
Marthino Lio
Home » Marthino Lio

Aktor di
-
Dosa Musyrik (2024) – Nugie
-
Glenn Fredly The Movie (2024) – Glenn Fredly
-
Look At Me, Touch Me, Kiss Me (2023) – Bima
-
Detektif Jaga Jarak (2023) – Almond
-
Sewu Dino (2023) – Sabdo Kuncoro
-
Mangkujiwo 2 (2023) – Broto
-
Balada Si Roy (2023) – Roy
-
Pamali (2022) – Rendra
-
Gendut? Siapa Takut! (2022) – Danton
-
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021) – Ajo Kawir
-
Kadet 1947 (2021) – Adji
-
Cinta Bete (2021) – Emilio
-
Losmen Bu Broto (2021) – Jarot
-
#MoveOnAja (2019) – Irwan
-
Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018) – Raden Mas Rangsang / Sultan Agung Muda
-
Eiffel… I’m in Love 2 (2018) – Adam
-
The Guys (2017) – Rene
-
Sekar (2017, Short Film) – Donny
-
Merry Go Round (2013) – Peran tidak dikreditkan secara spesifik
-
Playboy vs Bayi (2012) – Peran pendukung
-
Cinta Pertama Pacar Ketiga (2011) – Peran pendukung
-
Sayang You Can Dance (2009) – Debut, peran tidak dikreditkan secara spesifik
Biography
-
Nama Lengkap: Rafael Guiliano Marthino Lio
-
Nama Panggung: Marthino Lio
-
Tanggal Lahir: 26 Januari 1989
-
Tempat Lahir: Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
-
Kebangsaan: Indonesia
-
Pekerjaan: Aktor, Penyanyi, Model
-
Zodiak: Aquarius
-
Orang Tua: Ignatius Tommy Pratomo (ayah), Emanuella Marly (ibu)
-
Status Perkawinan:
-
Pernikahan pertama dengan Anita Fauziah (bercerai, memiliki satu anak: Gabriel Seraphino Lio)
-
Pernikahan kedua dengan aktris Delia Husein (9 September 2021 – sekarang, memiliki satu anak: Saleena Yuriel Lio)
-
-
Tinggi Badan: Tidak tersedia secara publik
-
Net Worth (Perkiraan): Sekitar $1,5 juta (berdasarkan sumber 2021)
Latar Belakang dan Kehidupan Awal
Marthino Lio lahir dan dibesarkan di Surabaya, Jawa Timur. Ia adalah anak dari pasangan Ignatius Tommy Pratomo dan Emanuella Marly. Sejak kecil, Marthino telah menunjukkan ketertarikan pada dunia hiburan, yang kemudian membawanya ke karier modeling dan akting. Tidak banyak informasi tentang pendidikan formalnya, tetapi perjalanan kariernya menunjukkan dedikasi yang kuat dalam mengasah bakat di industri hiburan.
Awal Karier: Modeling (2004–2005)
Marthino memulai kariernya di dunia hiburan pada usia 15 tahun sebagai model. Pada tahun 2004, ia berhasil meraih posisi juara kedua dalam pemilihan cover boy untuk majalah remaja Aneka Yess!, yang menjadi titik awal pengenalannya di industri hiburan. Kesuksesan ini diikuti pada tahun 2005, ketika ia memenangkan juara pertama dalam ajang Putra Putri Bahari dan mendapatkan gelar Putra Bahari. Prestasi ini membuka peluang baginya untuk tampil di berbagai iklan dan proyek modeling lainnya.
Karier Akting: Transisi ke Dunia Peran (2005–Sekarang)
Setelah sukses sebagai model, Marthino mulai mendapat tawaran untuk bermain dalam sinetron dan film. Debutnya di dunia akting dimulai melalui peran-peran kecil di berbagai sinetron Indonesia. Namun, ia mulai dikenal luas melalui peran-peran dalam film layar lebar dan serial televisi. Berikut adalah beberapa karya penting dalam karier aktingnya:
Film Layar Lebar
-
The Guys (2017): Marthino memerankan karakter Rene, yang menjadi salah satu peran awalnya yang mendapat perhatian.
-
Eiffel… I’m in Love 2 (2018): Berperan sebagai Adam, menunjukkan kemampuan aktingnya dalam drama romansa.
-
Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018): Peran sebagai Raden Mas Rangsang / Sultan Agung Muda menjadi titik balik kariernya. Penampilannya mendapat pujian kritis dan membuatnya dinominasikan sebagai Aktor Pendukung Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2018 dan Festival Film Bandung 2018.
-
Sekar (2018, Film Pendek): Berperan sebagai Donny dalam film pendek ini.
-
Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash (2021): Memerankan Ajo Kawir, karakter utama dalam film arahan sutradara Edwin yang memenangkan Golden Leopard di Locarno Film Festival. Film ini diadaptasi dari novel karya Eka Kurniawan dan menjadi salah satu pencapaian terbesar Marthino, menampilkan perpaduan aksi, romansa, dan drama psikologis.
-
The Big 4 (2022): Berperan dalam film aksi-komedi Netflix arahan Timo Tjahjanto, bersama aktor-aktor seperti Abimana Aryasatya dan Putri Marino.
-
Sewu Dino (2023): Memerankan Sabdo Kuncoro dalam film horor ini.
-
Buya Hamka Vol. 1 & 2 (2023): Berperan sebagai Amir dalam biopik tentang ulama dan sastrawan Buya Hamka.
-
Layangan Putus The Movie (2023): Memerankan Andre dalam adaptasi layar lebar dari serial populer.
-
Glenn Fredly: The Movie (2024): Marthino memerankan Glenn Fredly dalam biopik musikal ini. Meskipun mendapat kritik karena aktingnya dianggap kurang mendalam di beberapa adegan menyanyi, pemilihan Marthino sebagai Glenn dianggap tepat karena kemiripan fisik.
-
Kadet 1947 (2021): Berperan sebagai Bambang Saptoadji.
-
Pamali (2022), #MoveOnAja, Detektif Jaga Jarak, A Thousand Days: Berbagai peran dalam film-film ini menambah portofolio Marthino sebagai aktor serba bisa.
Serial Televisi
-
Grisse (2018): Marthino tampil dalam miniseri produksi HBO Asia yang tayang pada 4 November 2018, memperluas jangkauan kariernya ke pasar internasional
Sinetron
Marthino juga aktif di sinetron Indonesia pada awal kariernya, meskipun informasi spesifik tentang judul-judulnya kurang terdokumentasi. Peran-peran ini membantu mengasah kemampuan aktingnya sebelum beralih ke layar lebar.
Karier Musik: Penyanyi dan Soundtrack (2016–Sekarang)
Selain akting, Marthino memiliki bakat di bidang musik. Pada tahun 2016, ia terjun ke dunia tarik suara dengan menyanyikan lagu tema untuk film Ada Apa Dengan Cinta? 2 berjudul “Ratusan Purnama”, berduet dengan Melly Goeslaw. Lagu ini diciptakan oleh Melly Goeslaw dan Anto Hoed, dirilis oleh Aquarius Musikindo, dan dipromosikan di Malaysia. “Ratusan Purnama” meraih kesuksesan besar, memenangkan:
-
Best Soundtrack di Festival Film Indonesia (FFI) 2016
-
Best Theme Song di Maya Awards 2016
Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan vokal Marthino dan memperluas reputasinya sebagai seniman multitalenta.
Pencapaian dan Penghargaan
Marthino Lio telah meraih sejumlah pengakuan atas karyanya di dunia akting dan musik:
-
Nominasi Aktor Pendukung Terbaik, Festival Film Indonesia (FFI) 2018 untuk peran di Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta.
-
Nominasi Aktor Pendukung Terbaik, Festival Film Bandung 2018 untuk peran yang sama.
-
Best Soundtrack, Festival Film Indonesia (FFI) 2016 untuk lagu “Ratusan Purnama” (Ada Apa Dengan Cinta? 2).
-
Best Theme Song, Maya Awards 2016 untuk lagu “Ratusan Purnama”.
-
Juara Kedua Cover Boy, Aneka Yess! (2004).
-
Juara Pertama Putra Bahari, Putra Putri Bahari (2005).
Selain itu, film Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash (2021) yang dibintanginya memenangkan Golden Leopard di Locarno Film Festival, menambah prestise internasional bagi kariernya.
Kehidupan Pribadi
Marthino Lio menikah dengan Anita Fauziah dan dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Gabriel Seraphino Lio. Namun, pernikahan ini berakhir dengan perceraian. Pada 9 September 2021, Marthino menikah lagi dengan aktris Delia Husein. Pasangan ini dikaruniai seorang anak perempuan bernama Saleena Yuriel Lio, yang lahir pada tahun 2022. Kehidupan pribadinya cenderung dijaga dari sorotan media, tetapi Marthino dikenal sebagai sosok yang dekat dengan keluarga.
Gaya dan Pengaruh
Marthino dikenal sebagai aktor serba bisa yang mampu memerankan berbagai genre, dari drama sejarah (Sultan Agung), aksi-komedi (The Big 4), hingga thriller (Vengeance Is Mine). Ia pernah menyatakan keinginannya untuk meniru karier Reza Rahadian, aktor Indonesia yang dikenal karena fleksibilitasnya dalam berakting.
Dalam wawancara, Marthino sering menekankan pentingnya kerja keras dan dedikasi dalam kariernya. Ia juga aktif di media sosial, di mana ia berbagi momen dari proyek-proyeknya dan kehidupan sehari-hari, menjadikannya figur yang relatable bagi penggemar.
Kontribusi di Luar Akting
Selain akting dan menyanyi, Marthino juga terlibat dalam proyek-proyek yang mempromosikan budaya Indonesia. Perannya dalam film-film sejarah seperti Sultan Agung dan Buya Hamka menunjukkan komitmennya untuk menghidupkan kembali cerita-cerita penting dari sejarah Indonesia. Keikutsertaannya dalam miniseri Grisse juga membantu memperkenalkan bakat Indonesia ke audiens global melalui platform HBO Asia.
Tantangan dan Perjuangan
Seperti banyak aktor, Marthino menghadapi tantangan dalam kariernya, termasuk persaingan di industri hiburan Indonesia yang kompetitif. Selama produksi Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash, ia harus menghadapi kendala pandemi COVID-19 yang menghentikan proses syuting, tetapi film ini tetap sukses diselesaikan dan mendapat pengakuan internasional.
Kritik terhadap aktingnya dalam Glenn Fredly: The Movie (2024) juga menjadi pembelajaran, di mana beberapa penonton merasa penampilannya kurang kuat di adegan musikal, meskipun secara keseluruhan ia tetap dianggap cocok untuk peran tersebut.
Proyek Masa Depan
Hingga April 2025, belum ada pengumuman resmi tentang proyek baru Marthino Lio, tetapi dengan rekam jejaknya yang kuat, ia kemungkinan akan terus terlibat dalam film-film besar, baik di Indonesia maupun internasional. Penggemar menantikan apakah ia akan kembali mengeksplorasi genre baru atau bahkan merilis karya musik lagi.
Fakta Menarik
-
Marthino adalah penggemar berat Reza Rahadian dan ingin mengikuti jejaknya sebagai aktor serba bisa.
-
Ia memiliki pengalaman di dunia modeling sebelum akting, yang membantunya membangun kepercayaan diri di depan kamera.
-
Lagu “Ratusan Purnama” yang dinyanyikannya bersama Melly Goeslaw menjadi salah satu soundtrack film Indonesia paling ikonik pada masanya.
-
Marthino aktif di media sosial, sering berbagi foto dari lokasi syuting dan momen bersama keluarga.
Penutup
Marthino Lio adalah salah satu talenta terbaik Indonesia yang telah membuktikan kemampuannya sebagai aktor, penyanyi, dan model. Dari awal kariernya sebagai model remaja hingga menjadi bintang film pemenang penghargaan internasional, perjalanan Marthino menunjukkan dedikasi dan semangat untuk terus berkembang. Dengan portofolio yang mencakup film-film ternama seperti Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash dan Sultan Agung, serta kontribusinya di dunia musik, Marthino Lio telah mengukir nama sebagai salah satu seniman multitalenta Indonesia yang patut diperhitungkan.