nakal hingga jurnalis pemenang Pulitzer menjadikannya salah satu ikon Hollywood yang abadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lihat Cast Lain