Topi Saya Bundar

Lirik Lagu “Topi Saya Bundar”
Topi saya bundar,
Bundar topi saya.
Kalau tidak bundar,
Bukan topi saya.
Sejarah Pembuatannya
Lagu “Topi Saya Bundar” diciptakan oleh Pak Kasur, nama asli Soerjono, seorang tokoh pendidikan dan seniman Indonesia yang lahir di Purbalingga, Jawa Tengah, pada 26 Juli 1912, dan meninggal pada tahun 1992. Pak Kasur dikenal sebagai pencipta banyak lagu anak-anak populer, seperti “Burung Kakatua” dan “Dua Mata Saya”. Lagu ini diciptakan sekitar tahun 1950-an, saat Pak Kasur aktif mengasuh siaran anak-anak di Radio Republik Indonesia (RRI) bersama istrinya. Tujuannya adalah menciptakan lagu sederhana yang mudah diingat dan dinyanyikan anak-anak, sekaligus mendidik. Melodi lagu ini menggunakan tempo waltz (ketukan 3/4), yang sering digunakan dalam lagu anak karena iramanya yang riang dan cocok untuk gerakan atau tarian ringan.
Kecocokan dengan Anak
Lagu ini sangat cocok untuk anak-anak karena:
  1. Lirik Sederhana: Liriknya pendek, hanya empat baris dengan pengulangan, sehingga mudah dihafal anak usia dini, seperti TK atau PAUD.
  2. Edukasi Bentuk: Lagu ini mengajarkan konsep bentuk “bundar” secara menyenangkan, sering dipadukan dengan gerakan tangan yang membentuk lingkaran, membantu anak memahami geometri dasar.
  3. Melodi Ceria: Nada yang riang dan tempo waltz membuat anak merasa gembira dan termotivasi untuk bernyanyi atau bergerak, mendukung perkembangan motorik dan emosional.
  4. Interaktif: Guru atau orang tua sering menggunakan lagu ini dengan gerakan, seperti menyentuh kepala atau membuat lingkaran dengan tangan, yang meningkatkan keterlibatan anak.
  5. Nilai Positif: Lagu ini secara tidak langsung mengajarkan konsep identitas dan keunikan (“bukan topi saya” jika tidak bundar), yang bisa dikaitkan dengan penerimaan diri.
Lagu ini tetap populer hingga kini karena kesederhanaannya yang timeless dan kemampuannya membawa keceriaan, sekaligus mendidik anak secara subtil.