Community Rating

blank
blank
blank
blank
blank
blank

The Day of the Jackal

This content is restricted!

Bantu kami mengulas konten yang pernah Mama tonton. Login di sini.

Sinopsis Terlengkap “The Day of the Jackal”

(Berdasarkan Novel karya Frederick Forsyth dan Adaptasi Film/TV)
“The Day of the Jackal” adalah novel thriller politik karya Frederick Forsyth yang diterbitkan pada tahun 1971, yang kemudian diadaptasi menjadi film pada tahun 1973 dan serial TV pada tahun 2024. Kisah ini berfokus pada sebuah rencana pembunuhan presiden Prancis Charles de Gaulle oleh seorang pembunuh bayaran profesional yang dikenal sebagai “Jackal.” Berikut adalah sinopsis terlengkap dari cerita ini, mencakup elemen-elemen kunci dari novel dan adaptasi utamanya, tanpa spoiler berlebihan untuk menjaga inti cerita tetap menarik.

Latar Belakang Cerita
Cerita berlatar awal 1960-an, di tengah ketegangan politik di Prancis pasca-Perang Aljazair. Organisasi OAS (Organisation de l’Armée Secrète), sekelompok ekstremis sayap kanan yang menentang kemerdekaan Aljazair, merasa dikhianati oleh kebijakan Presiden Charles de Gaulle. Setelah beberapa upaya pembunuhan yang gagal terhadap de Gaulle, OAS memutuskan untuk menyewa seorang pembunuh bayaran profesional dari luar negeri yang tidak memiliki jejak atau koneksi dengan organisasi mereka. Pilihan mereka jatuh pada seorang pria misterius yang hanya dikenal sebagai “Jackal,” seorang pembunuh bayaran Inggris yang terkenal karena keahliannya yang luar biasa, kerahasiaan identitasnya, dan profesionalisme yang dingin.
Plot Utama
Cerita dimulai ketika OAS, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Kolonel Marc Rodin, merekrut Jackal untuk misi berisiko tinggi: membunuh Charles de Gaulle, target yang dijuluki “yang paling dijaga di dunia” karena keamanan ketat di sekitarnya. Jackal, seorang pria tanpa nama atau latar belakang yang jelas, menerima kontrak ini dengan bayaran setengah juta dolar. Dengan perencanaan yang sangat rinci, Jackal mulai mempersiapkan misi ini, termasuk memalsukan identitas, mengumpulkan senjata khusus, dan mempelajari kebiasaan serta jadwal de Gaulle.
Di sisi lain, otoritas Prancis mengetahui adanya rencana pembunuhan ini setelah menangkap dan menginterogasi salah satu anggota OAS. Meskipun mereka hanya memiliki sedikit informasi—hanya nama kode “Jackal”—polisi Prancis, di bawah tekanan besar dari pemerintah, membentuk tim investigasi rahasia untuk menghentikan pembunuh tersebut. Pimpinan investigasi dipegang oleh Komisaris Claude Lebel, seorang detektif berpengalaman yang dikenal karena ketelitiannya. Lebel, yang awalnya diremehkan oleh rekan-rekannya, mulai menelusuri jejak Jackal dengan sumber daya yang terbatas, menghadapi tantangan birokrasi dan tekanan politik.
Perjalanan Jackal
Jackal digambarkan sebagai sosok yang sangat cerdas, metodis, dan tanpa emosi. Ia menggunakan berbagai identitas palsu, termasuk paspor curian, untuk bergerak di seluruh Eropa, dari Inggris hingga Prancis. Ia merancang rencana yang sangat detail, termasuk memilih senjata khusus—senapan laras panjang yang dirancang khusus untuk tembakan jarak jauh—dan menyusun rute pelarian. Sepanjang perjalanan, Jackal menunjukkan kemampuan manipulasi yang luar biasa, memanfaatkan orang-orang di sekitarnya, termasuk seorang wanita bangsawan Prancis yang tanpa sadar menjadi bagian dari rencananya.
Namun, Jackal tidak sempurna. Meskipun ia berusaha menutupi jejaknya, Lebel dan timnya mulai mendekati keberadaannya melalui petunjuk kecil, seperti laporan dari polisi Inggris tentang pencurian paspor yang mencurigakan. Perlombaan antara pembunuh dan pemburu menjadi inti cerita, dengan Jackal selalu selangkah di depan, sementara Lebel berusaha mengejar dengan analisis forensik dan kerja sama internasional.
Konflik dan Ketegangan
Cerita ini membangun ketegangan melalui dua perspektif paralel: perencanaan Jackal yang hampir tanpa cela dan upaya Lebel untuk menggagalkannya. Jackal menghadapi berbagai rintangan, termasuk pengkhianatan dari dalam OAS, kecurigaan dari pihak berwenang, dan kebutuhan untuk terus beradaptasi dengan situasi yang berubah. Sementara itu, Lebel menghadapi tekanan dari atasannya, yang menuntut hasil cepat, serta kesulitan melacak seseorang yang tidak memiliki identitas resmi.
Puncak ketegangan terjadi menjelang Hari Peringatan Pembebasan Prancis, ketika Jackal memilih momen publik yang besar untuk melancarkan aksinya. Lebel, yang semakin dekat dengan targetnya, harus berpacu dengan waktu untuk mencegah pembunuhan yang dapat mengguncang stabilitas politik Prancis dan dunia.
Tema dan Karakter
“The Day of the Jackal” mengeksplorasi tema seperti profesionalisme versus moralitas, kesetiaan terhadap negara, dan permainan kucing-tikus dalam dunia spionase. Jackal adalah antihero yang karismatik namun mengerikan, dengan kepribadian yang dingin dan kalkulatif, membuat pembaca/penonton terpikat sekaligus ngeri. Claude Lebel, di sisi lain, adalah pahlawan yang sederhana namun gigih, mewakili dedikasi seorang pegawai negeri yang bekerja di balik layar untuk melindungi negara.
Karakter pendukung, seperti anggota OAS, pejabat pemerintah Prancis, dan orang-orang yang tanpa sengaja terseret dalam rencana Jackal, menambah kedalaman cerita. Setiap karakter memiliki motivasi sendiri, dari idealisme politik hingga keserakahan pribadi, yang memperkaya narasi.
Adaptasi
  • Film 1973: Disutradarai oleh Fred Zinnemann, film ini sangat setia pada novel, dengan Edward Fox sebagai Jackal yang karismatik dan Michael Lonsdale sebagai Lebel yang cerdas namun rendah hati. Film ini terkenal karena ritme yang tegang dan penggambaran realistis prosedur polisi serta dunia pembunuh bayaran.
  • Serial TV 2024: Adaptasi modern ini, dibintangi oleh Eddie Redmayne sebagai Jackal dan Lashana Lynch sebagai agen intelijen Inggris, mengambil pendekatan yang lebih longgar terhadap novel asli. Cerita diperbarui ke era modern dengan teknologi canggih dan konteks geopolitik kontemporer, menambahkan elemen baru seperti keterlibatan agen intelijen Inggris dan fokus yang lebih besar pada kehidupan pribadi Jackal.
Gaya Narasi
Baik novel maupun adaptasinya dikenal karena gaya narasi yang penuh detail dan realistis. Forsyth, yang memiliki latar belakang sebagai jurnalis, memasukkan prosedur polisi, teknik spionase, dan detail teknis yang memberikan kesan autentik. Ketegangan dibangun melalui pacing yang lambat namun mencekam, dengan fokus pada permainan intelektual antara Jackal dan Lebel.
Kesimpulan
“The Day of the Jackal” adalah kisah thriller klasik yang menggabungkan intrik politik, aksi spionase, dan drama psikologis. Cerita ini menarik karena kemampuan Forsyth untuk membuat pembaca/penonton mendukung kedua sisi—Jackal yang karismatik namun kejam dan Lebel yang tekun namun tidak mencolok—sambil menjaga ketegangan hingga akhir. Dengan latar belakang sejarah yang kaya dan karakter yang kompleks, cerita ini tetap relevan sebagai salah satu karya terbaik dalam genre thriller.
Jika Anda ingin analisis lebih mendalam tentang tema, karakter tertentu, atau perbandingan antara novel dan adaptasinya, beri tahu saya!

Community Rating

blank
blank
blank
blank
blank